Dalam sebuah acara Peluncuran Laporan Survei Keterbukaan Anggaran 2015 di Washington, Amerika Serikat, yang dihelat pada 11 September 2015, mengungkapkan adanya elite dan kelompok-kelompok yang tidak memiliki kepentingan dalam akuntabilitas atau membuka diri untuk pengawasan dari warga dan badan pengawasan.
"Sebagai mantan menteri keuangan saya dapat memberitahu Anda bahwa membuat anggaran lebih transparan mungkin hal yang benar untuk dilakukan, tetapi ia datang dengan tantangan, termasuk pushback dari elite dan kelompok-kelompok lain yang tidak memiliki kepentingan dalam akuntabilitas atau membuka diri untuk pengawasan dari warga dan badan pengawasan," ujar Sri Mulyani seperti dikutip CNNIndonesia.com
Sayangnya, seperti sebelumnya, Sri Mulyani tidak merinci elit dan kelompok-kelompok lain yang dimaksud dalam pidatonya.
Namun demikian, sudah bisa diduga kuat, bahkan bisa dipastikan bila sosok "more senior" yang dimaksud dalam laporan Kedubes AS adalah elit yang memiliki kepentingan pada nilai saham PT Bumi.Â
Skandal Jiwasraya: "EpicBbattle of Capital Market Integrity and Independence" versus The "Financially Sophisticated and Politically Connected"
"Saya juga mengecek kebenaran data ini saat bertemu para direksi Jiwasraya yang menjadi tersangka. Jawabannya benar bahwa Jiwasraya banyak membeli/bertransaksi saham-saham Grup Bakrie, terutama sebelum 2008," tulis Benny Tjokrosaputro pada selembar kertas.
Tersangka kasus korupsi Jiwasraya yang kerap disapa Bentjok itu tidak mencantumkan tanggal pada tulisannya, namun, tulisan Direktur Utama PT Hanson International Tbk yang diberi judul "Fakta Berita" ini diberitakan sejumlah media pada 30 Juni 2020.
Lewat tulisan tangannya, Bentjok juga mengatakan bahwa Jiwasraya banyak memegang saham Grup Bakrie dan diperoleh dengan harga jauh lebih tinggi. Bentjok mengetahui hal tersebut saat dirinya diperiksa Kejaksaan Agung dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Ketika itu, katanya, para penyidik membuka data isi investasi saham Jiwasraya.
Tulisan tangan Bentjok tersebut diamini oleh Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Ali Mukartono, Menurut Ali, Jiwasraya memiliki saham Grup Bakrie senilai Rp 1,7 triliun. Namun, masih menurut Ali, per tanggal 17 Maret 2020 anjlok menjadi Rp 973,7 miliar.Â
Sekalipun demikian, kepada pihak Grup Bakrie belum ada penetapan status hukum seperti penikmat duit Jiwasraya lainnya.