Mohon tunggu...
gemogibran
gemogibran Mohon Tunggu... Penulis - Pendengar dan Penanya

Pecinta musik. Mencintai tulis-menulis. Mari bermain dengan imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepi di Tengah Keramaian

7 Juli 2022   05:45 Diperbarui: 7 Juli 2022   05:45 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak ada yang lebih menyedihkan selain merasa sepi di tengah keramaian.

Menjadi diri sendiri pun tak bisa.

Betapa gelap. 

Betapa hampa.

Betapa sendiri.

Hanya bisa mendengar suara keheningan.

Hanya bisa melihat hitam dan putih.

Tak ada warna-warni yang indah.

Lalu-lalang manusia bagaikan siluet.

Melihat tatapan seperti merendahkan

Melihat senyuman seperti hinaan.

Sinar lampu kota adalah hujan yang mengguyur.

Berpetualang dengan hati pincang.

"Apa kabar, kesepian, kawan setiaku?"

"Dengan siapa kau datang?"

"Oh! Hai, kelabu, milikku yang paling berharga"

"Terima kasih, sudah datang menemuiku"

Berbincang dengan dua kawan setia yang tak berwujud.

Menggema, mengisi seluruh telinga dan otak.

Begitu ribut di sana.

.

.

.

Ekspetasi yang terlau tinggi.

Obsesi yang berlebih.

Mengangkat diri sebegitu tinggi.

Diri sendiri pula yang menghempas dengan kencang.

Jatuh dalam peluk kegelapan.

.

.

.

Tak ada yang lebih menyedihkan selain merasa sepi di tengah keramaian.

Dengan ribuan tanda tanya tanpa jawab.

Dengan ribuan titik tanpa isi.

Yogyakarta, 6 Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun