Mohon tunggu...
Gea Amanda Putri
Gea Amanda Putri Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Nama : Gea Amanda Putri NIM : 44523010052 Mata Kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB Dosen : Prof.Dr.Apollo,AK.,M.Si. Universitas Mercu Buana Meruya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kuis Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB_Diskursus Edwin Sutherland dan Fenomena Kejahatan Korupsi di Indonesia

15 Desember 2023   01:17 Diperbarui: 15 Desember 2023   10:08 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melalui penelitiannya, Sutherland menemukan bahwa faktor-faktor sistemik seperti kelemahan dalam tata kelola pemerintahan, rendahnya integritas lembaga-lembaga, dan kurangnya kendali akuntabilitas menjadi pemicu utama terjadinya kasus korupsi di Indonesia. Analisisnya mengungkapkan pentingnya upaya pencegahan yang komprehensif dan berkelanjutan.

Berikut adalah beberapa upaya pencegahan efektif yang dikemukakan oleh Edwin Sutherland dalam menghadapi kasus korupsi di Indonesia, yaitu: (Ruziah, A., & Safaaturrohmah, S. (2016). Prevention of Corruption in Indonesia.)

geaamanda
geaamanda

1. Peningkatan Integritas dan Transparansi

Salah satu upaya pencegahan yang ditekankan oleh Sutherland adalah peningkatan integritas dan transparansi dalam pemerintahan dan sektor publik. Ia mendorong adanya reformasi kebijakan dan praktik yang memperkuat dan mendorong integritas, seperti sistem pemeriksaan yang ketat, kode etik, dan pengawasan yang efektif.

Sutherland juga menggarisbawahi pentingnya transparansi dalam pengelolaan keuangan negara dan pengadaan barang/jasa publik. Melalui publikasi laporan keuangan secara terbuka dan aksesibilitas informasi yang lebih mudah, masyarakat dapat ikut serta dalam memantau dan memeriksa penggunaan anggaran negara. Transparansi dapat mengurangi ruang bagi praktik korupsi yang terjadi secara tersembunyi.

2. Pendidikan dan Kultur Anti-Korupsi

Edwin Sutherland menyoroti pentingnya pendidikan dan kultur anti-korupsi sebagai upaya preventif. Ia menganjurkan penyertaan perilaku etis dan anti-korupsi dalam kurikulum pendidikan dan pelatihan. Pendidikan sejak dini tentang pentingnya kejujuran, integritas, dan akuntabilitas akan membentuk generasi muda yang memiliki kesadaran akan pentingnya melawan korupsi.

Selain itu, Sutherland menekankan perlunya menciptakan kultur anti-korupsi yang kuat melalui kampanye sosial, sadar hukum, partisipasi aktif masyarakat, dan peran penting media massa dalam memberikan cakupan yang lebih luas tentang kasus korupsi dan konsekuensinya.

3. Penegakan Hukum yang Tegas dan Efisien

Kesimpulan penting dalam diskursus ini adalah perlunya penegakan hukum yang tegas dan efisien terhadap kasus korupsi di Indonesia. Edwin Sutherland menekankan pentingnya adanya sanksi yang memadai dan tindakan yuridis yang konsisten untuk menghilangkan rasa impunitas. Hal ini dapat menciptakan efek jera bagi pelaku dan juga memberikan sinyal kuat bahwa korupsi tidak akan ditoleransi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun