Mohon tunggu...
gemogibran
gemogibran Mohon Tunggu... Penulis - Pendengar dan Penanya

Pecinta musik. Mencintai tulis-menulis. Mari bermain dengan imajinasi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepi di Tengah Keramaian

7 Juli 2022   05:45 Diperbarui: 7 Juli 2022   05:45 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sinar lampu kota adalah hujan yang mengguyur.

Berpetualang dengan hati pincang.

"Apa kabar, kesepian, kawan setiaku?"

"Dengan siapa kau datang?"

"Oh! Hai, kelabu, milikku yang paling berharga"

"Terima kasih, sudah datang menemuiku"

Berbincang dengan dua kawan setia yang tak berwujud.

Menggema, mengisi seluruh telinga dan otak.

Begitu ribut di sana.

.

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun