Baca: Jokowi's Offers when Meeting the President of Ukraine
Pembukaan blokade pangan
Ukraina merupakan salah satu produsen gandum terbesar di dunia dengan jumlah mencapai 24 juta metrik ton.Â
Rusia melampui jumlah produksi Ukraina, yaitu sebanyak 4 kali lipatnya pada tahun 2020 (sumber: International Wheat Production Statistics). Dengan perang yang melibatkan kedua negara, pasokan gandum dunia telah berkurang sebesar 14 persen.
Negara-negara Barat menuduh Rusia telah menutup jalur pelayaran yang membawa gandum dari Ukraina ke negara-negara di Timur Tengah dan Afrika Utara.Â
Jumlah gandum di pasaran yang berkurang menyebabkan kenaikan harga pangan yang juga dirasakan di Eropa. World Food Programme (WFP) melaporkan bahwa perang Ukraina adalah salah satu sumber krisis pangan saat ini.
Baca: Global Food Crisis 2022 Report Â
Rusia menuduh Ukraina yang memasang ranjau di sekitar pelabuhan untuk menghalau serangan pasukan amfibi Rusia. Sebaliknya, Ukraina menuduh Rusia sengaja memarkir kapal-kapal perang sehingga kapal pembawa gandum tidak aman ketika berlayar.
Proposal untuk membuka blokade bukannya tidak ada. Uni Eropa telah menawarkan alternatif yang disebut sebagai "rute solidaritas". Jalur tersebut akan membawa gandum tersebut melalui daratan.Â
Jumlah yang diangkut tentu tidak lebih besar apabila melalui Laut Hitam. Transportasi dengan jalan rel terkendala kondisinya yang telah rusak dan spesifikasi infrastruktur yang berbeda dengan negara Eropa lainnya.
Rusia hanya akan membuka blokade laut apabila sanksi Barat dicabut. Transportasi gandum oleh Rusia terkendala transaksi yang turut menbatasi integrasi rantai pasoknya. Dengan demikian, Ukraina dan Rusia memiliki kendalanya sendiri.