Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Stabilitas Sistem Keuangan bisa Dijaga dengan hanya Rp 60.000

8 Juni 2020   11:40 Diperbarui: 8 Juni 2020   11:51 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar pergerakan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat selama 3 bulan terakhir (Sumber: valutafx.com)  

Namun, menurut Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian ( Kementan) Prihasto Setyanto, angka tersebut didominasi oleh komoditas yang pasokannya masih perlu ditopang impor.

"Kalau ada pengamat yang cerita impor sayuran kita meningkat di tahun 2019, dari data BPS bisa di kroscek, impor tersebut adalah terbesar bawang putih dan kentang industri. Komoditas ini masuk dalam kelompok aneka sayuran. Nyatanya kita masih butuh pasokan besar memang," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikirimkannya kepada Kompas pada 25 Mei 2020..

Volume impor bawang putih, menurut catatan Kementan, mencapai 38,62 persen dari total nilai impor jenis sayuran. Besaran impor jenis sayuran ini disebabkan produksi dalam negeri masih berada di kisaran 80 ribu ton dari 580 ribu total kebutuhan nasional.

Jaga Stabilitas Sistem Keuangan dengan hanya Rp 60.000

Jika impor menyebabkan depresiasi rupiah yang pada ujungnya berpotensi menggerogoti stabilitas sistem keuangan, maka mengurangi impor sama saja dengan menjaga SSK. Dengan begitu, jika masyarakat menanam sendiri bawang putih yang dikonsumsinya, sama saja dengan berpartisipasi menjaga stabilitas sistem keuangan. 

Membudidayakan bawang putih bukanlah pekerjaan sulit. Apalagi untuk menanamnya pun tidak membutuhkan lahan luas, bahkan bawang putih bisa ditanam di pot gantung. Sementara untuk masa panennya, jenis sayuran ini membutuhkan waktu 90-120 hari, tergantung pada jenisnya. 


Meskipun bawang putih bisa dibudidayakan dengan menanami siungnya, namun disarankan untuk menanam dari bibitnya. Harga benih bawang putih pun terbilang murah. Di pasaran, benih bawang putih dijual dengan kisaran Rp 40.000 hingga Rp 60.000 per kg. 

Berarti, setiap anggota masyarakat sudah berpartisipasi menjaga stabilitas sistem keuangan hanya dengan Rp 60 ribu.

Baru-baru ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menggagas gerakan "Jogo Tonggo". Dalam salah satu implementasinya, warga Jawa Tengah menanami lahan kosongnya dengan sayuran. Kalau saja gerakan yang dimaksudkan untuk meredam dampak Covid-19 ini diarahkan juga untuk budidaya bawang putih, maka "Jogo Tonggo" bisa menjadi "Jogo Rupiah".

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun