Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Misteri Keberadaan Jokowi Saat 411 dan Poin Penting yang Seharusnya Diperhatikan Pendukungnya

12 November 2016   07:52 Diperbarui: 12 November 2016   08:03 5047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kalau benar, artinya ada persoalan yang harus diselesaikan Jokowi pada saat itu juga. Jelas persoalan itu tidak menyangkut kepentingan dirinya. Kalau Jokowi mementingkan dirinya, pasti akan lebih memilih kembali ke Istana dengan menggunakan heli. Bukankah Istana lebih aman ketimbang berada di luar dengan pengamanan yang sangat minimalis.

Kalau benar, sekali lagi kalau benar, artinya Jokowi sudah mengorbankan reputasinya demi “sesuatu” yang lebih besar. Jokowi, pastinya akan lebih memilih menemui delegasi pendemo ketimbang menyelesaikan urusan yang tidak menyangkut kepentingan pribadinya.

Jokowi blunber. Ya, Jokowi memang blunder. Dengan tidak ditemuinya delegasi pendemo sama saja dengan menghancurkan kepercayaan rakyat. Dan, pastinya berdampak negatif pada saat Pilpres 2019 nanti. Pada hari itu, 4 November 2016, Jokowi telah menghancurkan dirinya sendiri demi sesuatu yang lebih besar dari dirinya, bahkan keselamatan dirinya. Dan ini adalah sikap seorang pemimpin.

Kepercayaan yang diberikan Jokowi kepada ulama dan persoalan negara yang lebih penting dari keselamatan jiwa inilah yang seharusnya menjadi poin penting yang harus diangkat oleh pendukung Jokowi ketimbang menghujat dan menistakan para ulama dengan kata-kata yang sangat merendahkan. Apalagi selama ini para pendukung Jokowi selalu memamerkan strategi komunikasi Jokowi yang merangkul bukan memukul.

Para pendukung Jokowi sudah buta kalau ulama memiliki umat yang jumlahnya bisa mencapai jutaan. Seorang ulama bisa menerima dirinya dicaci maki, sebagaimana dulu yang dialami oleh Gus Dur, tetapi belum tentu jamaahnya akan menerima perlakuan buruk yang dialamatkan kepada ulama yang dipanutinya.

Sekarang bisa dibilang masa depan politik Jokowi sudah nyaris tamat, Ditambah lagi dengan perilaku pendukungnya yang justru menambah kerusakan dengan menyerang membabi buta setiap pihak yang dianggap sebagai lawan. Sulit bagi Jokowi untuk memenangi Pilpres 2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun