Moeldoko pun sejatinya tidak menginginkan SK Kemenkum HAM bagi partai pimpinannya. Sebab, Moeldoko tidak ingin bila pengesahan partainya akan menjadi beban bagi pemerintah Jokowi. Moeldoko bahkan tidak mempersoalkan bila dikemudian hari Kemenkum HAM memutuskan Partai Demokrat yang diketuainya sebagai partai ilegal.
Bagi Moeldoko yang terpenting separuh dari jaringan Partai Demokrat bisa dikendalikannya. Sementara, bagi Marzuki Alie, Max Sopacua, Jhonny Allen Marbun, dan yang lainnya, KLB Demokrat merupakan salah satu cara untuk mengingatkan SBY untuk mengembalikan Partai Demokrat ke jati dirinya, yaitu partai yang demokratis, terbuka, dan modern.
Karena itulah sulit untuk menerka-nerka motif Moeldoko yang sesungguhnya? Bahkan Presiden Jokowi pun belum tentu mengetahuinya.
Apapun motif Moeldoko, namun dengan spekulasi seperti yang ditulis dalam artikel ini, Moeldoko bukanlah korban ghosting SBY seperti spekulasi sebelumnya. Justru SBY-lah yang kena prank Moeldoko.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H