"Dimanakah orang tuamu nak?" tanya pak Lui lagi.Â
"Ayah dan ibuku sudah lama bekerja di luar Negeri dan tidak pernah kembali. Aku dan kakek pun tidak pernah tahu kabar mereka. Mereka sudah lama tidak pulang," kata Zeni".
"Kenapa kamu mau jualan?" tanya pak Lui.Â
"Kakek pernah bilang kalau kita mau bekerja keras untuk jualan kita pasti dapat uang," jawab Zeni.Â
"Apakah kamu tidak merasa terganggu dengan pelajaranmu kalau kamu seperti ini? Apakah waktu belajarmu juga tidak banyak terbuang?" tanya pak Lui lagi.Â
"Lalu aku harus bagaimana?" tanya Zeni.Â
"Begini saja, tadi om tidak banyak membawa uang karena terburu-buru keluar, kamu ambil saja uang ini," kata pak Lui. Sambil menyodorkan sekepal uang kepada Zeni.Â
"Tidak...tidak om!" Zeni menolak sambil mendorong dengan kedua tangannya pada uang yang diberikan. Menandakan bahwa dia tidak ingin menerima uang tanpa hasil dari jualannya.Â
"Kakek pernah bilang orang boleh miskin tetapi harus ada harga dirinya, tidak boleh mengambil sembarangan milik orang lain," kata Zeni kepada pak Lui.Â
"Anggap saja aku membeli semua sayur ini," kata pak Lui.Â
"Tetapi sayurku tidak sampai dengan uang sebanyak itu," kata Zeni.Â