Adegan ini pasti sering dialami oleh kita sebagai seorang pelajar. Kita kebanyakan menghapal sesuatu dari buku, tetapi tidak memahami betul makna dari kata tersebut sehingga yang kita lakukan hanya menghapal tanpa memahami yang mungkin akan membantu kita selama kita mengenyam pendidikan tetapi akan mempersulit kita dalam kehidupan kita dikemudian hari
Adegan yang paling erat kaitannya dengan realita kehidupan kita adalah adegan ini. Setiap orang tua tentu mengingingkan yang terbaik untuk anaknya seringkali mereka menuntut kita untuk melakukan ini itu dengan dalih bahwa keputusan itu adalah yang terbaik untuk masa depan anaknya kelak. Akan tetapi terkadang orang tua juga tidak sadar bahwa apa yang mereka yakini terbaik untuk anak mereka belum tentu adalah yang anak mereka inginkan. Oleh karena itu, peran orang tua dalam hal pendidikan juga penting. Bukan untuk mendikte anak tetapi membimbing anak untuk melakukan apa yang mereka sukai dan minati, karena itulah yang paling penting.
      Pada film PK, kita akan menganalisis bentuk hegemoni yang dilakukan. Film ini mengungkap isu agama di India, dimana India merupakan negara yang penuh dengan pluralitas. Terdapat beberapa agama yang diyakini disana, seperti Hindu, Islam, Kristen, Sikh, dan Jain. Nah, kita akan membedah beberapa adegan yang mengandung unsur hegemoni dalam film ini
Dalam film ini, seorang tokoh pemuka agama Hindu yaitu Tapaswi melakukan sebuah penipuan dengan menyebarkan sebuah gagasan yang menguntungkan pihaknya. Gagasan tersebut dibentuk sedemikian rupa dengan dalih bahwa ia mendapatkan perintah dari "Tuhan". Tapaswi tanpa disadari telah melakukan bentuk hegemoni dengan menyebarkan ideologi pada kelompok sosial masyarakat, sehingga baik kelompok masupun individu masyarakat pun tanpa mereka sadari tunduk pada hegemoni yang dilakukan oleh Tapaswi. Masyarakat lebih memilih untuk datang kepada Tapaswi untuk mendapatkan pencerahan dari "Tuhan", kelompok masyarakat tersebut akhirnya hanya percaya pada Tapaswi dibandingkan Tuhan sendiri. Pemahaman inilah yang sang sutradara coba munculkan dalam film ini. Melihat realita masyarakat sekarang yang jauh lebih percaya pada pemuka agama dibandingkan Tuhan-nya sendiri.
Daftar Pustaka: