Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Rafael Nadal Bakal Kembali, Kini Berdamai dengan Diri

5 Desember 2023   20:10 Diperbarui: 5 Desember 2023   20:24 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu aksi Rafael Nadal di sebuah turnamen. (sumber foto: Ubitennis/X: @AustralianOpen)

Jadi inti dari pesan filosofis Nadal tersebut kurang lebih seperti ini, ia siap kembali tapi bila kalah di babak awal itu tidak menjadi masalah. Selama ini ia selalu menuntut hasil maksimal atau dengan kata lain menjadi yang terbaik di setiap penampilannya di turnamen-turnamen yang ia ikuti.

Carlos Moya, pelatih Nadal yang dulunya adalah petenis top Spanyol pernah mengatakan bahwa Nadal adalah sosok yang perfeksionis. Nadal tidak suka kehilangan bola (dari lawan) bahkan saat latihan, dimana itu membantunya tetap fokus dalam pertandingan. (sumber: Sportskeeda)

Lebih lanjut Moya juga mengatakan bahwa Nadal selalu ingin merasakan kemenangan 100 persen untuk setiap poin di setiap pertandingan yang ia ikuti. Bila ia tidak mampu mencapainya maka ia menjadi stres.

Menurut Moya, Nadal adalah petenis yang tidak pernah menyerah dan sangat menuntut pada dirinya sendiri, maksudnya mungkin selalu memasang target untuk menjadi yang terbaik. Di satu sisi itu membuat Nadal bermain dengan sangat baik, tapi di sisi lain ia sering mengalami stres.

Ketika situasinya seperti itu, tim pelatih Nadal sering meminta Nadal untuk bersantai sejenak. Karena manusia tidak bisa selalu 100 persen fit apalagi ketika menjalani banyak pertandingan dalam setahun.

Ada satu cerita menarik dari Moya. Ketika mereka sedang berlatih, mereka sangat senang melakukan duel 40 bola (maksudnya reli 40 pukulan) dimana itu unbelievable dan sangat sulit. Nadal merasa kesal apabila kehilangan bola pertama.

Moya meyakinkan Nadal bahwa tak satu pun dari reli yang dilakukan Nadal akan bertahan sepanjang 40 pukulan. Jadi Nadal tidak perlu khawatir karena itu bakal selesai sebelum pukulan ke-40.

Bila kita menonton video-video pertandingan Nadal, kita bisa mengamati penampilan Nadal yang selalu mengejar bola dari lawan kemanapun arah bola menuju. Nadal terkenal dengan footwork-nya yang gesit dan lincah yang membuatnya mampu meng-cover lapangan dengan sangat baik.

Kita bisa menerka prinsip Nadal yaitu kemana arah bola, maka ia harus memukulnya. Tak peduli jatuhnya dimana, sepanjang berada di bidang permainannya maka ia akan berusaha memukulnya dengan pukulan apapun demi meraih poin, bagaimanapun sulitnya.

Hal seperti itu terkadang membuat petenis rawan cedera. Seperti halnya seorang petenis yang berusaha mengejar bola hasil dropshot lawan yang mendarat persis di depan net ketika posisinya sedang di baseline. Ketika ia berhasil memukulnya, eehh lawan membalasnya dengan melakukan lob jauh ke salah satu sudut baseline.

Alhasil ia akan berusaha berlari kembali ke arah baseline. Hal seperti itu rawan menimbulkan cedera paha, lutut, dan mungkin pinggang. Apalagi bila petenis tersebut melakukan pukulan turnaround backhand dengan cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun