Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

G20 Indonesia 2022: Putin Bisa "Ngebom" Bali, Strategi Komunikasi Kominfo Ditantang

9 November 2022   14:18 Diperbarui: 9 November 2022   14:31 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber Kompas.com)

Putin yang dikenal blak-blakan bisa saja melemparkan "bom-bom" katanya saat pelaksanaan KTT G20 Indonesia 2022. Selain karena Putin hadir secara virtual yang mengharuskan Kominfo menyediakan fasilitas internet yang memadai, Kominfo sebagai humas G20 juga ditantang untuk mampu menjaga "suhu" G20 agar tetap terkendali. Untuk itu, Kominfo perlu mengoptimalkan pelaksanaan strategi komunikasi publiknya.

Dalam pelaksanaan Presidensi G20 Indonesia, Kominfo telah menggandeng sejumlah media asing, di antaranya Al Jazeera, South China Morning Post, Times Magazine, Bloomberg dan The Economist.

Menurut Menkominfo Johnny G Plate pihaknya telah membagi peliputan oleh media partner dalam dua kegiatan.

"Pertama, peliputan kegiatan leaders' meeting di Candi Ballroom dan social lunch di Apurva oleh Sekretariat Negara. Kedua, peliputan pada saat kedatangan leaders menjadi tugasnya TVRI, yang kegiatannya terpusat di Lobby Apurva dan kegiatan di Taman Hutan Rakyat Ngurah Rai. Sedangkan, untuk peliputan dinner bersama para delegasi di Garuda Wisnu Kencana (GWK) tidak dilakukan peliputan," terang Johnny melalui siaran persnya pada 22 Oktober 2022.

Namun, situasi global semakin sulit ditebak. China yang semakin memamerkan "taring dan cakarnya" kepada Taiwan serta rencana AS mengirimkan senjata-senjata nuklirnya ke negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara ( NATO ) adalah indikatornya. Sementara, Joe Biden yang masih merencanakan kehadirannya di G20 Indonesia mendapat ancaman dari Iran.

Melihat pergerakan militer As dan China yang masif, Kominfo perlu menjelaskan posisi netral Indonesia kepada dunia. Hal ini sangat penting mengingat posisi Indonesia yang terkepung oleh dua kekuatan besar yang tengah menegang.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun