Mohon tunggu...
PEMULA27
PEMULA27 Mohon Tunggu... Petani - Terima kasih

Petani Berdasi

Selanjutnya

Tutup

Love

Buah Cinta dan Damai Membawa Kebahagiaan

16 Maret 2021   00:18 Diperbarui: 16 Maret 2021   01:09 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Di dunia ini, tidak ada  seorang pun manusia yang mengingikan penderitaan yang membawa hidupnya pada kehancuran. Kebahagiaan menjadi obsesi terbesar yang akan selalu dikejar oleh manusia siapa pun dia. Manusia dengan caranya sendiri dan dalam bentuk apapun. Peroritas  yang diutamakan dalam kehidupannya ialah bagaiman ia harus mendapatkan kebahagiaan yang telah diimpikannya. Dalam kutipan ini menjelaskan cara-cara menempuh kebahagiaan. Bagaimana anda menemukan kebahagiaan itu? Semuanya berpeluang pada memberi. Jika Anda mengharapkan kebahagiaan , Anda harus memberikan kebahagiaan. Jika anda ingikan kekayaan, Anda harus memberikan kekayaan. Jika anda mendambahkan cinta, Anda harus memberikan cinta karena hanya dalam memberi anda,menerima. [10] Harvey Mckinnon dan Azim Jamal, The power of giving, Jakarta Selatan: UFUK PRESS, 2011, 23.

Dengan demikian bahwa kebahagiaan adalah buah dari cinta dan damai yang dirasakan oleh manusia, lewat pemberiannya kepada orang lain. Dengan katalain kebahagiaan adalah ekpresi dari manusia yang selalu dan suka menyenangkan orang di sekitarnya. Hal ini pun didukung erat dengan gagasan dibawa ini tentang aktivitas manusia dalam mendeskripsikan defenisi kebahagiaan sebagai suatu bentuk pemberiaan kepada orang lain. Menurut Thomas Aquinas jika kebahagiaan itu identic dengan produk aktivitas virtus (keutamaan) dan bukan kejahatan, haruslah diandaikan bahwa aktivitas membela dan mengajar virtus adalah aktivitas yang membahagiakan. Kita tahu dengan baik, kata Aquinas, keutamaan bukan prestasi. Keutamaan adalah perbuatan berkali-kali dan menjadi sebuah kebiasaan (habitus). Kebahagiaan  dengan kata lain terletak pada aktivitas itu sendiri.[11]

 Ungkapan dari Thomas Aquinas ini, mau menjelaskan kepada kita kebahagiaan merupakan aktivitas keutamaan yang harus dikerjakan terus menerus dalam hidup sehari-hari. Hal ini perlu juga digaris agar jagan kehilangan moment yang membahagiakan. Dan kehilangan kebahagiaan itu sendiri. Dalam melakukan suatu kebaikan hendaknya dibaringi juga dengan kasih. Ada pula artian lain yang menunjukan kebahagiaan dalam perspektif filsafat memakanai kebahagiaan. Hingga kini, pendek kata, makna bahagia tidak cukup meyakinkan. Apakah arti bahagia? Mungkin bukan tugas filsafat untuk mengantar orang pada definisi bahagia yang melegahkan batin. Tugas filsafat justru kebalikannya justru membuat akal budi manusia punya sikap kritis untuk tidak lega dengan apapun yang dikira sudah cukup.[12]

 Artinya, tidak ada yang benar-benar absolut untuk mengartikan terminology bahagia. Kebhagaiaan adalah seauatu yang harus dicari dan dikejar oleh manusia. Kebahagiaan sebenarnya berbeda dalam diri kita, hati kita, bukan di luar sana. Seorang penulis Amerika,oliver Wendell Holmes, mengungkapkan dengan sangat baik, apa yang ada di depan kita adalah persoalan kecil, dibanding dengan apa yang ada di dalam hati kita. Jadi kebahagiaan itu tidak jauh dari hidup manusia.

 Kebahagiaan tercipta sejauh setiap individu berjuang untuk membahagiakan sesamanya. ungkapan klasiknya bahagiaku adalah bahagiamu artinya kebahagiaan itu harus diupayakan bersama. Supaya warga masyarakat sama-sama menikmati kebahagiaan, setiap elemen perlu mengupayakannya. Caranay dengan menciptaka kehidupan bersama yang saling berbagi, rukun, dan damai.

 Berdasarkan uraian di atas, mau mengatakan  bahwa proses pertumbuhan kebahagiaan akan terjadi  manakala manusia membantu orang lain. Namun, bila mana manusia tidak mencoba membantu sesame. Kebahagiaan akan layu dan mengering. Kebahagiaan bagaikan tanaman yang harus disirami dengan sikap dan tindakan memberi. Jadi, salah satu kebahagiaan tertinggi dalam hidup manusia adalah sikap saling memberi kepada orang yang membutuhkannya. Terlepas dari apa yang dimaksud dari perkataan ini, pada hakekatnya untuk mencapai tujuan akhir dari hidup, manusia harus memperaktekan segala kebaikan untuk dapat dipertanggungjawabkan di akhirat nanti.

 Cinta Dan Damai Melatarbelakangi Kebahagiaan

Gagasan di bawah ini mau melatarbelakangi tindakan cinta dan damai yang menjadi dasar dalam membangun kebahagia dengan perwujutan kokret. Membangun persaudaraan: sosialisasi kesadaran akan pentingnya solidaritas dalam masyarakat yang multietntik dan multikultural dapat dilaksanakan memlalui hubungan persaudaraan, yang harus terus-menrus digumuli, disebarkan, dan dibangun lewat berbagai macam sarana.pada zaman ini kita bisa membangun persauadaraan dengan semua tetangga dalam satu RT/RW lewat jalur media sosial atau cara lain yang sesuai denga kondisi setempat. Dari hubungan ini diharapakn masyarakat dapat saling mengenal, semakin akrab, lebih muda bergaul, lebih percaya satu sama lain, dan akhirnaya dapat bekerja sama dan bersinergi, sehingga timbul rasa empati antar sesame anggota masyarakat.[13] Petrus Danan Widharsana, Mengamalkan Pancasial dalam Terang Iman Katolik, Yogyakarta: PT Kanisius, 2018, 139.

 Dari kutipan yang telah tercantum di atas  mengatakan juga tentang realitas manusia yang  sesunggunya adalah misteri. Artinya, misteri terbesar dalam hidup manusia adalah suara hati yang senantiasa menuntun manusia kepada kebahagiaan. Hati hakiki manusia niscaya menagih suatu yang lebih indah dari semua keelokan materi. Jiwa manusia manusia merindukan kebahagiaan yang tidak pernah dihadirkan dan diwujudkan oleh materi. Inilah yang disebut dengan aksioma suara hati, bahwa dari hati, manusia merindukan kebenaran hakiki, kedamaiaan dan kebahagiaan lebih dari apapun yang mampu manusia hadirkan dalam wujud materi. Jadi kerinduan terbesar manusia adalah cinta yang dapat memberikan kedamaian dan kebahagiaan untuk ketenangan jiwa, hati, pikiran dan perasaannya.

 Manusia sejauh ada di sekitarku adalah produsen nilai yang harus Aku hormati keberadaan dan kehormatannya. liyan itu produsen nilai, sebab mengenai sikap "hormat" berasal dari kehadiran orang lain di sekitarku. Maka, bahagia berarti hormat terhadap liyan, terhadap sesamaku, siapa pun.[14] Dari pendapat Romo Armada dapat diketahui bahwa kebahagiaan itu diperoleh juga melalui cinta dan damai yang tampak dalam sikap hormat satu dan yang lainnya.

 Kesimpulan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun