Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Apa Salah Gatot Nurmantyo Saat Tampil di "Rosi"?

8 Mei 2017   13:22 Diperbarui: 2 April 2018   21:33 2491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (Sumber foto Kompas.com

Logikanya sangat sederhana, kalau Polri menganggap aksi demonstrasi, khususnya Aksi 212 sama dengan upaya makar, pastinya Polri pun sudah menangkap peserta Aksi Bela Islam.

Faktanya, Polri hanya menangkap terduga pelaku makar, tetapi tidak melakukan penangkapan terhadap peserta Aksi 212.

Artinya, penegasan Gatot yang mengatakan aksi makar berbeda dengan aksi demonstasi sejalan dengan tindakan Polri dalam mengungkap dugaan makar dan juga mengamankan jalannya aksi demonstrasi.

Dan, hoax yang dimaksud oleh Gatot bukan kasus dugaan makar yang tengah ditangani Polri, tetapi pada artikel Nairn yang menyebut Gatot dan sejumlah jenderalaktif terlibat dalam rencana kudeta terhadap Presiden Jokow

Karenanya sangat lucu kalau Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) yang dikenal sebagai pendukung Ahok ini mengungkapkan kekecewaannya dan  menuding Gatot telah mendiskreditkan POLRI, TNI dan Pers. 

Bukan hanya itu, TPDI yang juga diketahui sebagai pendukung Jokowi ini pun meminta agar Gatot segera mencabut pernyatannya itu karena pernyataan yang demikian dapat menjatuhkan wibawa Presiden, wibawa TNI, Polri, dan media.

Jika mengikuti media, termasuk media sosial, bukan hanya TPDI yang menuding pernyataan Gatot dalam “Rosi” bertentangan dengan sikap Polri dalam menangangi kasus dugaan makar, ada banyak kelompok dan elements masyarakat lainnya yang pada umumnya dikenal sebagai pendukung Ahok sekaligus pendukung Jokowi.p

Kalau disimak, sebenarnya, baik tulisan Allan Nairn yang menjadi pokok bahasan dalam Rosi sudah banyak ditulis dalam sejumlah artikel di Kompasiana, seperti yang dikumpulkan di “Benarkah Investigasi Allan Nairn Bersumber dari Informasi Intelijen?” Demikian juga dengan jawaban Gatot dan pengamat militer Salim Said tentang ketidakmungkinan TNI melancarkan aksi kudeta.

Menariknya, penilaian miring terhadap Gatot juga muncul setalah jenderal bintang empat itu tampil dalam Indonesia Lawyer Club yang ditayangkan TV One pada 8 November 2016 atau 4 hari setelah digelarnya Aksi 411. 

Pandangan miring kepada Gatot itu disebabkan kerana Panglima TNI dinilai tidak menyoroti kerusuhan kecil yang terjadi usai Aksi 411, tetapi lebih kepada ancaman besar yang sedang mengintai NKRI.

Ketika itu Gatot menguraikan tentang posisi Indonesia di tengah konflik Laut Tiongkok Selatan. Menurutnya, selain karena potensi pengembangan sumber energi alternatif (nabati), Indonesia juga menjadi incaran bangsa-bangsa lain karena luas wilayah dan letak geografis yang dimilikinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun