"Begini saja, uang ini aku tidak kasih kamu begitu saja, tetapi ada syaratnya," kata pak Lui.Â
"Apa syaratnya?" tanya Zeni.Â
"Syaratnya, kamu harus rajin belajar dan kedepan kamu harus menjadi orang yang berguna. Kalau kamu tidak tepati, kamu kembalikan uang ini 2x lipat," kata pak Lui.Â
"Boleh?" tanya pak Lui lagi.Â
"Baik om aku akan berusaha keras," kata Zeni. Kemudian Zeni pun menerima uang tersebut dari pak Lui.Â
Zeni segera membereskan hasil jualan untuk segera pulang ke rumah. Pak Lui menunggu Zeni yang sedang membereskan sayurannya untuk memastikan Zeni benar-benar pulang.Â
15 tahun kemudian, Zeni sudah menjadi orang sukses, lalu dia berusaha mencari pak Lui diperusahaannya. Dengan modal dari kartu identitas yang diberikan pak Lui waktu itu sampailah ia di kantor yang dituju.Â
"Selamat siang pak, aku ingin menemui pak Lui!" tanya Zeni kepada seorang laki-laki, yang kelihatan lagi sibuk dengan laptopnya. Sontak laki-laki itu pun mendongakkan kepalanya.Â
"Selamat Siang juga?" Dia membalas salam Zeni.Â
"Maaf, Anda mencari pak Lui? Pak Lui sudah pergi dan kantor ini sudah menjadi milikku," Laki-laki itu menjelaskan kepada Zeni.Â
"Apakah Anda tahu dimana dia pergi?" tanya Zeni.Â