New York Times menuliskan keherannya dengan judul “Aircraft Carrier Wasn’t Sailing to Deter North Korea, as U.S. Suggested". Sementara, CNN mengungkapkan kebingungan lewat judul “Where in the world is the USS Carl Vinson?”
“Nyasarnya” USS Vinson di perairan Indonesia di tengah memanasnya situasi nasional tersebut sedikit banyak mengingatkan pada kedatangan Kapal Induk USS Belleau Wood di perairan Jakarta ketika krisis1998.
Meski tanpa adanya pemberitaan tentang nyasarnya kapal induk Amerika di Selat Sunda, panasnya situasi ibu kota pun sudah bisa teraba dari bentrokan antara personel FPI dengan Banser di Kramat Lontar, Jakarta sehari jelang Pilgub DKI.
Jika aparat keamanan, termasuk intelijen lalai dalam menjalankan tugasnya, bentrokan FPI-Banser tersebut dapat menimbulkan konflik yang lebih besar.
Faktanya, tidak terjadi bentrok susulan. Dan, putaran kedua Pilgub DKI 2017 dapat berjalan dengan aman. Maka sangat mengherankan kalau ada sejumlah kelompok yang terus menerus membuat situasi tetap memanas.
Ironisnya, orang-orang di sekitar Presiden juga menjadi bagian dari kelompok yang mempertahankan kegaduhan di republik ini.
Meski situasi kembali mendingin, tetapi potensi terjadinya konflik belum benar-benar dapat dipadamkan. Terakhir, masyarakat Melayu di Kalimantan Barat menyuarakan protes kerasnya atas pidato Guberur Kalbar Cornelis MH yang dinilai telah menghina Islam. Cornelis yang juga kader PDIP, partai pendukung Jokowi dan Ahok ini pun mengalami pengusiran saat kunjungannya di Aceh pada 6 Meli 2017.
Situasi panas ini kemungkinan akan sulit dikendalikan mengingat ada satu kelompok masyarakat yang mengklaim kelompoknya sebagai pemilik sah dari NKRI dan Pancasila,
Sebaliknya, kelompok ini memposisikan kelompok lainnya sebagai pengkhianat NKRI dan Pancasila.
Jika klaim sebagai pemilik sah dari NKRI ini terus menerus dikobarkan oleh satu pihak, maka potensi terjadinya people power yang berujung pada chaos akan semakin sulit dihindari.
Jika chaos sampai terjadi, tidak ada satu pun pihak yang keluar sebagai pemenangnya. “Menang jadi arang, kalah jadi abu.” Begitu kata pepatah.