Di usianya yang sudah 36 tahun dan minim cedera serius, pukulan Djokovic masih sangat powerful. Forehand geledeknya kerap menghasilkan angka.
Djokovic hampir saja membuat love game kelima di set ketiga sebelum flat forehand-nya yang super keras meluncur ke luar bidang permainan. Kemenangannya pun tertunda.
Pertandingan pun berlanjut dengan skor 40-15, masih dalam situasi championship point. Setelah reli panjang 12 pukulan, forehand Ruud gagal masuk ke bidang permainan Djokovic, membuat Djokovic memastikan diri menjadi juara FO 2023.
Djokovic segera merebahkan dirinya di atas lapangan, tampak sangat bahagia dengan pencapaiannya. Ia tidak hanya memenangkan FO 2023, tetapi juga berhasil memecahkan rekor Nadal sebagai petenis putra dengan gelar grand slam terbanyak baik di Era Amatir dan Terbuka.
Sebagai juara tunggal putra FO 2023, Djokovic meraih trofi "La Coupe des Mousquetaires" dan hadiah uang yang sama dengan Swiatek yaitu EUR 2,3 juta atau sekira 36,8 miliar rupiah. Ia juga memperoleh poin juara sebesar 2000 yang membuatnya kembali ke posisi 1 dunia menggeser Alcaraz ke posisi kedua.
Sebagai finalis dua kali secara berturut-turut, Ruud tampak cukup puas dengan trofi runner-up-nya. Ia boleh kecewa tapi ia mesti sadar bahwa perjalanannya di ATP Tour masih panjang. Suatu hari nanti, Ruud pasti mampu memenangkan grand slam.
Ruud mendapatkan hadiah uang sebesar EUR 1,15 juta atau sekira 18,4 miliar rupiah. Ia juga diganjar poin sebesar 1200 yang membuat posisinya tetap berada di peringkat 4 ATP.
***
Sumber data dan informasi: ATP Tour, WTA Tour , Roland Garros