“Heiii Kurnia... Alya.. Ayo cepaaaatlaaahhh..!! Kita ketinggalan zauh iinnih wahai ito-ito kuu.... Lambat kali macam keong beranak. Nahan pup rupanya? Bah!! haruznya kelian ini naik gunung pakai zepatu roda. Biar cepat. Dandan lama, zalan pun lama. Apa rupanya yang cepat? Oh ya, tau aku bah. Cepat tua paling ya? hahahaha … Banyak - banyaklah kalian pakek itu krim perawatan. Biar tak cepat tua kaya mamakku. Kazian zuga aku kadang - kadang zama zi mamak. mau pakai krim eh disuruhnya sma bapakku pakai balzam mukaknya. Wah ketularan kelian aku inih lama - lama. Doyan curhat. Cucur hangat hihihihi ... Punya kan kelian cucur hangat? whakakakaakk …”
“Berisik lu Cok,, Cape tahu nggak??Heran gue.. Ngapain juga sih cuman gara-gara sosok bayangan doang sampe harus dikejar? Jadi gini kan?!? Kepisah-pisah...”, Kurnia menggerutu.
Mereka kini terpisah menjadi tiga rombongan. Masih di bukit yang sama. Masih pada hutan yang sama. Masih pada pagi buta yang belum bermentari.
–==0oOo0==–
bersambung...
[1] Rencana Liburan
[2] Keberangkatan ke Yogyakarta
[3] Malam Pertama
[4] Kotak Cincin
_______________________________
KOLAMI
_______________________________
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI