Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Davis Cup Finals 2023: Tundukkan Novak Djokovic Dua Kali, Jannik Sinner Antar Italia ke Final

26 November 2023   17:47 Diperbarui: 27 November 2023   02:04 1296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinner yang seminggu sebelumnya dua kali bertemu dengan Djokovic sudah sangat mengenal gaya permainan lawannya. Empat gim berikutnya menjadi milik Sinner, termasuk dua kali mematahkan servis Djokovic.

Sinner pun unggul 5-1, dimana itu terlihat... tidak normal. Oke, Sinner memang tampil bagus tapi entah mengapa permainan Djokovic terasa kurang satset. Beberapa kali ia kurang effort dalam menjangkau bola yang datang dari Sinner.

Pada akhirnya, Sinner mengakhiri set pertama dengan 6-2 setelah servis as ketiga yang gagal dijangkau oleh Djokovic. Meski kalah di set pertama, Djokovic dan timnya sudah pasti menyusun strategi di set berikutnya.

Tapi tunggu, mungkinkah itu merupakan taktik Djokovic lainnya? Ketika bertemu dengan petenis lain yang level permainannya mendekati levelnya, ia akan membiarkan lawan unggul dulu lalu dihempaskan di set-set berikutnya. Mungkin lho ya.

Bisa benar, bisa juga tidak benar. Secara teknis ada sejumlah faktor kekalahan Djokovic atas Sinner yang "begitu mudahnya", misalnya Djokovic belum sepenuhnya beradaptasi dengan lapangan ataupun environment stadion usai memenangkan ATP Finals 2023 di Turin, Italia. Bisa juga karena arena yang noisy seperti yang ia keluhkan ketika bertanding di babak perempat final melawan tim Inggris.

Bisa jadi karena ia masih memendam emosi setelah ia diharuskan menjalani tes anti doping beberapa saat sebelum bertanding melawan petenis Inggris Cameron Norrie. Djokovic mengatakan bahwa selama kariernya, ia tidak pernah dites anti doping menjelang pertandingan. Namun demikian, Badan Integritas Tenis Internasional (ITIA) mengatakan bahwa hal itu merupakan prosedur standar. (sumber: Barron's)

Break antara set pertama dan kedua menjadi bahan evaluasi Djokovic dan timnya. Di set kedua, sepertinya Djokovic mengubah taktik melawan Sinner hingga akhirnya ia mampu membalas kekalahannya di set pertama dengan skor sama, 6-2.  

Tercium aroma persaingan yang sengit antara kedua petenis dan juga tim masing-masing, membuat suasana di arena semakin panas dan menegangkan. Apalagi para petenis yang tampil adalah petenis best of the best musim tur 2023 yang sama-sama menapak babak puncak ATP Finals 2023.

Djokovic memimpin 3-1, 4-1 dan 5-2, hingga akhirnya mampu menutup set kedua setelah forehand Sinner ternyata keluar bidang permainan. Skor pertandingan sementara 1-1, sehingga set ketiga menjadi penentu. Penentu kemenangan Serbia atas Italia, atau menjadi angka perdana tim Italia.

Set ketiga pastinya berlangsung sangat mendebarkan. Masing-masing tim harap-harap cemas, menggantungkan harapan sepenuhnya kepada dua bintang yang sedang bertempur di lapangan.

Karena set penentuan, kedua petenis tampil all-out. Terjadi persaingan merebut poin demi poin, terjadi kejar-mengejar skor. Sempat terjadi pertandingan sengit di gim kedua set pertama dimana terjadi tujuh kali deuce yang akhirnya dimenangkan Sinner.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun