Mohon tunggu...
NewK Oewien
NewK Oewien Mohon Tunggu... Petani - Sapa-sapa Maya

email : anakgayo91@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Masjid Keramat

14 Oktober 2017   21:46 Diperbarui: 15 Oktober 2017   22:53 711
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti biasa, pagi ini juga tembok tebal embun basah tidak alpa, hingga menyamarkan pandangan pada orang-orang yang sudah lalu lalang. Bagi mereka simpulan tanggung jawab yang sudah terikat lebih menakutkan ketimbang cekaman dingin. Atau angan yang sudah bulat lebih menggoda daripada bermanja di tungku perapian. Tapi tidak seperti kemaren, lambang pagi sebagai ketentraman kini berselimut di hatiku.

Tidak lama setelahnya Kampungku gempar. Suara keributan retak, lalu perlahan pecah dan menyatu dengan udara pagi.

“Ayo ke Masjid,” ajak Beno yang tergopoh. Bersamanya banyak orang-orang yang hendak ke Masjid.

“Emang, ada apa?” Kami libur kerja pada hari Jum’at.

“Lo, belum tau? Kata Bilal Kotak Amal dicuri.”

“Iya, Siapa yang berani-berani maling di tempat keramat? Kampret itu orang!” kutuk yang lain.

“Kotak Amal?” tanyaku.

“Bukan Kotaknya. Tapi isinya. Ayo!”

Sebelum bangkit, kuhirup udara pagi dalam-dalam, lalu melepasnya perlahan. Dengan semangat kupencet tombol kirim pada ponselku. Mengirim pesan yang berisi: Sayang, aku akan melamarmu. Mahar yang diminta keluargamu sudah ada.

Aku berani melakukan itu karena belum pernah dengar Masjid Kampungku menulahi siapa pun. Yang ada hanya membantu orang susah: seperti aku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun