Jika mencoba menyimpulkan penjelasan yang disampaikan oleh kelompok PA 212, sebenarnya pertemuan tersebut bukanlah pertemuan rahasia atau yang dirahasiakan. Hanya saja, pertemuan tersebut digelar secara tertutup.
Dengan demikian, Â beredar luasnya foto tersebut bukan berarti jika pertemuan tersebut sudah dibocorkan.
Lain halnya jika yang dikirimkan kepada media adalah materi pembicaraan dalam pertemuan tertutup tersebut.
Apalagi, bagaimana pun juga pertemuan yang dilakukan di Istana Bogor tidak mungkin dirahasiakan.
Sebab, ada sekian pasang mata di luar Jokowi dan pimpinan PA 212 yang menyaksikan telah terjadinya pertemuan tersebut.
Salah satunya adalah petugas yang dititipkan gadget milik PA 212. Dan, bisa jadi jumlahnya lebih dari satu orang.
Pertemuan antara Jokowi dengan PA 212 ini sebenarnya mirip-mirip dengan pertemuan antara Luhut Binsar Panjaitan dengan Prabowo Subianto di Grand Hyatt pada 6 dan 16 April 2018.
Pertemuan Luhut-Prabowo bukanlah bersifat rahasia karena digelar di tempat umum.
Di hotel sekelas Grand Hyatt pastinya ada sekian pasang mata yang bisa menyaksikan kehadiran kedua elit politik tersebut.
Belum lagi sejumlah kamera CCTV yang sudah mengintai sejak mobil yang membawa keduanya memasuki area hotel.
Karenanya, pengakuan Luhut kepada media kalau dirinya telah melangsungkan pertemuan dengan Prabowo tidak bisa dikatakan sebagai pembocoran rahasia.