Mohon tunggu...
Gatot Swandito
Gatot Swandito Mohon Tunggu... Administrasi - Gatot Swandito

Yang kutahu aku tidak tahu apa-apa Email: gatotswandito@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Setelah Teror ISIS, Rencana Kedatangan Pendukung Al Nusra pun Patut Diwaspadai

15 Januari 2016   08:39 Diperbarui: 15 Januari 2016   08:39 1454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan Januari 2016 ini Indonesia memang dihadapkan pada 2 ancaman yang mengganggu stabilitas keamanan. Yang pertama adalah ancaman aksi teror dari kelompok ISIS. Sedangkan ancaman yang kedua adalah serangan terhadap penganut Syiah.  Serangan teroris sudah terjadi Kamis kemarin. Sementara ancaman kedua semakin meningkat seiring dengan rencana tabligh akbar yang akan dihadiri oleh ulama Saudi Muhammad Al Arifi pada 17 Januari 2016.

Menurut informasi yang dimiliki Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Arifi merupakan pendukung Jabat Al Nusra. Al Nusra sendiri merupakan sayap dari kelompok teroris ISIS. Sementara, Al Nusra bersama dengan ISIS, menurut Pangeran Saudi Talal bin Waleed, mendapat dukungan dana dari Saudi.

Rencananya tabligh akbar di mana Arifi akan berceramah ini akan dilaksanakan di Masjid Istiqlal, Jakarta. Kampanye kedatangan Arifi ini sudah sejak lama disebarluaskan lewat berbagai media dakwah. Dalam tabligh akbar yang digelar oleh Majellis Az Zikra yang dipimpin oleh Muhammad Arifin Ilham. Sebagaimana diketahui Arifin ini sangat dekat dengan Abu Bakar Baasyir. Arifin jugalah yang menyerukan kepada pemerintah Indonesia untuk membebaskan Baasyir. Menurutnya, negara telah berbuat dzalim kepada Baasyir.

Arifi sendiri dikenal sebagai penyulut juhad di Suriah untuk menggulingkan Presiden Basyar Al Assad. Ia menjadi salah satu ulama yang menarik konflik Suriah menjadi isu Sunni-Syiah. Kebenciannya terhadap penganut Syiah kerap dilontarkan dalam setiap ceramahnya. Sementara Arifin sempat bermasalah dengan kelompok yang ditudingnya sebagai penganut Syiah. Konon, masjid yang berada di lingkungan kediaman Arifin diserang oleh kelompok yang mengaku sebagai penganut Syiah.

Pasca serangan terhadap masjid di “kampungnya”, lewat akun Facebook-nya, Arifin mengobarkan seruan jihad perang kepada kelompok Syiah. Karuan saja seruan jihad perang tersebut mendapat dukungan dari Baasyir yang telah mengajak pengikutnya untuk berbaiat kepada ISIS.

Tentu saja rencana kolaborasi Arifi dan Arifin dalam satu panggung tabligh ini berpotensi meningkatkan ancaman terhadap kelompok Syiah. Tidak mengherankan jika pada 3 Desemmber 2015 Menko Polhukam Luhut Panjaitan mengungkapkan adanya informasi intelijen tentang adanya potensi serangan terhadap Syiah di Indonesia.

Sekalipun pihak penyelenggara telah menegaskan jika Arifi tidak akan menyebarkan paham kebencian atau menyerukan warga untuk berjihad di Suriah dalam tabligh akbar nanti, namun BNPT telah menyatakan institusi memantau perkembangan rencana kedatangan Arifi sejak November 2015.

Namun demikian, sebagaimana yang telah diduga, jelang kedatangan Arifi, terjadi peningkatan ujaran kebencian. Bukan hanya kepada penganut Syiah, tetapi juga kepada pemeluk agama minoritas. Peningkatan ujaran kebencian ini bisa diamati lewat media sosial, baik Facebook maupun Twitter. Bisa diperkirakan bagaimana lonjakan kebencian itu nantinya setelah Arifi berceramah di Istiqlal yang diperkirakan akan dihadiri puluhan ribu jamaah.

Sementara itu, pada hari ini 14 Januari 2016 atau 3 hari jelang kedatangan Arifi, terjadi serangan teroris di Sarinah Jakarta yang diduga dilancarkan oleh pendukung ISIS. Sekali lagi, berdasarkan data yang dimiliki oleh BNPT, Arifi merupakan pendukung Nusra, dan Nusra merupakan kelompok sayap ISIS. Apakah serangan teror di Sarinah Jakarta itu ada kaitannya dengan rencana kedatangan Arifi?

Sepertinya tidak..

Namun demikian, serangan teroris tersebut diperkirakan akan mempengaruhi “suasana” tabligh akbar yang akan digelar 3 hari ke depan. Jika aparat intelijen gagal mengelola suasana tabligh akbar, maka terjadinya serangan terhadap Syiah, sebagaimana yang pernah diungkapkan oleh Luhut, bukan lagi sekedar ancaman, tetapi akan menjadi kenyataan. Dan bukan hanya terhadap Syiah, tetapi juga kepada pemeluk agama lainnya, bahkan muslim sekalipun tidak luput dari incaran mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun