4. Kebiasaan Sejak Dini
Kebiasaan makan makanan manis sering dimulai sejak usia dini. Remaja yang terbiasa mengonsumsi camilan manis seperti permen, cokelat, atau soda cenderung melanjutkan kebiasaan ini saat dewasa. Kebiasaan ini dapat membentuk pola makan yang tidak sehat dan meningkatkan risiko terkena diabetes seiring berjalannya waktu.
Tanpa kesadaran tentang dampak buruk dari gula berlebih, banyak remaja yang mengabaikan pentingnya pola makan seimbang dan bergizi. Makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral cenderung kurang menarik dibandingkan camilan manis yang mudah didapat.
5. Makanan dan Minuman Manis vs. Gaya Hidup Sehat
Gaya hidup remaja masa kini juga berperan besar dalam masalah kesehatan ini. Banyak remaja yang lebih memilih aktivitas yang melibatkan banyak duduk, seperti bermain game atau menonton televisi, daripada bergerak aktif. Aktivitas fisik yang kurang, ditambah dengan konsumsi makanan manis yang berlebihan, menciptakan kombinasi yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Olahraga membantu tubuh mengatur gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin, sementara konsumsi makanan manis yang tinggi kalori namun rendah nutrisi hanya memperburuk keadaan.
6. Dampak Jangka Panjang
Diabetes tipe 2 pada remaja tidak hanya mempengaruhi kualitas hidup mereka dalam jangka pendek, tetapi juga dapat berlanjut hingga dewasa. Remaja yang mengembangkan diabetes tipe 2 berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi serius di masa depan, seperti penyakit jantung, kerusakan ginjal, dan gangguan penglihatan.
Selain itu, pengobatan diabetes pada usia muda bisa lebih kompleks dan memerlukan pengawasan ketat. Ini juga bisa mengganggu kehidupan sosial dan mental remaja, karena mereka harus lebih disiplin dalam mengelola diet dan gaya hidup sehat.
7. Cara Mencegah Diabetes pada Remaja
Berikut beberapa langkah sederhana yang dapat diambil untuk mencegah diabetes pada remaja: