Djokovic sepertinya paham bahwa Medvedev kurang mampu melakukan turning back apabila ia kalah di dua set pertama di pertandingan turnamen grand slam. Jadi ia berupaya untuk mencegah berkembangnya permainan sang lawan agar bisa memenangkan set kedua.
Karena bila tidak begitu, ia sendiri yang bakal repot. Di usianya yang sudah 36 tahun, Djokovic juga pasti berusaha menghindari pertandingan panjang lima set yang pastinya melelahkan. Ia sudah merasakannya di babak final Cincinnati 2023 yang "cuma" tiga set tapi sangat intens, dimana pada akhirnya ia menjadi juaranya.
Ketika ia harus bertanding lima set melawan Laslo Djere di babak ketiga USO 2023 menjelang tengah malam hingga jam dua pagi dini hari, ia merasa sangat lelah. Dalam pertandingan tersebut, Djokovic sempat tertinggal 0-2 dari lawan sebelum akhirnya berhasil memenangkan set ketiga hingga set kelima.
Dalam sesi wawancara di lapangan usai memenangkan babak ketiga USO 2023, Djokovic mengatakan tidak peduli dengan calon lawannya di babak keempat. Yang ingin ia lakukan adalah tidur untuk memulihkan tubuhnya yang telah berusia 36 tahun.
Kembali ke pertandingan final, keputusan Djokovic tampaknya benar. Di set ketiga, ia lebih leluasa melakukan serangan terhadap Medvedev. Ia hanya perlu menjaga stamina dan konsistensi untuk memenangkan set tersebut.
Sementara itu, Medvedev sudah menunjukkan tanda kelelahan, terjatuh di gim ketiga set ketiga. Pada awalnya, ia sedang berlari dari baseline untuk menyambut dropshot dari Djokovic.
Ketika Medvedev melakukan forehand di belakang net, bola segera disambar oleh Djokovic dengan backhand slice yang masuk di area baseline Medvedev. Bersamaan dengan itu, Medvedev terjatuh di lapangan. Kemungkinan ia kurang menjaga keseimbangan tubuhnya atau mungkin buru-buru hendak bergerak ke arah baseline.
Medvedev telentang di tengah lapangan selama beberapa waktu lamanya, sampai-sampai Djokovic harus melompati net untuk mengecek kondisi sang lawan. Ternyata Medvedev baik-baik saja, kemungkinan besar ia merasa lelah.
Apa yang dialami Medvedev adalah informasi penting buat strategi Djokovic di gim-gim berikutnya. Meski sempat melakukan beberapa kali unforced errors di gim kelima, ia cepat-cepat memperbaikinya setelah itu.
Ketika unggul 4-2 dan 5-2, Djokovic meyakini bahwa ia sudah di atas angin. Namun Medvedev masih memanfaatkan sisa-sisa energinya dan berhasil merebut satu angka hingga kedudukan menjadi 5-3 untuk keunggulan Djokovic.
Tanpa babibu lagi, di gim kesembilan Djokovic mencecar Medvedev dengan variasi pukulan mematikan dan juga memancing Medvedev melakukan kesalahan lagi. Apa yang ada di kepala Djokovic adalah segera menyelesaikan pertandingan karena sudah tinggal sedikit lagi.