Mohon tunggu...
G.B. Suprayoga
G.B. Suprayoga Mohon Tunggu... Ilmuwan - A PhD in spatial and transport planning; an engineer in highway construction; interested in enhancing sustainable road transport; cycling to work daily

Writing for learning and exploring

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Mengukur Keberhasilan "Misi Perdamaian" Jokowi dari Perkembangan Terkini

10 Juli 2022   08:00 Diperbarui: 13 Juli 2022   08:30 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Pasukan Rusia berjalan di bagian yang hancur dari Pabrik Metalurgi Pekerjaan Besi & Baja Illich di Mariupol, di wilayah di bawah pemerintahan Republik Rakyat Donetsk, Ukraina Timur. (AP PHOTO via kompas.com) 

Baca: Jokowi's Offers when Meeting the President of Ukraine

Pembukaan blokade pangan

Ukraina merupakan salah satu produsen gandum terbesar di dunia dengan jumlah mencapai 24 juta metrik ton. 

Rusia melampui jumlah produksi Ukraina, yaitu sebanyak 4 kali lipatnya pada tahun 2020 (sumber: International Wheat Production Statistics). Dengan perang yang melibatkan kedua negara, pasokan gandum dunia telah berkurang sebesar 14 persen.

Negara-negara Barat menuduh Rusia telah menutup jalur pelayaran yang membawa gandum dari Ukraina ke negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara. 

Jumlah gandum di pasaran yang berkurang menyebabkan kenaikan harga pangan yang juga dirasakan di Eropa. World Food Programme (WFP) melaporkan bahwa perang Ukraina adalah salah satu sumber krisis pangan saat ini.

Baca: Global Food Crisis 2022 Report  

Rusia menuduh Ukraina yang memasang ranjau di sekitar pelabuhan untuk menghalau serangan pasukan amfibi Rusia. Sebaliknya, Ukraina menuduh Rusia sengaja memarkir kapal-kapal perang sehingga kapal pembawa gandum tidak aman ketika berlayar.

Proposal untuk membuka blokade bukannya tidak ada. Uni Eropa telah menawarkan alternatif yang disebut sebagai "rute solidaritas". Jalur tersebut akan membawa gandum tersebut melalui daratan. 

Jumlah yang diangkut tentu tidak lebih besar apabila melalui Laut Hitam. Transportasi dengan jalan rel terkendala kondisinya yang telah rusak dan spesifikasi infrastruktur yang berbeda dengan negara Eropa lainnya.

Rusia hanya akan membuka blokade laut apabila sanksi Barat dicabut. Transportasi gandum oleh Rusia terkendala transaksi yang turut menbatasi integrasi rantai pasoknya. Dengan demikian, Ukraina dan Rusia memiliki kendalanya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun