Mohon tunggu...
PEMULA27
PEMULA27 Mohon Tunggu... Petani - Terima kasih

Petani Berdasi

Selanjutnya

Tutup

Love

Buah Cinta dan Damai Membawa Kebahagiaan

16 Maret 2021   00:18 Diperbarui: 16 Maret 2021   01:09 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengantar  

Perjalanan hidup manusia adalah suatu peziarahan. Sebagai insan peziarah, ia selalu bergerak dari dan menuju kepada tujuan eksistensinya dalam realitas menjadi. Manusia senantiasa berusaha untuk menemukan jati dirinya. Oleh karena itu, manusia merupakan makhluk yang terus menjadi. 

Dia adalah makhluk yang berkembang secara terus menerus sampai menemukan tujuan akhir hidupnya. Manusia akan mendambahkan hubungan penuh kasih sayang dengan orang lain. Khususnya kebutuhan cinta, damai dan kebahagiaan di tengah kelompoknya dan ia akan berusaha keras dalam mencapai tujuannya dan berharap memperoleh melebihi segala-galanya di dunia ini.

Kata Kunci

Cinta, Damai, Kebutuhan, Tujuan, Kebahagiaan.

Arti dan Makna Cinta

Dalam pandangan hidup manusia pada umumnya, kebanyakan orang menganggap bahwa cinta itu sebagai suatu yang suci. Terlepas dari perspektif setiap manusia, cinta itu juga merupakan identitas hidup manusia. Manusia mempunyai kerinduan dan daya pikat masing-masing untuk mencintai dan dicintai. 

Dalam artian tertentu, mencintai merupakan suatu keinginan lahiriah dan juga dasriah untuk memberikan cintanya bagi orang yang ia cintai astau objek yang ditujui. Sedangkan kebutuhan akan dicinta merupakan keinginannya untuk dicintai oleh orang yang ia cintai. Kedua sifat ini menjadi identik dengan hidup manusia. Maka dari itulah kebanyakan orang mencarinya dengan segala cara yang unik. Cinta adalah itu yang dirindukan semua orang.

Segala manusia merindukannya, mengharapkannya, jatuh bangun menghidupi dan mewujudkannya. "segala manusia" tidak ada yang dikecualikan, dari zaman kapan pun cinta adalah kerinduan manusia. Cinta identik dengan kehidupan itu sendiri. Semua yang memandangnya bangkit dari keterpurukan. Semua yang memeluknya seolah seperti menyeberangi kematian kepada kehidupan.[1] Armada Riyanto, Menjadi-Mencintai, Yogyakarta: Kanisius,2013.

 Arti dan makna cinta sesungguhnya tidak hanya merujuk pada apa yang manusia pahami mengenai keluasannya. Manusia terkadang memaknai cinta sebatas akal budi atau nalar dalam memahaminya. Tetapi, cinta adalah realitas ada dan tidak ada akhir atau batas keberhinggaannya. 

Oleh karena itu, cinta harus memaknai secara mendalam dan diwujudkan dalam pengertian iman. Maka sepantasnya manusia mendambahkannya. 

Kitab kidung agung menguraikan betapa dahsyat kekuatan cinta  Cinta itu dahsyat, melanda siapapun seperti maut yang kena siapa saja. Cinta itu membakar seperti api yang menghanguskan. Tidak mungkin orang menyembunyikan diri dari cinta itu. Kitab kidung agung hendak melukiskan betapa dahsyat cinta Tuhan kepada umatnya. Cinta-Nya membuat Tuhan berbuat apa saja.[2]

Semua orang merindukan cinta dan ingin memiliki cinta. Cinta adalah kehidupan manusia itu sendiri  Orang yang mencintai adalah orang  yang menyatukan diri sebagaiamana cinta sebagai energi yang menyatukan. Bila orang memiliki cinta keinginan yang terdalam adalah penyatuan jiwa sejati, memili karakter transendental maksudnya bukan kesatuan yang dirindukan secara fisik melainkan melampaui realitas fisik kekekalan. 

Cinta itu daya manusia yang memiliki keterarahan kepada Sang Kebaikan. Orang mencintai pertama-tama mengejar kebaikan. Karena cinta manusia berusaha meninggalkan segala-galanya untuk mendapatkan kebaikan cinta. Ia tidak berada di bawah kekosongan melainkan ia mengalami kepenuhan cinta.

 Peran Cinta Bagi Sesama Manusia 

 Sebagai manusia, setiap pribadi memiliki kebutuhan manusiawinya yaitu mengasihi dan dikasihi, memperhatikan dan diperhatikan, dan dibimbing secara jasmani dan rohani. 

Cinta adalah kebutuhan fundamental dari setiap manusia yang mendambahkan kebahagiaan dalam hidup dan sebagai insan beriman sangat mungkin untuk menghormati Tuhan sebagai pencipta. Dengan demikian manusia akan terus mengejar dan mencari cinta dan kepenuhannya. Cinta memberi suatu tanda penyatuan jiwa dalam kaitan dengan hidup manusia.

 Cinta sebagai kekuatan yang menyatukan merupakan sebuah seruan hati untuk menjadi satu:"Hendaknya kita menjadi satu dan hadir satu sama lain dalam cinta". Kesatuan dalam cinta itu terwujud bila seruan dariku yang mengajak agar engkau mau terbuka kepadaku, kutanggapi dengan membuka hatiku bagimu.[3] Pius Pandor, Ex Latina Claritas, Dari Bahasa Latin Muncul Kejernihan, Jakarta: OBOR, 2010.

Pemikiran di atas, sangat mengagung-agungkan cinta sebagai sutatu yang penting dan menjadi kebutuhan pokok manusia. Cinta itu melebihi pelukan dan melebihi kegembiraan yang meluap-luap karena cinta terbentuk dalam saling berbagi. Berbagi pada saat sukacita dan dukacita. Cinta itu indah, karena di dalamnya manusia berada dalam lautan makna. Cinta memungkinkan manusia memeluk bintang dan bulan. Dan, ia tidak mau melepaskannya. Ia seperti terbang di ketinggian keindahan. Ia membiarkan diri terdampar di ketinggian itu. karena cinta manusia tampil bagai matahari, bercahaya. Ia bersinar disekelilingnya.[4]

 Cinta merupakan perasaan yang dimiliki oleh setiap manusia yang sudah dari keabadianya. Manusia mendambahkan cinta sebagai suatu yang dimiliki dan dirasakannya. Terlepas dari apa yang terjadi dari hidup manusia, senyatanya oleh Tuhan telah dianugerahkan cinta. Maka, haruslah menjadi proritas utama dalam hidup manusia. Menjadi sangat penting cinta dapat menghalau kegelapan hati manusia yang penuh dengan keegohannya menuju jalan kedamaian. Karena kesempurnaan cinta bertitik tolak pada kesetiaan Tuhan untuk mencintai semua manusia.

 Arti Dan Makna Damai

 Berbiacara mengenai kedamaian terlebih dahulu mengetahui apa arti kedamaiaan. Kedamaian merupakan perwujutan cinta manusia yang terus-menerus dirindukan atau didambakan oleh semua makhluk dalam kehidupan sehari-hari. Semua merindukan Damai. Segala bangsa memimpikan damai. Siapa pun mencintai Damai. Tidak satu pun manusia mengingkari keindahan Damai. Tetapi, kesulitan yang paling menyolok ialah tidak semua orang memiliki makna yang sama mengenai Damai. Konsep tentang Damai bahkan kerap bertentangan satu sama lain. [5]

 Manusia senantiasa mencari dan terus mencari kedamaian dalam hidupnya samapai ia menggapainya dan merasakan. Melalui pengembaraan di dunia yang  hanya bersifat sementara. Manusia juga secara nyata bertupuh pada kedamaiaan yang kekal yaitu Tuhan. Karena tujuan akhir pengembaraan manusia adalah Tuhan sang kedamaiaan itu sendiri yang bukan cuma kedamaian dalam ruang linkup duniawi tetapi komplit kedua-duanya. Dengan demikian, pentingnya kesadaran kritis dan reflektif dalam diri manusia untuk mengakui hanya Dialah yang bisa memberikan damai yang sejati dan dalam Dia pula dapat menemukan perdamaian sejati. Maka, penting kesadaran akan kebenaran yang membawa kepada perdamaian. Perdamian harus diwujudkan dalam kebenaran, dibangun atas dasar keadilan, dijiwai dengan kasih dan dibawa dalam kebebasan (lequan, 19998:23).[6] [1] Pius Pandor, Seni merawat jiwa, Jakarta: OBOR, 2014.

 Pandangan di atas mengambarkan kedalaman relasi kedamaian antara pribadi dengan orang lain dalam kehidupan. Yang saya maksudkan disini yaitu berkaitan dengan tindakan sosial manusia  untuk membangun keakaraban yang indah tanpa batasan yang memisahkan satu dengan yang lain. Sebagai ciptaan yang unik manusia diciptakan pada posisi pertama dari segala ciptaan. Keunikan manusia terletak pada hal-hal yang membedakan diri dari ciptaan lain. Manusia diberi akal budi, cinta dan kebebasan serta kemampuan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang buruk dalam hidupnya. Artinya bahwa semua manusia wajib menjaga relasi satu dengan yang lain, dengan saling mengenal diri. Karena pada saat itulah manusia itu sedang berperoses untuk mencapai kedamaiaan.

 Sungguh pun Damai itu berkaitan dengan hidupku pribadi, perkaranya tidak bisa dipisahkan dari tata hidup bersama sesamaku. Artinya, Damai dalam diriku hanya menjadi mungkin ketika Damai itu juga menyentuh relasiku dengan yang lain. Dan, kebalikannya, Damaiku bersama yang lain memiliki fondasi lansung dalam pengalaman Damaiku. Mana yang pertama-tama harus dijalankan? Dalam konteks ini tidak mungkin diandaikan ada semacam tahap konkret. Keduanya adalah fondasi satu satu sama lain dan saling meneguhkan serta memberi nutrisi.[7]

Gagasan ini menunjukan adanya realitas ide yang real dan sebagai suatu yang mutlak. Karena selalu memberikan tips untuk mengarakan manusia pada kedamaiaan. Kedamaian itu selalu bertitik pada individu tetapi tidak terlepas dari cinta yang nyata dalam proses menjadi manusia yang terus berkembang menuju kebhagiaan, sebab oleh cinta diarahkan kepada suatu kedamaian sejati yang menjadikan hidup sempurna.

 

Peran Cinta Dalam Memaknai Damai

 Ada pepatah konu mengatakan ada cinta pasti ada kedamaian. Di awal tulisan saya sudah membahas tentang cinta. Cinta untuk mengasihi dan dikasihi, yang menjadi identitas manusia universal itu sendiri. Begitu pula damai yang sedang dibahas sama-sama menjadi fondasi dasar untuk mendobrak polemik ketidakadilan seperti rasisme, pemerkosaan, pembunuhan dan kejahatan lainnya, yang kerap kali menghanguskan buah cinta dan damai yang telah tertanam dalam kehidupan manusia. Dengan memperjuangkan kedamaian diperlukan keberanaiaan untuk menyelesaiakn ketidakadilan dengan tindakan-tindakan nyata yang perlu diperhatikan di jaman ini.

 Damai bukanlah itu menurutku atau menurut kemlompokku. Damai adalah itu yang dengannya liyan mendapat penghormatan martabatnya. Damai memiliki fondasi pada kebaikanku dan keberlansungan eksistensi liyan. Damai tidak mungkin terjadi ketika aku menetapkan diri lebih tinggi dari liyan. [8]

 Kosep pemikran diatas sudah secara jelas menunjukan cara yang harus dilalui manusia yang memiliki cinta terdalam akan sesama dan hendak menegaskan bagaimana menghadapi tantangan atau persoalan hidup agar benar-benar  mengartikan peran cinta dalam memaknai damai agar bisa menuju puncak terakhir yaitu hidup sempurna atau hidup bahagia.

Arti Dan Makna Kebahagiaan

kebahagiaan merupakan suatu keadaan dimana manusi sejatinya mengalami apa yang dirindukan dalam hidupnya. Semua manusia tanpa kecuali pasti mendambahkan suatu kebahagiaan hidup. Sebagaimana kebahagiaan hidup itu buah dari cinta dan damai yang diberikannya bagi orang lain atau pun yang ditanamkannya dalam kehidupannya sebagai manusia peziarah. Dimana disana terdapat kenyamanan, kedamaian, atau ketenangan.Menurut Boethius, kebahagiaan adalah suatu kondisi yang menjadi sempurna karena hadirnya sesuatu yang baik, suatu kondisi yang inggin dicapai oleh semua manusia (Boethius, De Consolation Philosophiae111,2). Defenisi yang digagas Boethius menekan hubungan erat antara kebahagiaan dengan kebaikan.[9] Harvey Mckinnon dan Azim jamal, Jakarta Selatan: UFUK PRESS, 2011.

 Di dunia ini, tidak ada  seorang pun manusia yang mengingikan penderitaan yang membawa hidupnya pada kehancuran. Kebahagiaan menjadi obsesi terbesar yang akan selalu dikejar oleh manusia siapa pun dia. Manusia dengan caranya sendiri dan dalam bentuk apapun. Peroritas  yang diutamakan dalam kehidupannya ialah bagaiman ia harus mendapatkan kebahagiaan yang telah diimpikannya. Dalam kutipan ini menjelaskan cara-cara menempuh kebahagiaan. Bagaimana anda menemukan kebahagiaan itu? Semuanya berpeluang pada memberi. Jika Anda mengharapkan kebahagiaan , Anda harus memberikan kebahagiaan. Jika anda ingikan kekayaan, Anda harus memberikan kekayaan. Jika anda mendambahkan cinta, Anda harus memberikan cinta karena hanya dalam memberi anda,menerima. [10] Harvey Mckinnon dan Azim Jamal, The power of giving, Jakarta Selatan: UFUK PRESS, 2011, 23.

Dengan demikian bahwa kebahagiaan adalah buah dari cinta dan damai yang dirasakan oleh manusia, lewat pemberiannya kepada orang lain. Dengan katalain kebahagiaan adalah ekpresi dari manusia yang selalu dan suka menyenangkan orang di sekitarnya. Hal ini pun didukung erat dengan gagasan dibawa ini tentang aktivitas manusia dalam mendeskripsikan defenisi kebahagiaan sebagai suatu bentuk pemberiaan kepada orang lain. Menurut Thomas Aquinas jika kebahagiaan itu identic dengan produk aktivitas virtus (keutamaan) dan bukan kejahatan, haruslah diandaikan bahwa aktivitas membela dan mengajar virtus adalah aktivitas yang membahagiakan. Kita tahu dengan baik, kata Aquinas, keutamaan bukan prestasi. Keutamaan adalah perbuatan berkali-kali dan menjadi sebuah kebiasaan (habitus). Kebahagiaan  dengan kata lain terletak pada aktivitas itu sendiri.[11]

 Ungkapan dari Thomas Aquinas ini, mau menjelaskan kepada kita kebahagiaan merupakan aktivitas keutamaan yang harus dikerjakan terus menerus dalam hidup sehari-hari. Hal ini perlu juga digaris agar jagan kehilangan moment yang membahagiakan. Dan kehilangan kebahagiaan itu sendiri. Dalam melakukan suatu kebaikan hendaknya dibaringi juga dengan kasih. Ada pula artian lain yang menunjukan kebahagiaan dalam perspektif filsafat memakanai kebahagiaan. Hingga kini, pendek kata, makna bahagia tidak cukup meyakinkan. Apakah arti bahagia? Mungkin bukan tugas filsafat untuk mengantar orang pada definisi bahagia yang melegahkan batin. Tugas filsafat justru kebalikannya justru membuat akal budi manusia punya sikap kritis untuk tidak lega dengan apapun yang dikira sudah cukup.[12]

 Artinya, tidak ada yang benar-benar absolut untuk mengartikan terminology bahagia. Kebhagaiaan adalah seauatu yang harus dicari dan dikejar oleh manusia. Kebahagiaan sebenarnya berbeda dalam diri kita, hati kita, bukan di luar sana. Seorang penulis Amerika,oliver Wendell Holmes, mengungkapkan dengan sangat baik, apa yang ada di depan kita adalah persoalan kecil, dibanding dengan apa yang ada di dalam hati kita. Jadi kebahagiaan itu tidak jauh dari hidup manusia.

 Kebahagiaan tercipta sejauh setiap individu berjuang untuk membahagiakan sesamanya. ungkapan klasiknya bahagiaku adalah bahagiamu artinya kebahagiaan itu harus diupayakan bersama. Supaya warga masyarakat sama-sama menikmati kebahagiaan, setiap elemen perlu mengupayakannya. Caranay dengan menciptaka kehidupan bersama yang saling berbagi, rukun, dan damai.

 Berdasarkan uraian di atas, mau mengatakan  bahwa proses pertumbuhan kebahagiaan akan terjadi  manakala manusia membantu orang lain. Namun, bila mana manusia tidak mencoba membantu sesame. Kebahagiaan akan layu dan mengering. Kebahagiaan bagaikan tanaman yang harus disirami dengan sikap dan tindakan memberi. Jadi, salah satu kebahagiaan tertinggi dalam hidup manusia adalah sikap saling memberi kepada orang yang membutuhkannya. Terlepas dari apa yang dimaksud dari perkataan ini, pada hakekatnya untuk mencapai tujuan akhir dari hidup, manusia harus memperaktekan segala kebaikan untuk dapat dipertanggungjawabkan di akhirat nanti.

 Cinta Dan Damai Melatarbelakangi Kebahagiaan

Gagasan di bawah ini mau melatarbelakangi tindakan cinta dan damai yang menjadi dasar dalam membangun kebahagia dengan perwujutan kokret. Membangun persaudaraan: sosialisasi kesadaran akan pentingnya solidaritas dalam masyarakat yang multietntik dan multikultural dapat dilaksanakan memlalui hubungan persaudaraan, yang harus terus-menrus digumuli, disebarkan, dan dibangun lewat berbagai macam sarana.pada zaman ini kita bisa membangun persauadaraan dengan semua tetangga dalam satu RT/RW lewat jalur media sosial atau cara lain yang sesuai denga kondisi setempat. Dari hubungan ini diharapakn masyarakat dapat saling mengenal, semakin akrab, lebih muda bergaul, lebih percaya satu sama lain, dan akhirnaya dapat bekerja sama dan bersinergi, sehingga timbul rasa empati antar sesame anggota masyarakat.[13] Petrus Danan Widharsana, Mengamalkan Pancasial dalam Terang Iman Katolik, Yogyakarta: PT Kanisius, 2018, 139.

 Dari kutipan yang telah tercantum di atas  mengatakan juga tentang realitas manusia yang  sesunggunya adalah misteri. Artinya, misteri terbesar dalam hidup manusia adalah suara hati yang senantiasa menuntun manusia kepada kebahagiaan. Hati hakiki manusia niscaya menagih suatu yang lebih indah dari semua keelokan materi. Jiwa manusia manusia merindukan kebahagiaan yang tidak pernah dihadirkan dan diwujudkan oleh materi. Inilah yang disebut dengan aksioma suara hati, bahwa dari hati, manusia merindukan kebenaran hakiki, kedamaiaan dan kebahagiaan lebih dari apapun yang mampu manusia hadirkan dalam wujud materi. Jadi kerinduan terbesar manusia adalah cinta yang dapat memberikan kedamaian dan kebahagiaan untuk ketenangan jiwa, hati, pikiran dan perasaannya.

 Manusia sejauh ada di sekitarku adalah produsen nilai yang harus Aku hormati keberadaan dan kehormatannya. liyan itu produsen nilai, sebab mengenai sikap "hormat" berasal dari kehadiran orang lain di sekitarku. Maka, bahagia berarti hormat terhadap liyan, terhadap sesamaku, siapa pun.[14] Dari pendapat Romo Armada dapat diketahui bahwa kebahagiaan itu diperoleh juga melalui cinta dan damai yang tampak dalam sikap hormat satu dan yang lainnya.

 Kesimpulan 

 Sebagai ciptaan yang unik. Manusia diciptakan pada posisi pertama dari segala ciptaan. Keunikan manusia terletak pada hal-hal yang membedakan diri dari ciptaan lain. Manusia diberi akal budi, kebebasan dan kemampuan. Dengan demikian di dunia manusia  tercipta karena cinta, oleh cinta, dengan cinta dan untuk cinta. Karena karakternya mencipta maka cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu menjadi emas, sakit menjadi sembuh, hilangnya konflik seperti: pemerkosaan, rasisme, pembunuhan dan kemarahan menjadi damai. Disamping itu karakter cinta dapat mengalakan segalanya serta bisa menampilkan hal-hal baru dan menumbuhkan benih kebaikan yaitu kedamaian. Kedamaian ternyata diperoleh dari cinta yang selalu mengahargai sesama, menghormati perbedaan, menjalain relasi yang baik dalam hidup, dengan saling mengenal diri.

Dari dua pandangan tentang cinta dan damai membawa kebahagiaan dalam tulisan ini dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan merupakan buah dari cinta dan damai dalam kesempurnaan hidup manusia. Dengan kata lain situasi orang yang memiliki fondasi cinta dan kedamaian membuat ia tidak mencari apa-apa lagi. Dikatakan demikian karena kebahagiaan selalu berawal dari diri untuk mencintai dan berdamai dengan siapa pun dalam sebuah aktivitas. Karena jika dimaknai dalam aktivitas maka manusia akan terus berjuang untuk memperolehnya kapan pun dan dimana pun itu.    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun