Apalagi, dengan adanya foto di mana Jasriadi terlihat bersama dengan orang-orang yang dikenal dekat dengan Prabowo, maka narasi pengaitan kasus Saracen dengan Prabowo semakin mudah dilakukan. Begitu juga yang terjadi pada kasus MCA.
Benarkah Prabowo Terkait Saracen?
Karenanya, siapapun yang berniat maju dalam Pilpres 2019 wajib hukumnya untuk lebih berhati-hati pada orang- orang yang ada di sekelilingnya. Tidak terkecuali dengan Gatot Nurmantyo.
Sebagaimana Prabowo dan Fadli, Gatot bisa saja dibidik dengan memanfaatkan kesalahan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Karenanya, berdasarkan sejumlah pengalaman, mengait-kaitkan diri, apalagi mengklaim mendapatkan dukungan dari pengurus Alumni 212 bukanlah pilihan yang bijak.
Hal yang sama sekali berbeda jika mengaku memiliki basis massa 212. Sebab sikap politik massa 212 sangat cair dan tidak terkotak-kotakan pada kekuatan politik tertentu.
Gatot Nurmantyo pastinya sudah memahami benar situasi dan juga resiko yang tengah dihadapinya.
Sejalan dengan itu, pengurus relawan pendukung Gatot pun harus juga meningkatkan kewaspadaannya. Sebab kasus Saracen bisa saja di-copy cat-kan kepada pendukung Gatot.
Dan, kembali ke soal pertemuan tertutup.
Akan beredarnya berita tentang pertemuan tertutup, bahkan rahasia, antara pihak Istana dengan kelompok lain yang kemudian dibeberkan oleh pihak Istana sudah ditayangkan dalam artikel ini pada siang hari sebelum Detik.com mempublikasikan pertemuan tertutup Jokowi-PA 212.
Strategi Panik "All The President's Men" Jokowi Direspons Kalem Prabowo