Selanjutnya skor 2-2, 3-3, hingga akhirnya 5-5. Kedua petenis tampak memiliki kekuatan yang sama, padahal ini set ketiga, dimana energi masing-masing petenis sudah terkuras.
Djokovic sebenarnya sudah begitu dekat dengan kemenangan ketika sudah unggul 5-4. Di gim kesepuluh, ia juga nyaris membuat love game ketika unggul 40-0.
Tak diduga tak disangka, Sinner bangkit dan perlahan tapi pasti mengumpulkan empat poin secara berturut-turut, mampu membuat deuce dan merebut poin advantage, yang artinya ia mematahkan tiga kali match point, hingga akhirnya memenangkan gim tersebut sehingga skor set ketiga menjadi 5-5. Luar biasa!
Mungkin ada sesuatu yang melintas cepat di benak Sinner. Mungkin ia merasa bahwa inilah saatnya melampiaskan dendam usai kekalahannya di Turin. Mungkin juga ia merebut kekuatan mental Djokovic yang entah mengapa tidak muncul di dalam dirinya di pertandingan Sabtu (25/11/2023) malam itu.
Dalam benak Sinner, mungkin ia bergumam: "Arenanya sudah sempurna, di pertandingan yang sempurna pula, kalau tidak sekarang kapan lagi?" Sinner merasa harus bangkit, menghadang laju Djokovic sekaligus membuyarkan mimpi-mimpi Djokovic dan segala obsesinya untuk mencetak rekor lainnya di Davis Cup Finals 2023.
Ketika unggul 6-5, Sinner tak ingin menyia-nyiakan peluangnya menang. Ketika kedudukan 30-15 di gim ketujuh set ketiga, Sinner mengeluarkan jurus servis kerasnya. Djokovic mampu melakukan service return tapi kurang terkontrol, sehingga bola justru melambung jauh melewati baseline Sinner.
Sinner cuma tersenyum menyambut kemenangannya di tengah gegap gempita dari para anggota tim dan pendukung Italia. Untuk kedua kalinya dalam dalam dua minggu ia mampu mengalahkan Djokovic. Tapi paling penting, Sinner menyumbang satu angka buat tim Italia sehingga skor terhadap Serbia kini 1-1. Bravo Sinner!
Jannik Sinner / Lorenzo Sonego vs Novak Djokovic / Miomir Kecmanovic
Karena skor berimbang, maka pertandingan nomor ganda menjadi penentu tim mana yang berhak maju ke babak final Davis Cup Finals 2023. Sinner dan Djokovic kembali harus menjalani tugas negara bertanding di nomor ganda.
Sinner berpasangan dengan Lorenzo Sonego, sedangkan Djokovic berduet dengan Kecmanovic. Baik Sinner dan Djokovic pastinya sama-sama lelah usai bertanding tiga set.
Sebenarnya masing-masing tim punya petenis lainnya yang siap turun di nomor ganda. Tapi mau bagaimana lagi, namanya tugas tetaplah tugas dan harus dijalani dengan sebaik-baiknya. Â Tapi bisa jadi pemilihan Sinner dan Djokovic dikarenakan dari sisi komersial, pertandingan antara mereka lebih "menjual".