Mohon tunggu...
gatrikhairunnissa
gatrikhairunnissa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Gatri Khairun Nissa "hobi menulis dan berbagai cerita mengulas isu terkini dan inspiratif. Ikuti tulisan saya."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Maraknya Makanan dan Minuman Penyebab Diabetes Pada Remaja

4 Januari 2025   17:51 Diperbarui: 4 Januari 2025   17:51 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di tengah perkembangan zaman, tren makanan dan minuman manis semakin meluas, terutama di kalangan remaja. Dengan berbagai pilihan seperti soda, permen, kue, dan camilan manis lainnya yang tersedia di hampir setiap sudut, tak heran jika konsumsi gula berlebih menjadi kebiasaan yang sulit dihindari. Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan ini bisa berbahaya bagi kesehatan, terutama dalam meningkatkan risiko diabetes tipe 2 pada remaja?

Diabetes, yang dulunya lebih banyak terjadi pada orang dewasa, kini semakin banyak ditemukan pada kalangan remaja. Penyebab utama peningkatan angka diabetes pada remaja adalah pola makan yang buruk, dengan konsumsi gula berlebih sebagai faktor utamanya. Mari kita lihat lebih dalam tentang bagaimana makanan dan minuman manis dapat memicu timbulnya penyakit diabetes pada remaja.

1. Mengapa Makanan dan Minuman Manis Berbahaya?

Makanan dan minuman manis, seperti minuman bersoda, jus kemasan, permen, dan kue, mengandung kadar gula yang sangat tinggi. Ketika gula dikonsumsi dalam jumlah banyak, tubuh akan mengubahnya menjadi energi. Namun, jika tubuh tidak dapat memprosesnya dengan cepat, gula tersebut akan disimpan dalam darah, menyebabkan lonjakan gula darah. Kondisi ini, jika terjadi secara terus-menerus, dapat membuat tubuh menjadi resisten terhadap insulin, hormon yang bertanggung jawab untuk mengatur kadar gula darah.

Inilah yang akhirnya menyebabkan diabetes tipe 2 --- kondisi di mana tubuh tidak dapat lagi mengatur gula darah secara normal.

2. Obesitas: Faktor Risiko Utama

Selain langsung meningkatkan kadar gula darah, konsumsi makanan manis yang berlebihan juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Kebiasaan makan makanan tinggi kalori namun rendah nutrisi dapat menyebabkan kelebihan kalori yang akhirnya disimpan dalam tubuh sebagai lemak. Obesitas, yang seringkali terkait dengan pola makan tidak sehat ini, menjadi salah satu faktor risiko utama untuk diabetes.

Pada remaja, obesitas dapat mempengaruhi cara tubuh mengolah gula. Lemak tubuh yang berlebih dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif, sehingga meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

3. Resisten Insulin pada Remaja

Pada remaja, tubuh masih dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Jika pola makan mengandung terlalu banyak gula, tubuh akan mengalami resistensi insulin, yaitu kondisi di mana sel-sel tubuh tidak lagi sensitif terhadap insulin. Akibatnya, kadar gula darah tetap tinggi meskipun tubuh sudah memproduksi insulin. Ini merupakan salah satu tanda awal dari diabetes tipe 2.

Penyebab utama resistensi insulin pada remaja adalah konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat sederhana, terutama gula, tanpa diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup.

4. Kebiasaan Sejak Dini

Kebiasaan makan makanan manis sering dimulai sejak usia dini. Remaja yang terbiasa mengonsumsi camilan manis seperti permen, cokelat, atau soda cenderung melanjutkan kebiasaan ini saat dewasa. Kebiasaan ini dapat membentuk pola makan yang tidak sehat dan meningkatkan risiko terkena diabetes seiring berjalannya waktu.

Tanpa kesadaran tentang dampak buruk dari gula berlebih, banyak remaja yang mengabaikan pentingnya pola makan seimbang dan bergizi. Makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral cenderung kurang menarik dibandingkan camilan manis yang mudah didapat.

5. Makanan dan Minuman Manis vs. Gaya Hidup Sehat

Gaya hidup remaja masa kini juga berperan besar dalam masalah kesehatan ini. Banyak remaja yang lebih memilih aktivitas yang melibatkan banyak duduk, seperti bermain game atau menonton televisi, daripada bergerak aktif. Aktivitas fisik yang kurang, ditambah dengan konsumsi makanan manis yang berlebihan, menciptakan kombinasi yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

Olahraga membantu tubuh mengatur gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin, sementara konsumsi makanan manis yang tinggi kalori namun rendah nutrisi hanya memperburuk keadaan.

6. Dampak Jangka Panjang

Diabetes tipe 2 pada remaja tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup mereka dalam jangka pendek, tetapi juga dapat berlanjut hingga dewasa. Remaja yang mengembangkan diabetes tipe 2 berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius di masa depan, seperti penyakit jantung, kerusakan ginjal, dan gangguan penglihatan.

Selain itu, pengobatan diabetes pada usia muda bisa lebih kompleks dan memerlukan pengawasan ketat. Ini juga bisa mengganggu kehidupan sosial dan mental remaja, karena mereka harus lebih disiplin dalam mengelola diet dan gaya hidup sehat.

7. Cara Mencegah Diabetes pada Remaja

Berikut beberapa langkah sederhana yang dapat diambil untuk mencegah diabetes pada remaja:

Kurangi konsumsi gula: Cobalah untuk mengurangi asupan makanan dan minuman manis. Pilih alternatif yang lebih sehat, seperti air putih, jus buah alami, atau camilan sehat berbasis buah dan kacang-kacangan.

Tingkatkan aktivitas fisik: Ajak remaja untuk aktif bergerak dengan melakukan olahraga yang menyenangkan, seperti bermain sepak bola, bersepeda, atau bahkan berjalan kaki.

Pilih makanan sehat: Perkenalkan pola makan yang seimbang dengan banyak sayur, buah, dan sumber protein sehat, seperti ikan atau kacang-kacangan.

Edukasi tentang kesehatan: Ajarkan remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan tubuh sejak dini dan dampak negatif dari konsumsi gula berlebih.

Kesimpulan

Pola makan yang kaya akan makanan dan minuman manis memang sangat menggoda, tetapi konsumsi gula berlebih memiliki dampak jangka panjang yang berbahaya, terutama bagi remaja. Dengan meningkatnya angka diabetes tipe 2 pada anak muda, sangat penting bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap pola makan dan gaya hidup yang sehat.

Mencegah diabetes pada remaja bukan hanya tugas individu, tetapi juga keluarga, sekolah, dan masyarakat secara keseluruhan. Semakin dini kita sadar dan bertindak, semakin besar peluang kita untuk melindungi generasi mendatang dari ancaman diabetes.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun