Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Davis Cup Finals 2023: Australia ke Semifinal!

23 November 2023   17:39 Diperbarui: 23 November 2023   17:42 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Max Purcell (kanan) memeluk Matthew Ebden, penentu Australia lolos ke semifinal Davis Cup Finals 2023. (sumber foto:  Fox Sport/Thomas Coex/AFP)

Tim Australia melaju ke babak semifinal Davis Cup Finals 2023 di Malaga, Spanyol. Di pertandingan babak knock-out stage yang berlangsung Rabu (22/11/2023), tim Australia menyingkirkan tim Ceko dengan skor 2-1.

Tiga pertandingan antara dua mantan jawara Davis Cup itu berlangsung sengit. Ceko pernah tiga kali juara yaitu di tahun 1980, 2012 dan 2013, sedangkan Australia lebih banyak lagi yaitu juara 28 kali.

Australia terakhir juara di tahun 2003 atau 20 tahun lalu. Tim negara tersebut sangat berambisi untuk merebut gelar juara ke-29. Di Davis Cup Finals 2022 lalu, Australia tampil sebagai finalis setelah kalah dari tim Kanada.

Tentu saja tim Australia tidak ingin seperti Kanada yang kalah dari tim Finlandia di babak perempat final. Setidaknya mereka ingin menyamai pencapaian tahun 2022 atau bahkan menjadi pemenangnya.

Terakhir Australia juara tahun 2003 dimana itu sudah sangat lama. Pada waktu itu, tim Australia diperkuat oleh para petenis "spek dewa" hingga akhirnya menang dengan skor 4-1 melawan tim Spanyol.

Mereka adalah: jawara grand slam dua kali dan mantan petenis nomor satu dunia Lleyton Hewitt (yang kini menjadi kapten tim Australia) dan finalis grand slam dua kali Mark Philippoussis. Untuk pertandingan ganda, pada waktu itu tim Australia diperkuat juara grand slam ganda putra 16 kali dan ganda campuran enam kali  Todd Woodbridge, serta petenis Top 20 ganda Wayne Arthurs.  

Di Davis Cup Finals 2023, tim Australia mengenakan kostum kaos berwarna kuning emas dan celana hijau castelton. Sedangkan tim Ceko mengenakan atribut yang warnanya senada dengan bendera kebangsaannya, yaitu kaos biru dark cerulean dan celana merah lava.

Tim Ceko mendapatkan angka terlebih dahulu setelah tunggal pertama Tomas Machac (baca: Tomas Makhatch) meraih kemenangan atas Jordan Thompson dengan skor 6-4, 7-5. Pertandingan antara Machac melawan Thompson berlangsung imbang, tapi cuma salah satu dari mereka yang jadi pemenangnya.

Masing-masing petenis memiliki gaya permainan yang mirip, baseliner dengan servis keras dan senjata andalan forehand yang menawan. Tapi Machac punya backhand yang lebih berbahaya, keras dan akurat, membuat level permainannya satu tingkat di atas Thompson.

Forehand keras Machac kerap menghasilkan poin. Forehand-nya yang mantap menjadi penutup pertandingan, membuat Ceko meraih angka pertama.

Australia menyamakan kedudukan lewat tunggal kedua Alex de Minaur setelah mengalahkan Jiri Lehecka dalam pertandingan yang intens dan pastinya mendebarkan dengan skor 4-6, 7-6(7-2), 7-5. De Minaur nyaris kalah kalau saja ia tidak memilih bermain lebih agresif di set kedua.

Masing-masing petenis memiliki catatan yang lumayan keren di level grand slam. de Minaur pernah menjadi perempatfinalis US Open 2020 sedangkan Lehecka perempatfinalis Australian Open 2023.

de Minaur adalah salah satu petenis Top 20, tepatnya di peringkat 12 berdasarkan Pepperstone ATP Ranking edisi 20 November 2023. Ia pernah duduk di posisi 11 dunia di awal Oktober 2023 lalu.

Sedangkan Lehecka di posisi 31 dunia dengan posisi terbaik 29 dunia yang ia capai akhir Agustus dan September 2023. Sebagaimana Machac versus Thompson di tunggal pertama, pertandingan antara de Minaur melawan Lehecka berlangsung sama kuat.

Lehecka fokus pada servis dan pukulan yang keras, sedangkan de Minaur punya groundstrokes yang berbahaya plus footwork yang gercep mengejar bola. Tapi masing-masing petenis punya kesamaan, yaitu sama-sama ingin memenangkan pertandingan.

Lehecka didapuk menjadi kunci penentu kemenangan tim Ceko setelah unggul 1-0. Sedangkan de Minaur bagaimana caranya harus bisa meraih angka pertama bagi tim Australia agar bisa membuka harapan melangkah ke babak selanjutnya.

Pertandingan antara Lehecka dan de Minaur berlangsung seru selama dua jam 32 menit, lengkap dengan keriuhan sorak-sorai setiap kali petenis jagoannya meraih angka. Pertandingan kedua petenis tersebut berlangsung sengit, Seperti pertandingan final turnamen ATP Masters 1000 saja.

Di set pertama, Lehecka tampak mendominasi pertandingan walau awalnya sempat tertinggal 0-1 dan 1-2. Lehecka berhasil mematahkan servis de Minaur di gim kelima,yang membuatnya lebih percaya diri.

Tapi de Minaur adalah petenis yang tidak kenal menyerah. Ketika Lehecka unggul 5-4, de Minaur tidak ingin membuat gim kesepuluh menjadi lebih mudah. Terjadi delapan kali deuce tapi pada akhirnya dimenangkan Lehecka.

Di set kedua, Lehecka sebenarnya sudah unggul 5-3. Tapi de Minaur segera bangkit dan berhasil merebut gim kesembilan dan kesepuluh secara berturut-turut hingga akhirnya skor menjadi 5-5.  

de Minaur sempat unggul 6-5 dengan love game. Tapi segera dibalas oleh Lehecka di gim kedua belas dengan love game pula, membuat kedudukan 6-6 sehingga sesi tie break harus digelar. Nah, di sesi tie break ini de Minaur tampil dominan dan unggul 7-2 sekaligus memenangkan set kedua.

Di set ketiga, kedua petenis berusaha tampil all-out demi sebuah kemenangan. de Minaur sempat unggul 2-0 tapi Lehecka bisa menyamakannya menjadi 2-2. Skor berlanjut imbang 3-3 hingga 5-5.

Di gim kesebelas, de Minaur tampaknya ingin segera menuntaskan pertandingan. Tapi di sisi lain, Lehecka juga enggan menyerah.

Di kepala de Minaur mungkin begini: tinggal dua gim lagi biar skor 1-1 and lanjut tanding ganda. Begitu pula di kepala Lehecka: dua gim lagi buat kemenangan Ceko, yuk bisa yuk...

Di gim tersebut, de Minaur memilih bermain lebih agresif lagi. Ia berhasil mematahkan servis Lehecka sehingga skor set ketiga menjadi 6-5. Ini adalah skor kritis, apabila de Minaur tidak berbuat sesuatu maka akan jauh lebih merepotkan.

Di gim kedua belas, de Minaur yang tinggal menuntaskan satu gim lagi tampil begitu agresifnya. Lehecka seakan mati kutu, lebih banyak bermain defensif.

Akhirnya kesempatan emas pun tiba. de Minaur mengumpan bola ke arah Lehecka, dimana ia segera maju hingga mendekati net. Prediksinya tepat, de Minaur segera menjemput bola dan melakukan cross court volley yang mendarat cantik di dekat net di bidang permainan Lehecka.

Tim Australia pun mendulang satu angka sehingga skor kedua tim pun menjadi seri 1-1. Pertandingan nomor ganda menjadi pertandingan penentu, yang berlangsung Rabu malam waktu Malaga atau Kamis (23/11/2023) dini hari WIB.

Ganda Australia diperkuat oleh Matthew Ebden dan Max Purcell, jawara ganda putra Wimbledon 2022 dan finalis Australian Open 2022. Sebagai informasi, Ebden baru saja menjadi semifinalis ATP Finals 2023 berpasangan dengan Rohan Bopanna (India).

Sepanjang tahun 2023, bersama Bopanna, Ebden juga menjadi finalis Wimbledon 2023 dan US Open 2023. Mereka juga menjadi finalis ganda putra di tiga turnamen ATP Masters 1000 yaitu Indian Wells, Shanghai Masters dan Paris Masters.

Sedangkan Purcell memilih fokus untuk bermain di nomor tunggal tapi juga tetap tampil di nomor ganda. Sepanjang tahun 2023 ini Purcell menjuarai nomor ganda putra ATP 500 Japan Open (bersama rekan senegaranya Rinky Hijikata) dan finalis ATP 250 Atlanta Open (bersama Thompson).  

Di pertandingan penentuan Davis Cup Finals 2023, Ebden/Purcell menghadapi ganda Ceko Jiri Lehecka / Adam Pavlasek. Entah mengapa tim Ceko justru menunjuk Lehecka yang baru menyelesaikan pertandingan tiga set di tunggal kedua untuk tampil kembali di nomor ganda, bukannya menurunkan Jakub Mensik.

Padahal sebelumnya ketika menghadapi tim Spanyol di babak Group stage di Valencia, Spanyol, ganda Pavlasek/Mensik mampu mengalahkan ganda Alejandro Davidovich Fokina / Marcel Granollers tiga set langsung. Sebagai informasi, Granollers baru-baru ini menjadi runner-up ATP Finals 2023 bersama Horacio Zeballos (Argentina). Maka dari itu pemilihan Lehecka menjadi tanda tanya besar.

Ya sudahlah, nasi sudah menjadi bubur. Terlepas dari kondisi Lehecka yang mungkin masih kelelahan, level permainan Ebden/Purcell masih satu tingkat di atas Lehecka/Pavlasek. Tak heran ganda Australia itu mampu menang dua set langsung 6-4, 7-5.

Tim Australia pun unggul 2-1 atas tim Ceko, membuat mereka melenggang ke babak semifinal. Di babak tersebut, tim Finlandia sudah menunggu setelah Selasa (21/11/2023) lalu membuat kejutan besar menumbangkan juara bertahan tim Kanada 2-1. Siapa yang bakal lolos ke babak final? Kita lihat saja nanti.

***

Sumber data dan informasi: Davis Cup, ATP Tour

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun