Aspek Positif
Potensi Perikanan: Muncar adalah daerah penghasil ikan terbesar kedua di Indonesia, dengan produksi perikanan tangkap mencapai 19.696,50 ton.
Pengembangan Kawasan Minapolitan: Muncar diresmikan sebagai Kawasan Minapolitan pada tahun 2009. Kawasan ini akan membangun ekonomi kelautan dan perikanan berdasarkan prinsip integrasi, efisiensi, kualitas, dan percepatan.
Pasar Malam dan Festival: Pelabuhan Muncar juga menjadi lokasi untuk berbagai festival berskala nasional, seperti Petik Laut, yang menarik ribuan pengunjung dan meningkatkan aktivitas ekonomi lokal.
Aspek Negatif
Dampak Lingkungan: Eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya laut dan penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan telah menyebabkan penurunan hasil tangkapan ikan yang terjadi setiap tahun. Selain itu, limbah dari industri pengolahan ikan telah merusak ekosistem biota laut, menyebabkan sungai berbau tidak sedap, dan mengakibatkan air sumur berubah warna menjadi kuning.
Kurangnya Fasilitas: Pelabuhan Muncar menghadapi beberapa masalah fasilitas, termasuk kekurangan cold storage dan adanya Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang tidak beroperasi.
Pengawasan Limbah: Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi telah memberikan izin kepada semakin banyak pabrik tanpa diimbangi dengan pengawasan ketat terhadap pembuangan limbah, sehingga tidak ada tindakan yang jelas untuk memberikan sanksi kepada pemilik pabrik pengolahan ikan yang membuang limbah industri sembarangan.
Sumber Referensi :
Ayubi, A. A. (2014). Analisis potensi ekonomi kabupaten banyuwangi. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 12(1), 1-15.
Maria, P., Badjuri, B., & Yuliati, L. (2020). Analisis Komoditas Unggulan dan Strategi Pengembangan Kawasan Minapolitan Kabupaten Banyuwangi (Studi kasus: Kecamatan Muncar). Jurnal Ekuilibrium, 2(2), 12-30.