Mohon tunggu...
Iwan Kurniawan
Iwan Kurniawan Mohon Tunggu... Guru - Keluarga Petualang

Keluarga Petualang. Pengajar di perbatasan Kabupaten Cianjur-Kabupaten Bandung. PRAMUKA. Hiking, camping and climbing

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Workshop Menulis dan Tour Pulau Maju

6 Agustus 2019   15:14 Diperbarui: 10 Agustus 2019   07:02 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menengok kondisi terkini Pulau Reklamasi Dok. Pribadi 
Menengok kondisi terkini Pulau Reklamasi Dok. Pribadi 
Awan putih lebih mendekati warna kelabu memayungi kami disela terik matahari pagi yang sangat menyengat. Jalan lebar dua arah dengan pembatas bunga dan pohon menyambut kedatangan kami. Pulau Maju yang dahulunya lautan itu kini menjadi lahan bisnis yang sangat menjanjikan. Saya yakin tidak sembarang orang bisa punya aset atau usaha di lahan elit ini. Kecuali orang banyak uang...

Kami berhenti di lokasi wisata kuliner. Masih pada tutup karena mayoritas mereka mulai membuka kedai dari sore hingga malam. Lahan ruko dan pertokoan berjejer sepanjang jalan. Terbayang hiruk pikuk serta keramaian seperti di pasar malam saat aktivitas mereka sedang berlangsung. Pun kembali yang datang pasti orang berduit semua.

Lokasi wisata malam kuliner Pulau Maju Dok. Pribadi
Lokasi wisata malam kuliner Pulau Maju Dok. Pribadi
Penasaran, kami terus berjalan menuju ujung jalan. Sayang tidak diperbolehkan oleh satpam jaga. Karena katanya lahan proyek memang tertutup untuk umum. Proyek apa, satpam bilang tidak tahu pasti. Oh, masih rahasia mungkin ya. Tapi saya bisa mengintip beberapa perumahan elit setengah jadi sudah berderet di beberapa bagian sisi.

Wilayah bisnis dan pertokoan jalan utama Pulau Maju Dok. Pribadi 
Wilayah bisnis dan pertokoan jalan utama Pulau Maju Dok. Pribadi 
Diantar sopir travel yang disewa panitia, beberapa peserta workshop berhasil diantar ke pinggir pantai Pulau Reklamasi. Saya dan keluarga beruntung bisa melihat lebih jelas pengerjaan konstruksi yang ditutup untuk umum itu tadi dari "bibir pantai" yang saya pikir justru menyerupai tanggul karena dibuat lebih tinggi.

Joging trek, arena sepeda, bangku untuk santai dan sejenis gazebo modern disediakan di sepanjang pantai berbatu itu. Semua sudah tertata dengan rapi. Siap menyambut para penghuni perumahan elit yang saya yakin tidak sembarang orang bisa jadi penghuni Pulau Maju ini. Harga hunian yang ditawarkan milyaran, tidak mungkin terjangkau oleh pekerja dengan upah minimum atau ASN golongan tiga seperti saya.

Pantai Pulau Maju Dok. Pribadi
Pantai Pulau Maju Dok. Pribadi

Dari bibir pantai ini bisa melihat pembangunan di kawasan yang terlarang satpam Dok. Pribadi
Dari bibir pantai ini bisa melihat pembangunan di kawasan yang terlarang satpam Dok. Pribadi

Seperti disampaikan panitia dari CLIK Kompasiana maupun PPI, sebelum jam sepuluh kami meninggalkan lokasi karena terik matahari tidak bisa diajak kompromi lagi. Rombongan berpisah menuju tempat kepulangan masing-masing dengan membawa pengalaman selama dua hari yang tiada terkira harganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun