Sayangnya, popularitas sentra batik Trusmi belum berimbas pada Pasar Batik Trusmi. Sejak diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pada 14 April 2015 lalu, pasar yang berlokasi tidak jauh dari Jalan Trusmi ini masih sepi pengunjung. Sementara, himbauan Pemkab Cirebon kepada bus pariwisata untuk mampir ke Pasar Batik Trusmi masih belum menampakkan hasil.
Beruntung, bagi Sri, Dian, dan sejumlah pedagang lainnya yang mampu memasarkan batiknya lewat jalur online. Tetapi, tidak sedikit juga dari pemilik kios di Pasar Batik Trusmi yang belum memanfaatkan perdagangan online.Padahal fasilitas WiFi sudah tersedia di pasar itu.
Sayang sekali kalau pemerintah belum juga turun gunung untuk turut mengembangkan usaha batik Cirebon lewat penjualan online. Padahal, jika dikembangkan, seharusnya perdagangan batik online bisa dimanfaatkan juga untuk menarik kunjungan wisatawan ke Cirebon, khususnya Trusmi. Apalagi posisi Trusmi tidak jauh dari lokasi kuliner khas Cirebon, empal gentong. Dan, sebelum menjadi Presiden, pada 2014 lalu Joko Widodo sempat mampir ke salah satu rumah makan empal gentong di Plered.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H