Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Grand slam US Open 2023: Coco Gauff Semakin Gemilang, Novak Djokovic Pecahkan Rekor

13 September 2023   19:15 Diperbarui: 13 September 2023   19:40 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Theme art dalam rangka 50 tahun kesetaraan hadiah uang US Open untuk petenis putra dan putri. (sumber gambar: USOpen.org)

Turnamen tenis akbar grand slam US Open 2023 (USO 2023) telah berakhir Minggu (10/9/2023) malam waktu New York City (NYC), Amerika Serikat (AS) atau Senin (11/9/2023) WIB. Turnamen ditutup dengan pertandingan babak puncak tunggal putra yang digelar di lapangan utama Arthur Ashe Stadium di kompleks USTA Billie Jean King National Tennis Center, NYC.

Sebagai juara tunggal putra adalah unggulan kedua Novak Djokovic (Serbia) yang mengalahkan unggulan keempat Daniil Medvedev (Rusia) straight set 6-3, 7-6(7-5), 6-3. Pertandingan antara kedua jawara US Open itu berlangsung selama satu jam 44 menit.

Kemenangan Djokovic di USO 2023 membuatnya berhasil memecahkan rekor sebagai petenis tunggal dengan gelar grand slam terbanyak baik untuk tunggal putra dan putri di Era Terbuka. Ia berhasil melewati rekor petenis putri Serena Williams (AS) yang mengoleksi 23 piala grand slam.

Kini Djokovic sudah menyamai pencapaian petenis putri Margaret Court (Australia) dengan 24 gelar grand slam. Ia cuma perlu satu gelar grand slam lagi agar namanya bisa tercatat dalam sejarah sebagai jawara grand slam terbanyak di semua era baik Era Amatir dan Era Terbuka.

Di nomor tunggal putri, petenis remaja Cori Dionne Gauff atau lebih dikenal dengan Coco Gauff tempil sebagai juaranya. Di babak final yang digelar Sabtu (9/9/2023) waktu NYC atau Minggu (10/9/2023) dini hari, Gauff mengalahkan unggulan kedua sekaligus favorit juara Aryna Sabalenka (Belarus) dengan rubber set 2-6, 6-3, 6-2.

Ini merupakan gelar grand slam perdana bagi remaja 19 tahun kelahiran Atlanta itu. Sebelumnya, Gauff pernah mencapai babak final grand slam French Open 2022 namun kandas di tangan Iga Swiatek (Polandia).

Di nomor ganda putra, unggulan ketiga sekaligus juara bertahan Rajeev Ram (AS) / Joe Salisbury (Inggris) berhasil mempertahankan gelarnya untuk yang kedua kalinya setelah menang atas ganda unggulan keenam Rohan Bopanna (India) / Matthew Ebden (Australia) 2-6, 6-3, 6-4. Ram/Salisbury sukses mencetak hattrick sebagai juara ganda putra US Open tiga kali berturut-turut yaitu tahun 2021, 2023 dan 2023.

Sebagai informasi, Bopanna adalah rekan main ganda campuran petenis tanah air Aldila Sutjiadi selama USO 2023. Sayang, langkah mereka terhenti di babak perdelapan final.

Di sektor ganda putri, unggulan ke-16 Gabriela Dabroswki (Kanada) / Erin Routliffe (Selandia Baru) memastikan diri menjadi juara setelah menang atas unggulan ke-12 sekaligus juara US Open 2020 Laura Siegemund (Jerman) / Vera Zvonareva (Rusia) dengan straight set 7--6(11--9), 6--3. Routliffe adalah rekan ganda Aldila ketika mereka menjuarai turnamen WTA 250 ATX Open 2023 Maret lalu.

Di nomor ganda campuran, duet non unggulan Anna Danilina (Kazkahstan) / Harri Heliovaara (Finlandia) tampil sebagai juaranya. Di babak final, mereka membuat kejutan setelah menumbangkan ganda AS unggulan teratas Jessica Pegula / Austin Krajicek dengan dua set langsung 6-3, 6-4.

Tulisan ini akan membahas tentang babak final nomor tunggal putra dan putri USO 2023. Sebelumnya, tulisan ini akan mengabarkan tentang tiga petenis yang resmi pensiun selama USO 2023 lalu.

Berikut adalah daftar lengkap juara grand slam US Open 2023 untuk seluruh kategori.

Babak Utama:
Tunggal putra: Novak Djokovic (unggulan ke-2/Serbia) vs Daniil Medvedev (3/Rusia), 6-3, 7-6(7-5), 6-3.
Tunggal putri: Coco Gauff (6/AS) vs Aryna Sabalenka (2/Belarus), 2-6, 6-3, 6-2.
Ganda putra: Rajeev Ram (3/AS) / Joe Salisbury (3/Inggris) vs Rohan Bopanna (6/India) / Matthew Ebden (6/Australia), 2-6, 6-3, 6-4.
Ganda putri: Gabriela Dabroswki (16/Kanada) / Erin Routliffe (16/Selandia Baru) vs Laura Siegemund (12/Jerman) / Vera Zvonareva (12/Rusia), 7--6(11--9), 6--3.
Ganda campuran: Anna Danilina (Kazkahstan) / Harri Heliovaara (Finlandia) vs Jessica Pegula / Austin Krajicek (1/AS), 6-3, 6-4.

Yunior:
Tunggal putra: Joao Fonseca (7/Brasil) vs Learner Tien (11/AS), 4--6, 6--4, 6--3.
Tunggal putri: Katherine Hui (WC/AS) vs  Tereza Valentova (9/Ceko), 6-4, 6-4.
Ganda putra: Max Dahlin (Swedia) / Oliver Ojakaar (Estonia) vs Federico Bondioli (6/Italia) / Joel Schwarzler (6/Austria), 3--6, 6--3, tie break 11--9.
Ganda putri: Mara Gae (8/Rumania) / Anastasiia Gureva (8/Rusia) vs Sara Saito / Nanaka Sato (Japan), 1--6, 7--5, tie break 10--8.

Tenis kursi roda dan quad:
Tunggal putra: Alfie Hewett (12/Inggris) vs Gordon Reid (3/Jepang), 6-4, 6-3.
Tunggal putri: Diede de Groot (1/Belanda) vs Yui Kamiji (2/Jepang), 6-2, 6-2.
Ganda putra: Stephane Houdet (Prancis) / Takashi Sanada (Jepang) vs  Takuya Miki / Tokito Oda (Jepang), 6-4, 6-4.
Ganda putri: Yui Kamiji (2/Jepang) / Kgothatso Montjane (2/Afrika Selatan) vs Diede de Groot / Jiske Griffioen (1/Belanda), menang walkover.
Quad tunggal: Sam Schroder (2/Belanda) vs Niels Vink (1/Belanda), 6-3, 7-5.
Quad ganda: Sam Schroder / Niels Vink (1/Belanda) vs  Andy Lapthorne (Inggris) / Donald Ramphadi (Afrika Selatan), 6-1, 6-3.

Tenis kursi roda dan quad yunior:
Tunggal putra: Dahnon Ward (Inggris) vs Francesco Felici, 6-4, 6-3.
Tunggal putri: Ksenia Chasteau (Prancis) vs Maylee Phelps (AS), 6-3, 6-1.
Ganda putra:  Joshua Johns / Dahnon Ward (Inggris) vs  Charlie Cooper / Tomas Majetic (AS), 6-0, 6-3.
Ganda putri: Ksenia Chasteau (Prancis) / Maylee Phelps (AS) vs Sabina Czauz (AS) / Yuma Takamuro (AS), 7-5, 6-0.

Tiga Petenis Resmi Gantung Raket di US Open 2023

Sepanjang USO 2023 lalu, tiga petenis putra dan putri menyatakan pensiun dari tenis profesional. Mereka adalah dua petenis putra AS yaitu John Isner dan Jack Sock serta satu petenis putri Maryna Zanevska (Belgia).

Isner, 38 tahun, menyatakan pensiun dari ATP Tour usai tersingkir di babak kedua USO 2023. Sebelumnya pada 23 Agustus 2023 lalu, petenis jangkung bertinggi tubuh dua meter itu mengunggah sebuah surat terbuka di akun Instagram-nya @johnrisner sebagai berikut:

Dalam surat tersebut tidak disebutkan secara detail alasan ia mengundurkan diri dari tenis profesional. Namun terbersit pesan bahwa ia ingin lebih dekat bersama istri dan keempat anaknya dan mengungkapkan bahwa USO 2023 menjadi turnamen terakhir yang ia ikuti.

Isner adalah pemegang rekor servis as di ATP Tour yaitu 14.470 kali servis as sepanjang karirnya (sumber: ATP Tour). Ia juga pemegang rekor sebagai petenis dengan servis tercepat di dunia yang tercatat oleh ATP Tour yaitu 253 km/jam, yang ia lakukan di turnamen Davis Cup 2016 di Kooyong, Australia.

Selain itu, Isner juga memegang rekor pertandingan terlama yaitu 11 jam 5 menit yang terjadi di babak pertama grand slam Wimbledon 2010. Lawannya pada waktu itu adalah petenis qualifier Nicolas Mahut (Prancis) dengan skor super gila 6-4, 3-6, 6-7(7-9), 7-6(7-3), 70-68!

Di USO 2023, Isner mengikuti dua nomor yaitu tunggal putra dan ganda putra. Di nomor tunggal, petenis berservis geledek itu melangkah ke babak kedua sebelum dihentikan oleh rekan senegaranya Michael Mmoh dalam pertandingan intens lima set selama 3 jam 57 menit.

Di nomor ganda, berpasangan dengan Sock, mereka kandas di babak pertama setelah kalah dari ganda Albano Olivetti (Italia) / Robert Galloway (AS). Pertandingan tersebut juga menjadi pertandingan terakhir Isner sebelum akhirnya resmi pensiun.

Sementara itu, pertandingan terakhir Sock adalah ganda campuran dimana ia berpasangan dengan Coco Gauff lewat fasilitas wildcard. Sayangnya, mereka tersingkir di babak pertama oleh ganda wildcard lainnya dari AS, Alycia Parks / Denis Kudla dua set langsung.

Sock, 30 tahun, memutuskan pensiun dari tenis karena ingin fokus membina rumah tangganya. Begitulah pesan yang ia unggah di akun Instagram pribadinya @jack.sock berikut ini:

Tapi sepertinya bukan hanya itu. Juara tiga kali grand slam dan satu medali emas Olimpiade itu akan beralih menjadi atlet pickleball. Pickleball adalah olahraga yang menggabungkan olahraga tenis, badminton dan tenis meja.

Dalam unggahan akun resmi PPA Tour di @ppatour bertanggal 27 Agustus 2023, Sock ternyata telah resmi bergabung sebagai atlet penuh waktu.

Sementara itu, Maryna Zanevska memutuskan pensiun karena mengalami cedera punggung kronis. Cedera itu mempengaruhi penampilannya selama kurang lebih selama empat tahun terakhir.

Sebagaimana Isner dan Sock, Zanevska juga mengunggah pesan mengenai rencana pensiunnya di akun Instagram-nya @marinazanevska pada 8 Agustus 2023 lalu. Berikut unggahan pesannya:

Petenis 30 tahun itu memutuskan USO 2023 menjadi turnamen terakhirnya sebelum resmi gantung raket. Ia tersingkir di babak pertama oleh finalis Aryna Sabalenka 3-6, 2-6.

Coco Gauff sempurnakan musim lapangan keras dengan gelar US Open 2023

Tidak ada yang mengira dengan pencapaian luar biasa yang dilakukan oleh Coco Gauff sepanjang musim lapangan keras 2023. Setelah mengalami pencapaian yang naik-turun di musim tur 2022-2023, Gauff menorehkan pencapaian gemilang dengan menjuarai tunggal putri USO 2023.

Gelar tersebut merupakan pencapaian terbaiknya sejak beralih ke profesional tahun 2018 lalu, atau ketika ia berusia 14 tahun. Semua ini berkat kerja kerasnya dan tentu saja semangatnya untuk menempa diri menjadi yang terbaik.

Aksi Gauff di US Open 2023. (sumber foto: USOpen.org)
Aksi Gauff di US Open 2023. (sumber foto: USOpen.org)
Gauff memang sempat berada di persimpangan jalan. Ia mengalami masa-masa dimana ia harus berjuang mengatasi problem mentalnya sebagai tennis prodigy remaja yang berprestasi.

Gauff pernah mengatakan bahwa ia mengalami depresi. Namun kedua orang tuanya tidak pernah mengonfirmasi hal itu. Kepada The New York Times, sang ayah yang juga menjadi pelatih utamanya mengatakan bahwa putrinya tidak pernah mengalami depresi klinis, tidak pernah didiagnosis menderita depresi, tidak pernah menemui siapa pun tentang depresi. (sumber: The Sporting News)

Tahun demi tahun berlalu, Gauff menjalani kariernya dari satu turnamen ke turnamen lain, dari satu negara ke negara lain. Ia menempa dirinya dengan sangat keras, menyerap banyak ilmu dari petenis putri lainnya.

Gauff terbilang cukup sukses mengawali musim tur 2023 ketika menjuarai WTA 250 ASB Classic di Selandia Baru. Namun sejak itu grafiknya kembali naik turun, bahkan ia tersingkir di babak pertama Wimbledon 2023.

Berkaca dari kegagalan beruntun yang ia alami, Gauff dan timnya melakukan evaluasi untuk meng-upgrade level permainannya. Ia dibantu oleh dua pelatih baru, Brad Gilbert dan Pere Riba. Keduanya adalah mantan petenis ATP Tour.

Gauff tidak enggan memperbaiki servisnya, bersemangat menyempurnakan kemampuan forehand-nya dan volinya serta meningkatkan footwork-nya. Tapi hal paling penting dari semua upgrade teknis tersebut adalah Gauff mampu meningkatkan rasa percaya dirinya.

Tentang footwork Gauff, ia terlihat lebih lincah meng-cover lapangan meski lawan mencecarnya dengan pukulan ke berbagai arah. Ia mampu mengejar bola dari lawan kemanapun arahnya, dimana bersamaan dengan itu ia berusaha meng-generate pukulan dengan target bidang permainan lawan.

Gauff juga tampak semakin jeli membaca pergerakan lawan. Ia mampu mengantisipasi pergerakan bola dari lawan dan melakukan pukulan yang efektif.  

Usai meningkatkan level permainannya, Gauff seakan menjelma menjadi sosok yang tak gentar dengan serangan Ostapenko, Sabalenka, bahkan Swiatek sekali pun. Bila ia konsisten dengan permainannya, ia bisa menghadapi petenis manapun dan bukan tidak mungkin menjadi petenis putri nomor satu dunia.

Bisa jadi tangan dingin Gilbert membuat Gauff mampu mengembangkan permainannya secara revolusioner. Sebelumnya, Gilbert pernah menjadi pelatih sejumlah petenis top antara lain Andy Roddick, Andy Murray dan Kei Nishikori.

Sebagai pelatih yang melakukan pendekatan mental dan taktikal, Gilbert tahu apa yang harus ia lakukan ketika melatih Gauff yang seorang petenis Gen Z dan tennis prodigy. Ia juga mengasah kemampuan Gauff mulai strategi hingga kemampuan mempelajari kelemahan lawan agar lebih unggul di lapangan. (sumber: US Open)

Sedangkan Riba lebih fokus dalam hal teknis, termasuk meningkatkan kemampuan forehand dan memperbaiki mindset Gauff (sumber: El Pais). Selain melatih petenis profesional, Riba juga dikenal sebagai pelatih petenis yunior.

Proses pelatihan bersama kedua pelatih barunya itu rupanya menunjukkan hasil gemilang. Ketika Gauff menjuarai WTA 500 Mubadala Citi DC Open 2023 dan WTA 1000 Cincinnati 2023 Agustus lalu, ia sudah menjadi kandidat utama juara USO 2023. Dua turnamen musim lapangan keras itu merupakan turnamen penting menjelang USO 2023.

Meski sukses menjuarai dua turnamen tersebut, perjalanan Gauff di USO 2023 ternyata tidak mudah. Di babak pertama saja ia harus bertanding tiga set melawan petenis bukan unggulan. Dari tujuh pertandingan yang ia lakukan, ia harus bertanding tiga set di empat pertandingan.

Berikut daftar pertandingan Gauff dari babak pertama hingga semifinal:
- Babak 1: Laura Siegemund (Jerman), 3-6, 6-2, 6-4.
- Babak 2: Mirra Andreeva (Rusia), 6-3, 6-2.
- Babak 3: Elise Mertens (unggulan ke-32/Belgia), 3-6, 6-3, 6-0.
- Babak 4: Caroline Wozniacki (wildcard/Denmark), 6-3, 3-6, 6-1.
- Perempat final: Jelena Ostapenko (20/Latvia), 6-0, 6-2.
- Semifinal: Karolina Muchova (10/Ceko), 6-4, 7-5.

Sementara itu, Sabalenka yang menjadi salah satu favorit juara USO 2023 terpaksa harus menunda angannya. Sepanjang tahun 2023 ini, petenis 25 tahun itu mengantungi tiga gelar juara termasuk gelar grand slam Australian Open 2023. Selain itu, ia menjadi semifinalis French Open 2023 dan Wimbledon.

Di USO 2022 lalu, Sabalenka menjadi semifinalis. Jadi kali ini ia berhasil memperbaiki rekornya dan itu merupakan pencapaian terbaiknya di Flushing Meadows.

Aryna Sabalenka ketika bertanding di US Open 2023. (sumber foto: USOpen.org)
Aryna Sabalenka ketika bertanding di US Open 2023. (sumber foto: USOpen.org)
Perjalanan Sabalenka di USO 2023 terbilang tidak terlalu terjal. Ia belum pernah kehilangan satu set sama sekali sejak babak pertama hingga perempat final.

Ia baru berjumpa dengan lawan berat di babak semifinal yaitu unggulan ke-17 Madison Keys (AS). Keys adalah finalis USO 2017 yang sedang membidik gelar grand slam pertamanya.

Pertandingan babak semifinal antara kedua petenis ini berlangsung intens selama 2 jam 32 menit. Baik Sabalenka dan Keys sama-sama berkarakter agresif dengan servis keras dan groundstrokes tajam.

Sabalenka nyaris kalah dimana ia sempat tertinggal 0-6 di set pertama. Namun di dua set berikutnya, Sabalenka mampu keluar dari tekanan hingga memenangkan set kedua dan set ketiga masing-masing dengan skor 7-6.

Berikut daftar pertandingan Sabalenka dari babak pertama hingga semifinal:
- Babak 1: Maryna Zanevska (Belgia), 6-3, 6-2.
- Babak 2: Jodie Burrage (Inggris), 6-3, 6-2.
- Babak 3: Clara Burel (Prancis), 6-1, 6-1.
- Babak 4: Daria Kasatkina (13/Rusia), 6-1, 6-3.
- Perempat final: Qinwen Zheng (23/China), 6-1, 6-4.
- Semifinal: Madison Keys (17/AS), 0-6, 7-6(7-1), 7-6(10-5).


Pertandingan antara Gauff melawan Sabalenka menjadi salah satu pertandingan yang paling dinanti oleh fans tenis AS. Mereka boleh gagal menyaksikan all-American-final setelah Keys tersingkir.

Harapan besar mereka tumpukan pada Gauff untuk mengakhiri enam tahun paceklik gelar bagi petenis putri AS yang mampu juara di Flushing Meadows. Petenis putri AS terakhir yang menjuarai US Open adalah Sloane Stephens di USO 2017 lalu.

Sabalenka yang berkarakter hard-hitter tampil begitu agresif dengan groundstrokes yang meluncur deras ke bidang permainan Gauff. Sedangkan penampilan Gauff yang berkarakter varied-shots cenderung defensif namun mampu memberikan perlawanan berarti.

Gauff membaca permainan Sabalenka di set pertama. Ia cuma memenangkan dua gim, akan tetapi sangat berarti untuk mengembangkan permainannya di set berikutnya.

Di set pertama tersebut, Gauff sempat tertinggal 0-2 namun bisa menyamakan menjadi 2-2. Meski mampu membuat Sabalenka kewalahan di gim-gim berikutnya, Gauff tidak mampu menambah angka lagi di set pertama.

Di gim keempat, Sabalenka sempat merasa frustrasi hingga membanting raketnya karena forehand kerasnya malah menabrak net. Ketika bertanding melawan Keys di babak semifinal, ia juga sempat memukulkan raketnya sembari berteriak memaki sang pelatih untuk mengganti raketnya.

Salah satu reli menarik terjadi di gim keenam ketika terjadi deuce. Serangan Sabalenka membuat Gauff harus berlarian dari ujung lapangan satu ke ujung lainnya yang diakhiri dengan overhead smash super keras dari Sabalenka.

Di set pertama ini, Gauff sempat mengeluhkan nyeri di paha kirinya tapi ia masih berusaha tampil. Usai set pertama, Gauff sempat keluar lapangan selama beberapa waktu untuk mendapatkan perawatan medis.

Di set kedua, Gauff mampu bangkit dari keterpurukannya dan sempat unggul 4-1 dan 5-3. Sebaliknya Sabalenka cukup sering melakukan unforced errors. Kesalahan Sabalenka membuat Gauff menutup set pertama dengan 6-2.

Di set ketiga atau set penentuan, gaya permainan kedua petenis masih sama saja. Sabalenka masih agresif, tetapi Gauff berkali-kali mampu mengatasi pukulan-pukulan powerful dari Sabalenka.

Kali ini Gauff sempat memimpin 4-0 hingga Sabalenka mampu memperkecil gap setelah merebut gim kelima dan keenam. Beberapa kali Sabalenka membuat kesalahan yang menguntungkan Gauff, hingga akhirnya Gauff menutup gim ketujuh set ketiga dengan flat forehand super keras ke area Sabalenka yang kosong melompong.

Unggul 5-2 membuat Gauff semakin percaya diri. Sabalenka masih menyerang Gauff dengan pukulan bertubi-tubi, namun Gauff mampu bertahan hingga akhirnya Sabalenka membuat kesalahan sendiri.

Pukulan backhand yang meluncur di area kosong Sabalenka memastikan kemenangan Gauff. Gauff segera merebahkan tubuhnya di lapangan, tak menyangka bahwa ia mampu melangkah sejauh ini.

Sebagai juara USO 2023, Gauff mendapatkan trofi juara handmade berbahan perak yang cakep buatan Tiffany & Co. Ia juga mendapatkan cek sebesar USD 3 juta atau sekira 46 miliar rupiah, hadiah uang terbesar yang pernah diraih Gauff sepanjang kariernya.

Gauff juga diganjar poin juara sebesar 2000 poin yang membuatnya peringkatnya meroket dari posisi 6 ke peringkat 3 dunia versi Hologic WTA Ranking Singles edisi 11 September 2023 dengan poin total 6165. Di peringkat Race to WTA Finals, Gauff juga duduk di posisi ketiga.

Sabalenka juga menerima trofi finalis dan hadiah uang sebesar USD 1,5 juta atau sekira 23 miliar rupiah. Sebagai runner-up, Sabalenka berhak atas tambahan poin sebesar 1300 poin yang membuatnya resmi menjadi ratu tenis dunia,

Total poin Sabalenka di Hologic WTA Ranking Singles kini menjadi 9266. Poin total Sabalenka kini terpaut sekira 1000an poin dengan Iga Swiatek (Polandia) yang turun tahta ke posisi kedua setelah tersingkir di babak perdelapan final USO 2023.

Novak Djokovic, makin mantap dengan tiga gelar grand slam 2023 dan pecahkan rekor jawara grand slam terbanyak

Sejak Roger Federer (Swiss) pensiun dari tenis tahun 2022 dan Rafael Nadal (Spanyol) masih berkutat dengan cedera, hanya satu "member" Big Three yang masih eksis di ATP Tour, yaitu Novak Djokovic. Bahkan di usianya yang sudah menginjak 36 tahun, performa Djokovic semakin bersinar.

Di sepanjang tahun 2023 ini, Djokovic mendominasi arena grand slam dengan menjuarai tiga turnamen yaitu Australian Open, French Open dan US Open, serta menjadi finalis Wimbledon. Itu artinya ia sudah empat kali menjuarai tiga turnamen grand slam dalam satu musim, yaitu tahun 2011, 2015, 2021 dan 2023.

Sejak Nadal mengalami penurunan performa di pertengahan tahun 2022 lalu, praktis belum ada petenis lain yang memiliki level permainan setangguh Djokovic. Kecuali mungkin petenis muda 20 tahun, Carlos Alcaraz Garfia (Spanyol).

Sayangnya langkah Alcaraz terhenti di semifinal USO 2023 oleh Daniil Medvedev dalam pertandingan empat set. Sempat mencuri gelar Wimbledon 2023, Alcaraz belum bisa menyamai level Djokovic yang di sepanjang musim 2023 ini yang memiliki rekor menang-kalah 45-5 atau 90 persen, termasuk rekor 27-1 di turnamen grand slam atau 96 persen!

 Salah satu aksi Novak Djokovic di US Open 2023. (sumber foto: )
 Salah satu aksi Novak Djokovic di US Open 2023. (sumber foto: )
USO 2023 adalah turnamen kedua yang diikuti Djokovic sejak diberlakukannya kebijakan pemerintah AS terkait COVID-19 dimana setiap pengunjung dari luar AS harus sudah divaksin. Karena Djokovic belum divaksin, maka ia tidak bisa memasuki wilayah AS.

Kebijakan pemerintah AS tersebut berlaku mulai awal November 2021 hingga Mei 2023. Itu artinya Djokovic harus melewatkan seluruh turnamen tenis ATP Tour di AS mulai musim 2022 hingga semester pertama 2023.

Pasca peraturan itu dicabut oleh pemerintah AS, Djokovic memilih turnamen ATP 1000 Cincinnati Masters 2023 sebagai turnamen pertamanya. Di turnamen musim lapangan keras itu, ia tampil sebagai juaranya setelah mengalahkan Alcaraz lewat pertandingan yang amat sengit.

Nah, di USO 2023, fans tenis juga sangat menantikan pertemuan kedua petenis itu di babak final karena bakal terjadi perebutan kursi petenis nomor satu dunia. Alcaraz paling difavoritkan menjadi juara.

Tidak dapat dimungkiri, terjadi persaingan sengit antara kedua petenis berbeda generasi itu. Sejak 30 Januari 2023, peringkat satu dan dua Pepperstone ATP Rankings selalu diperebutkan oleh Djokovic dan Alcaraz. Medvedev sempat "mendisrupsi" persaingan kedua petenis tersebut dengan menempati posisi kedua pada 22 dan 29 Mei 2023.

Harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Unggulan teratas Alcaraz tersingkir di semifinal, sedangkan unggulan kedua Djokovic semakin digdaya.

Bila dilihat dari perjalanan Djokovic sejak babak pertama hingga babak final, ia hampir selalu menang straight set. Namun sebenarnya ia nyaris tersingkir di babak ketiga ketika menghadapi rekan senegaranya Laslo Djere.

Djokovic yang kalah di set pertama dan kedua segera mengkalkulasi siasat agar bisa keluar dari tekanan Djere yang permainannya lumayan diwaspadai oleh para petenis Top 10 ATP. Pada akhirnya, Djokovic berhasil unggul di set ketiga dan berturut-turut memenangkan set keempat dan kelima.

Berikut perjalanan Djokovic sejak babak pertama hingga semifinal:
- Babak 1: Alexandre Muller (Prancis), 6-0, 6-2, 6-3.
- Babak 2: Bernabe Zapata Miralles (Spanyol), 6-4, 6-1, 6-1.
- Babak 3: Laslo Djere (32/Serbia), 4-6, 4-6, 6-1, 6-1, 6-3.
- Babak 4: Borna Gojo (Kroasia), 6-2, 7-5, 6-4.
- Perempat final: Taylor Fritz (9/AS), 6-1, 6-4, 6-4.
- Semifinal: Ben Shelton (AS), 6-3, 6-2, 7-6(7-4).

Sementara itu meski menjadi petenis Top 3 ATP, Medvedev kurang difavoritkan di Flushing Meadows. Sempat muncul sentimen negatif lantaran ia berasal dari Rusia.

Namun Medvedev berhasil membungkam mulut para haters setelah melakukan revans babak semifinal Wimbledon 2023 dengan menyingkirkan Alcaraz, hingga akhirnya bertemu dengan Djokovic di babak final. Petenis 27 tahun itu pastinya ingin mengulangi pencapaiannya di Flushing Meadows 2021.

Salah satu aksi Daniil Medvedev di US Open 2023. (sumber foto: USOpen.org)
Salah satu aksi Daniil Medvedev di US Open 2023. (sumber foto: USOpen.org)
Awal musim 2023 lalu, penampilan Medvedev sangat cemerlang. Usai grand slam Australian Open 2023, ia menjuarai tiga turnamen lapangan keras di Rotterdam, Doha dan Dubai secara berturut-turut dalam dua pekan. Dua minggu kemudian, ia menjadi finalis ATP 1000 Indian Wells serta menjadi juara ATP 1000 Miami.

Sayangnya di musim lapangan keras menjelang USO 2023, penampilannya terbilang kurang memuaskan. Di ATP 1000 Canadian Open, ia tersisih di perempat final. Di ATP 1000 Cincinnati, ia juga kandas di perdelapan final.

Hal itu membuat Medvedev bersama coach-nya Gilles Cervara dan timnya segera mengevaluasi performanya menjelang USO 2023. Berkaca pada pencapaiannya di dua turnamen pemanasan menjelang USO 2023, Medvedev harus memperbaiki penampilannya meski sebenarnya ia relatif tidak memiliki masalah baik teknis dan mental.

Perjalanan Medvedev sejak babak pertama lumayan terjal. Usai menang mudah di babak pertama, ia harus bertanding empat set di babak kedua. Dari catatan pertandingan, ia harus melakoni pertandingan empat set sebanyak tiga kali.

Berikut perjalanan Medvedev sejak babak pertama hingga semifinal:
- Babak 1: Attila Balazs (Hungaria), 6-1, 6-1, 6-0.
- Babak 2: Christopher O'Connell (Australia), 6-2, 6-2, 6-7(6-8), 6-2.
- Babak 3: Sebastian Baez (Argentina), 6-2, 6-2, 7-6(8-6).
- Babak 4: Alex de Minaur (13/Australia), 2-6, 6-4, 6-1, 6-2
- Perempat final: Andrey Rublev (8/Rusia), 6-4, 6-3, 6-4.
- Semifinal: Carlos Alcaraz (1/Spanyol), 7-6(7-3), 6-1, 3-6, 6-3.

Pertandingan babak final tunggal putra USO 2023 merupakan pertandingan ulangan babak yang sama di USO 2021. Pada waktu itu Medvedev yang menjadi juaranya setelah mengalahkan Djokovic straight set 6-4, 6-4, 6-4.

USO 2021 adalah turnamen terakhir Djokovic sebelum pemerintah AS memberlakukan kebijakan mengenai persyaratan vaksinasi. Setelah itu, pertemuan antara kedua petenis tersebut terjadi di Eropa, Timur Tengah dan Australia.

Sebelum saling bertemu di babak final USO 2023, skor head-to-head antara Djokovic dan Medvedev adalah 9-5 untuk keunggulan DJokovic. Pertemuan terakhir terjadi di Dubai 2023 dimana Medvedev menang atas Djokovic di babak semifinal dua set langsung.

Gim perdana berlangsung slow, tampak sebagai pertandingan pemanasan sebelum pertandingan yang sesungguhnya di gim dan set berikutnya yang berlangsung semakin sengit. Kedua petenis sama-sama melakukan pukulan dari baseline.

Baik Djokovic dan Medvedev pada dasarnya adalah petenis baseliner dengan groundstrokes yang powerful. Kedua petenis tersebut juga merupakan petenis varied-shots dengan pukulan yang efektif, membuat mereka bisa bermain agresif ataupun defensif.

Keduanya juga sama-sama memiliki servis keras yang menghasilkan as. Sepanjang pertandingan, Medvedev melakukan enam kali servis as sedangkan Djokovic empat kali.

Servis pertama dari masing-masing petenis memiliki tingkat raihan poin di atas 70 persen. Itu menunjukkan level penguasaan permainan yang baik dari masing-masing petenis ketika sedang memegang servis.

Medvedev lebih unggul dalam kemampuan meng-cover lapangan. Tinggi badan Medvedev yang 1,98 meter (lebih tinggi dari Djokovic yang 1,88 meter) membuatnya mampu mengamati pergerakan lawan serta gesit berlari mengikuti arah bola.

Di gim ketiga misalnya, dua kali Djokovic melakukan dropshot cantik yang mendarat di dekat net di bidang permainan Medvedev. Dua kali pula Medvedev yang sedang berada di baseline gercep berlari dan segera melakukan passing shot dari situ dan berhasil masuk ke area kosong Djokovic.

Di set pertama, Djokovic terlebih dahulu unggul 3-0 lalu 4-1. Ketika Djokovic unggul 5-2, Medvedev memberikan perlawanan yang membuatnya meraih satu angka.

Di gim kedelapan, ketika kedudukan 5-2 untuk keunggulan Djokovic, terjadi tiga kali deuce yang akhirnya dimenangkan Medvedev. Hal itu membuat Djokovic harus segera mengakhiri set pertama atau permainan Medvedev akan semakin berkembang.

Kali ini Djokovic yang melakukan servis memilih berada di baseline untuk mengontrol permainan. Ia melakukan servis keras dan juga mengajak Medvedev melakukan reli panjang. Ini agar Djokovic mendapatkan angka dari kesalahan atau unforced errors yang dilakukan Medvedev.

Djokovic sadar bahwa lawannya kurang konsisten dengan reli panjang. Pada satu titik Medvedev akan gusar dan akan membuat kesalahan dengan memukul bola terlalu kuat atau terlalu pelan hingga menghantam net.

Ternyata siasat itu berhasil. Backhand Medvedev dinyatakan keluar, membuat Djokovic berhasil menutup set pertama dengan 6-3.

Mampu meladeni reli panjang adalah salah satu kekuatan Djokovic dan merupakan salah satu petenis dengan stamina, tingkat konsistensi serta ketahanan paling tinggi dalam hal reli. Mungkin cuma Rafael Nadal (Spanyol) dan Andy Murray(Inggris) yang bisa menyamai kemampuan Djokovic tersebut, tapi di masa sebelum kedua petenis itu mengalami cedera.

Kalau dibandingkan dengan generasi yang lebih muda, Carlos Alcaraz (Spanyol) dan mungkin Casper Ruud (Swedia) boleh masuk dalam daftar. Tapi kalau Djokovic pernah mengatakan bahwa permainan Alcaraz mengingatkannya dengan Nadal, artinya Alcaraz memiliki level permainan yang kurang lebih sama dengannya.

Kembali ke pertandingan final USO 2023 antara Djokovic dan Medvedev, set kedua adalah set paling intens. Perkiraan Djokovic betul, Medvedev bangkit di set tersebut dengan mengerahkan kemampuannya.

Di set ini kedua petenis saling mengejar angka mulai 1-1, 2-2 hingga 6-6. Begitu pula di sesi tie break mereka masih saling mengejar poin.

Terjadi beberapa kali deuce di empat gim yaitu gim pertama, ketujuh, kedelapan dan ke-12. Tiga gim terakhir adalah gim yang paling lama dimana masing-masing terjadi empat kali deuce. Masing-masing petenis berbagi dua kali kemenangan.

Tampaknya Medvedev berupaya merebut set kedua ini bagaimanapun caranya demi membuka peluang memenangkan pertandingan dalam empat set. Sebisa mungkin ia menghindari pertandingan berlangsung lima set.

Tapi ternyata perkiraan Medvedev meleset. Djokovic yang telah mampu membaca permainan Medvedev bermain begitu taktisnya dan berhasil memenangkan set kedua setelah memenangkan sesi tie break dengan 7-5. Untuk sementara, Djokovic unggul 2-0.

Djokovic sepertinya paham bahwa Medvedev kurang mampu melakukan turning back apabila ia kalah di dua set pertama di pertandingan turnamen grand slam. Jadi ia berupaya untuk mencegah berkembangnya permainan sang lawan agar bisa memenangkan set kedua.

Karena bila tidak begitu, ia sendiri yang bakal repot. Di usianya yang sudah 36 tahun, Djokovic juga pasti berusaha menghindari pertandingan panjang lima set yang pastinya melelahkan. Ia sudah merasakannya di babak final Cincinnati 2023 yang "cuma" tiga set tapi sangat intens, dimana pada akhirnya ia menjadi juaranya.

Ketika ia harus bertanding lima set melawan Laslo Djere di babak ketiga USO 2023 menjelang tengah malam hingga jam dua pagi dini hari, ia merasa sangat lelah. Dalam pertandingan tersebut, Djokovic sempat tertinggal 0-2 dari lawan sebelum akhirnya berhasil memenangkan set ketiga hingga set kelima.

Dalam sesi wawancara di lapangan usai memenangkan babak ketiga USO 2023, Djokovic mengatakan tidak peduli dengan calon lawannya di babak keempat. Yang ingin ia lakukan adalah tidur untuk memulihkan tubuhnya yang telah berusia 36 tahun.

Kembali ke pertandingan final, keputusan Djokovic tampaknya benar. Di set ketiga, ia lebih leluasa melakukan serangan terhadap Medvedev. Ia hanya perlu menjaga stamina dan konsistensi untuk memenangkan set tersebut.

Sementara itu, Medvedev sudah menunjukkan tanda kelelahan, terjatuh di gim ketiga set ketiga. Pada awalnya, ia sedang berlari dari baseline untuk menyambut dropshot dari Djokovic.

Ketika Medvedev melakukan forehand di belakang net, bola segera disambar oleh Djokovic dengan backhand slice yang masuk di area baseline Medvedev. Bersamaan dengan itu, Medvedev terjatuh di lapangan. Kemungkinan ia kurang menjaga keseimbangan tubuhnya atau mungkin buru-buru hendak bergerak ke arah baseline.

Medvedev telentang di tengah lapangan selama beberapa waktu lamanya, sampai-sampai Djokovic harus melompati net untuk mengecek kondisi sang lawan. Ternyata Medvedev baik-baik saja, kemungkinan besar ia merasa lelah.

Apa yang dialami Medvedev adalah informasi penting buat strategi Djokovic di gim-gim berikutnya. Meski sempat melakukan beberapa kali unforced errors di gim kelima, ia cepat-cepat memperbaikinya setelah itu.

Ketika unggul 4-2 dan 5-2, Djokovic meyakini bahwa ia sudah di atas angin. Namun Medvedev masih memanfaatkan sisa-sisa energinya dan berhasil merebut satu angka hingga kedudukan menjadi 5-3 untuk keunggulan Djokovic.

Tanpa babibu lagi, di gim kesembilan Djokovic mencecar Medvedev dengan variasi pukulan mematikan dan juga memancing Medvedev melakukan kesalahan lagi. Apa yang ada di kepala Djokovic adalah segera menyelesaikan pertandingan karena sudah tinggal sedikit lagi.

Pada akhirnya, Djokovic memastikan kemenangan setelah forehand keras Medvedev menghantam net. Meski tahu bahwa ia menjadi juara USO 2023, Djokovic cuma berjalan perlahan ke depan net untuk menyalami Medvedev dan wasit.

Beberapa saat kemudian, ia berjalan ke tengah lapangan seraya melemparkan raketnya ke udara lalu melakukan sujud syukur di sana. Tidak ada teriakan, tidak ada adegan merobek baju sebagaimana ketika ia menang atas Alcaraz di babak final Cincinnati Masters 2023.

Untuk keempat kalinya Novak Djokovic menjuarai US Open setelah tahun 2011, 2015 dan 2018. Ia berhak atas trofi juara berbahan perak buatan Tiffany & Co., serta hadiah uang sebesar USD 3 juta atau sekira 46 miliar rupiah.

Djokovic juga berhak atas poin juara sebesar 2000 poin yang membuatnya naik ke peringkat 1 dunia Pepperstone ATP Rankings edisi 11 September 2023, menggeser Alcaraz ke posisi kedua. Juara bertahan Alcaraz harus kehilangan 1280 poin karena gagal mempertahankan gelarnya. Kini selisih poin antara Alcaraz dan Djokovic terpaut sangat jauh yaitu 3260 poin.

Untuk kedua kalinya Medvedev menjadi finalis setelah tahun 2019 lalu. Ia juga mendapatkan trofi finalis dan hadiah uang sebesar USD 1,5 juta USD 1,5 juta atau sekira 23 miliar rupiah.

Ia juga mendapatkan poin finalis 1200 yang membuat peringkatnya tetap berada di posisi 3 dunia. Kini ia membayangi Alcaraz yang berada di posisi 2 ATP dengan selisih poin 1255.

Di peringkat Pepperstone ATP Live Race to Turin, posisi mereka juga demikian halnya. Berturut-turut dari posisi pertama hingga ketiga adalah Djokovic, Alcaraz dan Medvedev.

***

Sumber data dan informasi: ATP Tour, WTA Tour, US Open, Sofascore 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun