Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Hangatkan Kembali Heritage of Toba di Tengah Empasan "Winter is Coming"

26 September 2021   19:42 Diperbarui: 26 September 2021   20:15 466
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lanskap Danau Toba. (Sumber: Shutterstock/franshendrik Tambunan)

"Pengen sekali-kali ngajak anak-anak ke sana," ucap Salsa Sinambela saat ditanyai tentang Toba yang tersimpan dalam memorinya.

Salsa yang telah lebih dari dua dekade bermukim di Banjarmasin itu kemudian mengenang masa kecilnya yang sering diajak ayahnya mengunjungi Toba. Di tano Toba yang memiliki ketinggian 905 meter di atas permukaan laut itu, Salsa menghabiskan waktu liburnya di rumah opung-opung dari keluarga ayahnya.

Ada "Eat Pray Love" pada Heritage of Toba Ini

"Siak hitir-hitir," ucap Salsa saat ditanya tentang cita rasa arsik ikan mas khas Batak.

Meski sudah lama Salsa tidak menyantap arsik ikan mas, namun saat membincangkannya, cita rasa asam dan pedas menggigit dari kuliner khas Batak ini seolah langsung melengketi indera pengecapnya.

Sajian arsik ikan mas (Sumber: Merdeka.com)
Sajian arsik ikan mas (Sumber: Merdeka.com)

"Ada filosofinya," jawab pemilik rambut panjang yang sejak 1994 merantau meninggalkan Medan, kota kelahirannya. 

Ibu dua buah hati itu tidak salah. Arsik berbahan baku ikan mas bukan saja soal makan (eat). Lantaran, menurut filosofi adat Batak, ikan mas merupakan dekke sitio-tio yang melambangkan kemurnian hidup dan panjang umur. Di situlah ada setangkup doa (pray) yang dipanjatkan saat menyantapnya.

Dan, lantaran berenang maju dan hidup dalam harmoni kelompok atau dekke simudur-udur tanpa saling berbenturan satu sama lainnya, bagi masyarakat Batak, spesies Cyprinus carpio juga melambangkan kehidupan damai turun-temurun (love).

Karena melambangkan kehidupan manusia secara utuh, penyajian arsik ikan mas ini pun tidak boleh sembarangan. Ikan harus disajikan dalam kondisi utuh, mulai kepala sampai ekornya, bahkan sisiknya pun tidak boleh dibuang. Menurut adat setempat, memotongnya sama artinya dengan mengharapkan pasangan tidak memiliki keturunan.

Sebagaimana kuliner-kuliner khas Batak lainnya, arsik ikan mas menjadi salah satu Heritage of Toba yang memiliki daya tarik tersendiri bagi para pelancong.

DSP Toba: Keping Surga di Belahan Utara Sumatera

"Dingin," kenang Salsa tentang kaldera terbesar di dunia yang berada di ketinggian 905 meter di atas permukaan laut itu.

Pada ketinggiannya itu, kawasan seputaran Danau Toba memiliki beragam kontur tanah, mulai dari datar, landai, miring, hingga terjal. Kemolekan hamparan alam itu memadu dengan kesejukan yang berkisar di antara 20C- 31C.

Kini di seputaran danau seluas 1.130 kilometer persegi itu terdapat 34 spot pilihan wisata. Pada salah satu spotnya, wisatawan dapat menikmati keindahan sekaligus kesegaran air terjun Situmurun yang airnya mengalir dari tebing dan langsung jatuh ke Danau Toba.


Tak hanya menyuguhkan wisata alam, Toba juga menawarkan wisata budaya. Salah satunya, Desa Tomok. Di Desa ini pengunjung dapat menyaksikan sejumlah rumah adat khas Suku Batak, makam raja-raja kuno, serta benda-benda peninggalan leluhur zaman megalitikum.

Tak salah bila Dewan Eksekutif United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dalam sidang ke-209 di Paris pada 7 Juli 2020 menyepakati Kaldera Toba sebagai UNESCO Global Geopark.

Dengan segala potensi yang dimilikinya itu, pada Juli 2021 kawasan Danau Toba dinobatkan menjadi salah satu dari Destinasi Super Prioritas (DSP). Dengan statusnya ini, Toba telah menjadi salah satu ikon Wonderful Indonesia.

DSP Toba dengan Heritage-nya yang Terampas "Winter is Coming"

"Dengan banyaknya masalah perekonomian dunia, sudah cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa 'Winter is coming'," tegas Jokowi saat menyampaikan pidatonya dalam Opening Plenary Pertemuan Tahunan IMF-World Bank pada 12 Oktober 2018.

"Winter is Coming" yang disebut Presiden Republik Indonesia itu merupakan judul episode perdana dari serial "Game of Thrones" yang kala itu tengah populer. Dalam serial itu, "Winter is Coming" bukan hanya dimaknai sebagai datangnya musim dingin, tetapi juga ancaman terhadap umat manusia. Dan, perlu dicatat, Jokowi mengatakannya setahun sebelum dunia lebih "dibekukan" lagi oleh pandemi Covid-19.

Setelah kasus pertama Covid-19 diumumkan Jokowi pada 2 Maret 2020, dampak pandemi mulai menulari sektor pariwisata. Empasan "Winter is Coming" yang "dipelumasi" paparan virus corona benar-benar telah membuat sektor pariwisata mendingin, termasuk pariwisata Danau Toba.

Warung makanan yang ada di kawasan Pantai Bulbul, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba terlihat sepi spada 21 Juli 2021 (Sumber Tribunnews)
Warung makanan yang ada di kawasan Pantai Bulbul, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba terlihat sepi spada 21 Juli 2021 (Sumber Tribunnews)

"Kondisi pariwisata Danau Toba sekarang sudah sangat terpuruk. Namun, kami tidak melihat ada cara-cara khusus penanganan pandemi dalam hal Danau Toba sebagai destinasi super prioritas nasional," kata Koordinator Komunitas Pelaku Pariwisata Samosir, Ombang Siboro, kepada Kompas.com pada 19 Agustus 2021.

Sebagaimana yang diinformasikan, pasca pandemi, jumlah pengunjung Toba setiap harinya kurang dari 50 orang setiap harinya. Padahal, jumlah pemilik warung makanan atau pengelola lokasi wisata tercatat sekitar 57 orang.

Sialnya lagi, seperti yang dituturkan Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Lumban Bulbul, Parluhutan Simangunsong kepada Tribunnews, kebanyakan dari pengunjung hanya menikmati keindahan Danau Toba dan mengabadikannya dengan foto tanpa memesan makanan, minuman, atau membeli souvenir. Tidak mengherankan bila pedagang pernak-pernik mengeluhkan omzetnya yang turun hingga 80 persen.

Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisman Melalui 4 Pintu Masuk Januari 2021 (Sumber BPS Kab Toba Samosir)
Perkembangan Jumlah Kunjungan Wisman Melalui 4 Pintu Masuk Januari 2021 (Sumber BPS Kab Toba Samosir)

Keluhan Ombang dan Parluhutan itu terkonfirmasi dari catatan yang dirilis BPS Kabupaten Toba Samosir. Jumlah wisatawan turun drastis. Bahkan pada Mei 2020 terdata hanya satu pelancong mancanegara yang datang untuk menikmati Heritage of Toba. 

Padahal, dua bulan sebelumnya, BPS mencatat sebanyak 7.832 turis asing yang datang menikmati berbagai Heritage of Toba. Anjloknya kunjungan wisatawan asing ke DSP Toba bisa dilihat dari grafik yang dirilis oleh BPS Kabupaten Toba Samosir.

Lantaran terjangan pandemi Covid-19 itu pula, MICE yang bisa dikatakan sebagai sub sektor dari pariwisata pun mengalami pukulan yang tak kalah hebat. 

MICE atau Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions, menurut Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi) Hosea Andreas Runkat, mengalami kerugian sebesar Rp 44.3 triliun. Toba sebagai salah satu daerah yang menawarkan MICE pun pastinya tak luput dari empasan pandemi Covid-19.

Bisa dikatakan, "Winter is Coming" yang mendinginkan perekonomian dunia dan ditambah lagi dengan pandemi Covid-19 telah membekukan Toba dengan segala warisan yang ditawarkannya.

 

Geliatkan DSP Toba dengan Kembangkan PeduliLindungi Jadi Aplikasi Plus-Plus (Sebuah Ide)

Namun demikian, sebagaimana pepatah Batak "bahenma dirimu songon laut naluas , manang songon dia pe masalah naroh tungolumu, jalo ma dohot roha naserep dohot iman na gogo". 

Pepatah yang bermakna "ketika menghadapi masalah apapun dalam kehidupan ini maka terimalah dengan hati yang sabar dan iman yang kuat" ini membuat pelaku pariwisata Toba berupaya keras mencari solusi atas memburuknya situasi yang tengah dihadapinya.

Di tengah makin mendinginnya perekonomian, pada 20 Februari 2021 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai bagian dari Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) meluncurkan program yang dinamai Beli Kreatif Danau Toba. 

Lewat program diikuti oleh 200 pelaku kreatif subsektor kuliner, kriya, dan fashion dari wilayah kabupaten/kota di seputar DSP Toba tersebut, Kemenparekraf berhasil menaikkan level pelaku ekonomi kreatif DSP Toba. Sampai Juni 2021 atau 3 bulan setelah pencanangan "Beli Kreatif Toba", Kemenparekraf mencatat kenaikan jumlah pelaku usaha kreatif dari 200 menjadi 801 dengan omset Rp 22.7 miliar. 


Di tengah semakin memburuknya perekonomian yang ditandai dengan gulung tikarnya 32 pelaku UMKM dan pertumbuhan ekonomi yang hanya berkisar 3.10 persen pada Semester I-2021, upaya kementerian yang saat ini dikomandoi oleh Sandiaga Salahuddin Uno ini patut diacungi jempol.

Jika pelaku usaha kreatif bisa dipacu dengan mendigitlisasinya. Tidak demikian dengan wisata alam, wisata kuliner, serta MICE. Bahkan, kebangkitan ketiganya sangat tergantung pada kemajuan program vaksinasi.

Namun seiring kemajuan program vaksinasi yang ditandai oleh semakin bertambahnya warga yang mendapatkan vaksin, Kemenparekraf bisa kembali menggeliatkan DSP Toba serta Heritage of Toba-nya.

Untuk itu PeduliLindungi bisa dikembangkan menjadi aplikasi plus-plus. Dengan menggunakan PeduliLindungi, setiap pelancong bukan saja dapat memasuki kawasan DSP Toba, melainkan juga mendapatkan insentif yang dikonversikan dalam bentuk diskon pembelian tiket masuk obyek wisata, pembayaran kuliner di sekitar DSP Toba, pembelian souvenir. Diskon pun diberikan untuk aktivitas MICE yang dihelat di tano Toba.

Ide ini mirip dengan program pemerintah di awal masa pandemi yang memberikan diskon 50 persen bagi pembelian tiket pesawat untuk tujuan 10 destinasi wisata. Untuk program ini, pemerintah menganggarkan Rp 860 miliar. Jika program pemerintah ini tertuju pada sektor perhubungan, maka PeduliLindungi "Plus-Plus langsung tertuju pada sektor pariwisata serta UMKM yang terkait dengannya.

Namun, untuk mendapatkan insentif, selain menunjukkan sertifikat vaksinasi, pelancong juga wajib membagikan pengalaman berwisatanya di kawasan DSP Toba lewat akun media sosialnya. 

Unggahan di media sosial itu kemudian ditunjukkan kepada penjaga tiket, penjaja kuliner, pedagang souvenir, resepsionis hotel, dan lain sebagainya sebagai syarat untuk mendapatkan diskon. Dengan begitu, pelancong DSP Toba juga turut serta mempromosikan pariwisata Toba dan segala warisan yang ditinggalkannya. Dengan cara ini diharapkan akan banyak lagi pelancong yang datang ke DSP Toba.

Tempat wisata bernama Menara Pandang Tele di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumber:. Facebook Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir)
Tempat wisata bernama Menara Pandang Tele di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara (Sumber:. Facebook Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir)

Karenanya, insentif bagi pelancong di DSP Toba yang dikeluarkan pemerintah sama saja dengan dana bagi promosi pariwisata dan Heritage of Toba. 

Dana ini juga tidak ubahnya seperti dana Rp 72 miliar yang pada awal pandemi disiapkan pemerintah untuk membayar influencer guna mendongkrak pariwisata. Bahkan, dengan keikutsertaan pelancong, yang tentu saja jumlahnya lebih banyak dari influencer, kekuatan promosinya pun dapat jauh lebih efektif. Cara ini mirip dengan "customer get customer".

Dengan intensif bagi pelancong, diharapkan DSP Toba dengan Heritage of Toba yang mendingin akibat pandemi dapat kembali menghangat. Dengan strategi ini, kampanye MICE di Indonesia aja akan kembali berkibar.  Dan, Salsa Sinambela pun tak perlu lebih lama lagi menabung untuk bisa mengunjungi tano kelahirannya.

Akhir kata, "Sinuan hariaara bahen partungkoan ditonga nihuta. Joloan hami marsattabi. Nadihuta unang marmara. Horas horas hita saluhutna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun