Tentu kita masih ingat bagaimana ISIS mengancam akan membinasakan Banser NU, Kita pun masih ingat bagaimana kelompok Muhammad Syarif meledakkan bom bunuh diri di masjid di lingkungan Polres Cirebon saat berlangsungnya sholat Jumat.
Jangan sampai konflik berdarah yang terjadi di Libya dan Suriah berhasil dibawa ke Nusantara ini. Upaya menjadikan Indonesia seperti Suriah bisa dengan mudah kita dapati lewat media sosial. Kemiripan pola ini pastinya sudah dipantau oleh aparat keamanan. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bahkan berkali-kali mengingatkan adanya potensi ancaman proxy war yang bertujuan untuk menguasai sumber daya alam.
Pada serangan teror Sarinah, komunitas intelijen sama sekali tidak kecolongan. Memang benar Polri sudah mencium rencana akan adanya serangan dari ISIS di Indonesia. Tetapi, belum semua anggota jaringan tertangkap, kemungkinan ada sempalan kelompok, atau mungkin juga terbentuk sel baru. Inilah yang menyebabkan aksi teror Sarinah tidak dapat diantisipasi.
Semoga rencana kedatangan dan dampak dari ceramah Arifi yang diketahui sebagai pendukung Al Nusra ini tetap dalam pantauan BNPT. Jika tidak, bayangkan selain Al Qaeda, ada ISIS, JI sudah lama berkeliaran, nanti Al Nusra pun akan mengembangkan pengaruhnya di Indonesia. Belum lagi kelompok anti pemerintah yang semakin gencar menghasut. Jika demikian, apa bedanya Indonesia dengan Suriah.
Sumber Ilustrasi
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI