kau budak dewa yang kau nista
kau alas kaki dewi yang kau najis
ah malas! baiknya aku pergi meringkuk
merenung dalam gua gelap yang pengap
yang dindingnya maha mendengar dan melihat
yang lantainya mengandung racun seperti hantu
dan di ujung nafas aku bertanya-tanya,
kau yang bermain kata-kata namun tak pernah ada
kau yang congkak ingin selalu dipuja
dimana tepa selira yang pernah kau sumpah?
penipu! cih.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!