Malam jumat begini enaknya membahas tentang misteri. Saya coba membagikan pengalaman saya saja.Â
Negara kita sudah semakin moderen. Sains dan teknologi secara bertahap kita kuasai, ada banyak orang pintar level nasional hingga level global.
Di sisi lain, sebagian warganya masih memercayai ataupun melakukan praktik-praktek black magic atau ilmu hitam, salah satunya melakukan sihir.
Menurut Harmain, sihir adalah perbuatan ajaib yang dilakukan dengan pesona dan kekuatan ajaib (guna-guna, mantra atau jampi) yang digunakan untuk tujuan tertentu, seperti penangkal dan mencelakai orang lain. Sihir bisa menimbulkan dampak beraneka ragam, seperti sakit, kematian, kebencian, gairah syahwat dan penceraian serta perselingkuhan.
Sedangkan menurut Fahruddin al-razi dalam Harmain, sihir adalah suatu perbuatan tidak terlihat (samar) terbayang dalam wujud yang bukan sebenarnya dan berlangsung melalui pemutarbalikan dan tipuan. Dua pengertian sihir tersebut semuanya bermakna negatif, tujuannya untuk menipu ataupun mencelakai orang yang menjadi sasaran sihir.
By the way, praktek santet juga dengar-dengar masih eksis, lho. Secara ringkas. sepengetahuan saya, santet diartikan sebagai upaya memasukkan benda asing ke dalam tubuh target lewat ritual tertentu dengan tujuan membuat target sakit, cedera hingga meninggal dunia.
Tentang sihir, Ibnu Qadamah dalam Harmain menjelaskan bahwa sihir terjadi akibat pengaruh roh jahat (setan, jin dan manusia) yang jalankan pesihir melalui angin, dengan sarana yang bermacam-macam misalnya buhul, mantra, tulisan, rajah, patung, gambar-gambar, dan lain-lain.
Lebih lanjut, Ibnu Qadamah menjelaskan bahwa sihir dibuat sesuai perjanjian yang diinginkan. Misalnya sakit, cerai, dan bisa mengarah kepada kematian.
Wah, ternyata sihir berbahaya sekali karena bisa mengancam nyawa orang lain. Maka dari itu  pemerintah mengancam pidana terhadap praktek sihir ini dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru, tepatnya di Pasal 252.
Namun kalau kita membaca pasal tersebut, sasarannya adalah orang yang meraih keuntungan lewat praktek mistik atau sihir. Belum ada pasal spesifik yang menyinggung tentang seseorang yang menggunakan sihir dengan maksud untuk mencelakai orang lain. Sebagaimana seseorang yang menggunakan senjata pisau untuk melukai atau membunuh orang lain misalnya.
Saya kurang tahu secara mendetail mengenai hal ini. Mungkin saja ada penafsiran hukum tertentu secara lebih spesifik terhadap individu yang melakukan praktek sihir dengan tujuan mencelakai individu lainnya. Bisa jadi ada pasal lainnya yang terkait dengan itu.
Benda-benda misterius di rumah saya yang sepertinya berkaitan dengan sihir
Dalam tulisan ini saya bermaksud membagikan tentang benda-benda asing yang saya temukan di rumah saya, dimana saya merasa berkaitan dengan sihir, dan mungkin juga santet. Sekali dua kali mungkin saya tidak curiga, tapi kalau sudah sering kali ya pasti muncul tanda tanya.
Rasa penasaran saya pada setiap benda asing yang saya temukan di rumah saya membuat saya googling untuk mencari tahu tentang benda tersebut dan apa tujuan meletakkan benda tersebut. Tapi ya cukup sekadar tahu saja untuk menjawab rasa penasaran kami.
Saya tinggal di sebuah desa yang sebenarnya suasananya tenang dan nyaman. Warganya kebanyakan para pekerja, tapi saya rasa ada di antara mereka yang meyakini ataupun melakukan praktek sihir. Saya bisa berpendapat demikian ya karena benda-benda misterius yang saya temukan itu.
Namanya tinggal bersama orang lain dalam satu komunitas, pasti ada aja warga yang punya perilaku negatif. Misalnya ada tetangga yang merasa tidak senang atau iri dengki dengan tetangganya, dalam hal ini keluarga saya.Â
Ketika bersua dengan mereka, perasaan itu mereka sembunyikan dalam-dalam. Tentunya kami tidak bisa mengetahui siapa orang yang punya rasa iri dengki kepada kami.
Kalau menurut Jung, pikiater dan ahli psikoanalisa, mereka mengenakan "topeng" atau "persona". Laman Gerbang Psikologi menjelaskan bahwa kata "persona" berasal dari bahasa Latin yang artinya topeng yang digunakan oleh para aktor drama.
Nah, "topeng" itu digunakan ketika berada dalam situasi sosial. Persona adalah "topeng" yang digunakan untuk berperan sesuai dengan tuntutan lingkungan sosial.
Saya rasa tidak perlu mencari tahu siapa pelakunya karena itu membuang waktu dan tenaga saja. Pernah berpikir untuk memasang CCTV tapi kemudian saya membatalkannya. Sempat membeli sebuah kamera CCTV tapi saya memilih tidak memasangnya.
Kami punya pedoman simpel tapi menurut kami manjur yaitu "qaawi lillahi Ta'ala" yang artinya kuat karena (ada) Allah Ta'ala. Kami meyakini bahwa semua niatan buruk untuk mencelakai saya dan keluarga saya akan terhempas karena Allah bersifat Al Waliyy atau Yang Maha Melindungi dan Allah sebaik-baik pelindung.
Semua benda-benda aneh yang kami temukan hampir selalu kami temukan di pagi hari. Artinya pelaku melakukannya di malam hari atau dini hari sebelum orang-orang lalu-lalang di jalan depan rumah kami.
Tapi terkadang kami temukan sepulang dari bepergian jauh. Kadang juga sore hari dimana kami menduga benda asing tersebut diletakkan siang hari ketika sebagian warga sedang tidur siang.
Baiklah, benda apa saja yang pernah kami temukan saya bagikan berikut ini. Barangkali ada Kompasianers ataupun pembaca yang memiliki pengalaman menemukan benda serupa di rumah kalian, boleh membagikannya di area komentar.
1. Beras
Ini lumayan sering disebarkan di jalan di depan rumah kami. Bahkan pernah ditaburkan di beberapa pot bunga tanaman kami. Kadang kami berpikir, apakah si penabur itu masuk ke rumah kami atau bagaimana.
Sayang banget beras kok dibuang-buang. Saya jadi teringat pernah mengalami masa sulit di perantauan dimana pada waktu itu tidak mampu membeli beras. Lha ini beras malah disia-siakan. Hadeehh... Tolong dong sekalian satu karung ditaruh depan rumah wkwkwk...
Pernah suatu ketika saya membersihkan beras-beras itu di salah satu pot di tanaman di bagian depan rumah kami. Cukup melelahkan juga karena mesti diambil satu per satu.
Selesai membersihkan, saya ada acara di luar rumah. Sekira dua jam kemudian saya pulang, ternyata saya melihat ada taburan beras lagi di pot tanaman lainnya. Alhasil saya membersihkannya lagi dan membuang semuanya ke parit biar jadi makanan ikan.
Pernah membaca sebuah tulisan di internet kalau beras menjadi tanda buat makhluk halus bahwa itu adalah targetnya. Itu berarti saya dan keluarga saya sebenarnya sudah ditandain.
Tapi tandanya sudah keburu saya hilangkan. Rasain, makhluk halusnya jadi bingung... Wkwkwk..
Tapi ada juga yang mengatakan kalau beras justru menjadi penangkal black magic. Bisa jadi seseorang yang menaburkannya itu justru seorang ingin penolong.
Ya saya pikir itu terserah dia aja. Bagi kami, Allah sebaik-baik penolong kami. Insya Allah kehidupan kami aman sehat tentram sentosa.
2. Serbuk putih dan garam
Taburan serbuk putih misterius pernah saya jumpai di teras rumah kami. Taburannya begitu rapi dan tersebar begitu rapi dan cantik.
Sebelumnya saya mengira lapisan cat plafon di atas area teras mengelupas. Tapi kalau memang itu, pastinya berupa serpihan cat bukannya serbuk.
Saya bersihkan saja serbuk itu, saya tampung lalu saya buang ke parit. Serbuknya tidak banyak, hanya di salah satu bagian di teras rumah kami yang kalau dikumpulkan kira-kira tidak sampai satu sendok teh.
Pernah juga ada serbuk putih di carport rumah kami yang tampak berkilauan seperti garam. Lagi-lagi barang dapur yang disia-siakan.
Dalam hati... "sekalian aja lempar satu kemasan garam ke sini". Lumayan kan bisa hemat belanja kebutuhan dapur. Hehe...
Sumber yang pernah saya baca mengatakan bahwa taburan garam di rumah seseorang merupakan salah satu bentuk sihir untuk mengganggu perekonomian ataupun ketentraman rumah tangga seseorang. Tapi sumber lain mengatakan bahwa taburan garam bisa menjadi penangkal sihir di rumah kita, tapi mungkin yang menaburkan harus pemilik rumahnya alias saya sendiri.
Saya bertanya-tanya, kalau sampai ke area teras bisa jadi pelakunya memasuki area rumah saya dengan melompati pagar. Bisa jadi juga disebarkan dari genggaman tangannya, melemparnya melalui sela-sela  pagar besi rumah saya.
3. Paku dan benda logam tajam
Seingat saya, saya sudah dua kali menemukan benda ini. Sebuah paku lumayan besar saya temukan terselip di celah bawah jendela ketika saya sedang membersihkan jendela. Sedangkan sebuah benda logam berwarna keperakan berbentuk seperti paku menancap di pohon di pekarangan rumah.
Untuk benda paku, kondisinya seperti baru dan tidak berkarat. Terakhir saya membersihkan jendela tersebut dan tidak pernah menemukan benda apapun. Jadi paku ini pasti belum lama diletakkan oleh seseorang.
Usai saya menyingkirkan paku itu, sore harinya saya mendadak sakit. Tubuh saya demam dan mengalami diare. Apakah sakit yang saya derita disebabkan karena saya berusaha menyingkirkan paku itu?
Tapi saya berusaha mencari penjelasan logis mengapa saya bisa sakit tanpa "melibatkan" paku misterius itu. Bisa jadi saya kelelahan atau efek karena perut saya masih kosong tapi nekat meminum kopi tubruk.
Siang hari setelah sibuk membersihkan jendela rumah, kami sekeluarga makan siang di sebuah tempat kuliner. Bisa jadi peralatan makannya kurang dicuci bersih sehingga saya jatuh sakit. Alhamdulillah setelah berobat, derita yang saya alami pun sirna.
Di hari lainnya, kami menemukan sebuab benda logam berwarna keperakan seperti paku menancap di batang sebuah pohon yang ada di pekarangan rumah kami. Saking dalamnya benda itu menancap, saya sampai mencopotnya dengan tang. Itu pun dengan susah payah.
Saya mencoba mengingatnya, benda itu sepintas seperti sepotong baja ringan yang dipelintir hingga berbentuk seperti paku. Kedua ujungnya runcing dan tajam, tapi yang paling tajam ada di bagian yang menancap di batang pohon.
Akhirnya benda logam itu tercabut dari batang pohon. Melihat kedalamannya, sepertinya benda itu sudah cukup lama menancap di situ. Tapi rasanya sebelumnya kami tidak pernah melihat benda itu.
Kelihatannya benda itu tidak ditancapkan dengan palu. Karena bagian kepalanya juga lumayan tajam. Kalau terkena palu, mestinya bagian kepalanya pipih atau rusak. Aneh memang.
Dalam black magic, paku dan benda tajam biasanya menjadi material santet. Biasanya dimasukkan ke dalam tubuh seorang target. Tapi dua benda tersebut ternyata saya temukan di depan rumah. Apakah mungkin santet yang gagal? Â
Baik paku dan benda logam tajam itu saya bungkus dengan kertas tebal lalu saya isolasi, kemudian saya buang ke tempat sampah. Kalau tidak dibungkus khawatir bakal melukai orang-orang yang bekerja di lokasi pemilahan sampah ataupun Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).
4. Tanah kuburan (?)
Kami menemukan tanah misterius di teras rumah saya ketika pagi hari. Lantai teras sebelumnya telah saya bersihkan dan kondisinya bersih dan kinclong.
Tentu saja kami terkejut ketika kami melihat ada tanah misterius di teras rumah kami. Merasa jengkel karena belum lama saya bersihkan. Di tanah itu juga terdapat sesuatu seperti lendir yang menjijikkan.
Sebelumnya kami tidak mengetahui itu tanah apa. Kami segera membersihkannya dengan air sabun, kami sikat lalu membilasnya dengan air hingga benar-benar bersih.
Beberapa waktu kemudian saya membaca artikel di internet tentang sihir dengan media tanah kuburan di internet. Tujuannya agar penghuninya merasa tidak nyaman dan tidak tentram.
Kalau memang benar tanah yang ada di teras rumah saya itu tanah kuburan, I was like: Duhh... capek amat bela-belain ke kuburan ngambil tanah buat mengganggu orang lain. Mending dikumpulin sedikit demi sedikit buat menutup kuburan sendiri. Eits, kok jelek banget ya pikiran saya. wkwkwkwk...
Baiklah saya tarik kalimat saya tadi. Simsalabim! Eh kok nggak ilang ya kalimatnya. Simsalabim abrakadabra! Eh kok nggak ilang juga. Ya sudahlah nggak papa. Mudah-mudahan pelakunya membaca tulisan ini dan merasa tersindir. Hehe...
5. Batu
Batu misterius beberapa kali kami temukan di pekarangan rumah kami. Bentuk dan warnanya bermacam-macam, begitu menemukannya kami segera membuangnya ke bak sampah di luar pagar rumah.
Pernah saya menemukan sebuah batu pipih tergeletak di atas pot tanaman di area pekarangan rumah kami. Lalu sebuah batu berwarna putih yang ditemukan di area yang sama tapi di bawah pot. Pernah juga kami temukan di sela-sela pot-pot tanaman.
Kalau memang batu-batu tersebut digunakan untuk sihir, saya belum menemukan informasinya tujuannya untuk apa. Mungkin seperti beras, sebagai penanda bagi makhluk halus untuk mengganggu kami? Not sure.
6. Tulang hewan
Seingat saya kejadian ini kami alami dua kali. Pertama saya menemukannya di sela-sela pot tanaman yang berukuran pendek di area carport, kedua juga di sela pot tanaman yang lebih tinggi di area pekarangan.
Awalnya saya kira ini kelakukan kucing atau tikus. Tapi lantas muncul tanda tanya, kalau kelakuan kucing atau tikus kok posisinya lumayan rapi?
Tulang-tulang yang saya temukan itu sepertinya tulang ayam. Tapi mungkin juga tulang kucing hitam.
Saya pernah membaca informasi tentang tulang-belulang kucing hitam yang menjadi buluh sihir. Kalau benar demikian, kasihan sekali kucing hitamnya.
Setelah menemukan tulang-tulang tersebut, saya segera membuangnya ke parit. Karena tulang adalah material organik, bisa jadi makanan ikan atau biawak penghuni parit.
Saya pernah membaca tulisan tentang sihir menggunakan media tulang ayam, tujuannya agar usaha atau pekerjaan target menjadi tersendat. Di sumber lainnya bahkan mengatakan bahwa sihir tulang ayam termasuk sihir level tinggi untuk membuat target bangkrut sebangkrut-bangkrutnya.
Tapi kami sekeluarga meyakini bahwa di atas langit masih ada langit. Berkat lindungan Allah, alhamdulillah kami sekeluarga masih eksis, dan sehat walafiat.
Kami tidak meragukan kekuasaan-Nya sama sekali. Ada saja rejeki yang kami peroleh untuk mencukupi kebutuhan kami sehari-hari.
Buhul sihirnya kok itu-itu aja, gadget terkini donk!
Terkadang saya heran dengan praktek sihir yang menggunakan buhul sihir seperti paku sebiji dua biji, garam, tanah kuburan, kemenyan, bunga-bungaan dan lain-lain. Hellow, ini sudah jaman moderen kali.. Syaratnya kok nggak mengikuti perkembangan jaman, sih?
Kenapa media sihirnya dari dulu itu-itu aja, bukan barang seperti gadget atau gawai terkini atau perhiasan emas 24 karat? Kalau syaratnya seperti itu, wahh rasanya saya bakal welcome buat tetangga-tetangga saya yang iri dengki dan julid kepada keluarga saya untuk meletakkan benda-benda itu sesuka mereka dan sebanyak-banyaknya di rumah kami.
Saya akan sangat bersenang hati apabila mereka meletakkan ponsel atau laptop merek terkenal keluaran terbaru di teras ataupun pekarangan rumah saya. Sekalian juga aksesorisnya seperti wireless mouse, wireless headset/earbud, monopod/tripod, semuanya boleh deh. Kalau perlu saya sediakan keranjang kuning ukuran jumbo sekalian. Wkwkwk..
Apalagi kalau perhiasan emas 24 karat. Wahh, tidak cuma keranjang kuning, keranjang ijo juga bakal saya sediakan untuk menjadi wadahnya. Praktis kan, tidak perlu meletakkannya secara sembunyi-sembunyi. Hehe..
Lambat laun setelah terkumpul banyak, saya bisa buka toko gawai atau toko emas juga. Lumayan banget buat memutar roda perekonomian rumah tangga kami atau mungkin menambah aset. Apabila semakin banyak, rasanya langkah selanjutnya adalah membuka cabang.
Tidak perlu cabang di kota lain, di desa tetangga saja demand-nya lumayan. Setiap hari pasti ada aja orang yang butuh ponsel atau perhiasan emas. Hehe....
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H