Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Nominasi "Record of the Year" Grammy Awards 2023 yang Extraordinary

15 Desember 2022   13:48 Diperbarui: 15 Desember 2022   13:54 904
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ilustrasi panggung musik. (sumber foto: Dariusz Grosa / Pexels)

Daftar nominasi Grammy Awards ke-65 tahun 2023 telah diumumkan pada 15 November 2022 lalu. Ajang penghargaan musik tahunan itu akan menentukan karya dan insan musik terbaik sepanjang tahun 2022.

Karya musik yang berhak mengikuti Grammy Awards 2023 tersebut harus dirilis selama kurun waktu 1 Oktober 2021 hingga 30 September 2022. Setelah melalui tahap penyaringan dan terpilih dalam daftar nominasi, selanjutnya Recording Academy akan melakukan pemungutan suara untuk menentukan siapa yang terbaik dari yang terbaik.

Ada 91 kategori yang artinya ada 91 piala gramofon emas yang akan dibagikan kepada para pemenang. Malam penganugerahan Grammy Awards 2023 (selanjutnya disebut Grammy 2023) rencananya akan diadakan pada 6 Februari 2023 nanti di Crypto.com Arena (sebelumnya bernama Staples Center) di kota Los Angeles, California, Amerika Serikat.

Nah, daftar nominasi "Record of the Year" sangat menarik dan extraordinary, seakan membawa kita ke masa lalu. Sebagian besar karya musik dalam kategori tersebut adalah musik rilisan baru tetapi mengandung corak musik retro dengan kurun waktu tahun 1970an hingga 1990an.

Sebagai informasi, piala Grammy untuk kategori ini merupakan penghargaan bagi karya musik yang memiliki pencapaian artistik terbaik, kualitas rekaman lagu vokal dan instrumental terbaik dan tidak memandang sisi komersialnya. Piala diberikan kepada penggarap musik yang terdiri dari performer atau penyanyi, produser, engineer/mixer dan mastering engineer.

Kategori "Record of the Year" dalam Grammy Awards merupakan kategori paling utama dan paling bergengsi. Maka dari itu pengumuman pemenang kategori tersebut selalu dilakukan di penghujung acara yang sekaligus menjadi penutup hajatan anugerah musik tahunan itu.

Tulisan ini akan membahas sepuluh lagu yang menjadi nominasi kategori tersebut. Jadi tulisan ini bakal panjang, semoga pembaca betah mengikutinya. :) Berikut daftar lagu yang saya susun secara acak:
"Don't Shut Me Down" - ABBA
"Easy on Me" - Adele
"Bad Habit" -- Steve Lacy
"Break My Soul" - Beyonce
"Good Morning Gorgeous" -- Mary J. Blige
"As It Was" -- Harry Styles
"You and Me on the Rock" -- Brandi Carlile feat. Lucius
"Woman" -- Doja Cat
"The Heart Part 5" -- Kendrick Lamar
"About Damn Time" -- Lizzo

Untuk nominasi Grammy 2023 selengkapnya, silakan ke laman Grammy.com.

"Don't Shut Me Down" - ABBA (produser: Benny Andersson, engineers/mixers: Benny Andersson dan Bernard Lhr, mastering engineer: Bjrn Engelmann)

Generasi baby boomers pasti mengenal ABBA, salah satu band legendaris asal Swedia yang sangat terkenal di tahun 1970an hingga 1980an. Setelah lama vakum dan masing-masing personilnya menjalani karir dan kehidupan masing-masing, diam-diam mereka berkumpul lagi dan membuat album baru berjudul "Voyage" yang dirilis 5 November 2021.

ABBA adalah Agnetha Fltskog (72 tahun), Bjrn Ulvaeus (77), Benny Andersson (75) dan Anni-Frid "Frida" Lyngstad (77). Mereka membuat lagu-lagu baru dengan sentuhan retro yang membuat para fansnya seakan kembali ke masa lalu, ke masa-masa ketika mereka suka jingkrak-jingkrak sendiri setiap mendengar lagu mereka.

Nah di album terbaru mereka ini, dua lagu mereka sukses menembus nominasi Grammy Awards 2022 dan 2023. Kedua lagu tersebut adalah "I Still Have Faith in You" dan "Don't Shut Me Down".

Lagu "I Still Have Faith in You" membuat band tersebut pertama kalinya menjadi nominasi Grammy Awards 2022 untuk kategori yaitu "Record of The Year". Sedangkan di Grammy Awards 2023, "Don't Shut Me Down" masuk dalam daftar nominasi "Record of the Year" dan "Best Pop Duo/Group Performance". Sementara itu, album studio ketujuh mereka yang berjudul "Voyage" (2021) juga tercantum dalam daftar nominasi "Album of the Year" dan "Best Pop Vocal Album".

Tentu saja mereka sangat berbahagia dengan pencapaian mereka di Grammy Awards. Album "Voyage" seakan menjadi pintu untuk meraih piala gramofon emas pertama di sepanjang perjalanan karir mereka yang terbilang fenomenal.

Bayangkan, ABBA adalah salah satu superband dunia. Mereka telah merilis puluhan lagu hits nan legendaris, menjual ratusan juta rekaman di seluruh dunia, tur musik tersukses, tetapi mereka belum pernah sekalipun memegang piala Grammy.

Sebagai informasi, album "Voyage" adalah salah satu album terlaris di tahun 2021 dan menjadi nomor satu di 18 negara (sumber: Niagara Frotier). Tur mereka juga pastinya dinanti para fansnya, para generasi baby boomers yang ingin kembali ke masa lalu.

Lagu "Don't Shut Me Down" punya melodi yang terdengar mirip dengan "The Winner Takes It All", salah satu lagu hits ABBA di tahun 1980. Lagu dibuka dengan vokal lembut Agnetha di verse pertama yang kemudian dirangkai musik uptempo dengan sound yang menjadi ciri khas band tersebut. Vokal Frida muncul di verse kedua.

Mereka memang menjaga esensi musik ABBA seperti di masa lalu. (sumber: The Guardian). Jadi meski lagu baru, "Don't Shut Me Down" terbebas dari pengaruh musik pop kekinian.  

"Easy on Me" - Adele (produser: Greg Kurstin, engineers/mixers: Julian Burg, Tom Elmhirst dan Greg Kurstin, mastering engineer: Randy Merrill)

Penyanyi Inggris Adele seakan menjadi langganan juara di perhelatan Grammy Awards. Setiap album dan lagu yang ia rilis sejak tahun 2008 hampir selalu masuk jajaran nominasi, khususnya di kategori utama.

Sejauh ini penyanyi berusia 34 tahun itu sudah meraih 15 Grammy Awards dan telah dua kali menjadi ratu Grammy ketika ia meraih piala terbanyak dalam satu malam. Ia meraih enam piala di Grammy Awards ke-54 tahun 2012 silam dan lima piala di Grammy Awards ke-59 tahun 2017 lalu.

Pertengahan November 2021 lalu, Adele merilis album keempatnya yang berjudul "30" yang meraih sukses besar. Di Spotify, album tersebut mencatat rekor 60,7 juta stream di hari pertama ketika dirilis. (sumber: Forbes). Dari data Global Music Report 2022, album "30" menjadi album dengan penjualan tertinggi global di sepanjang tahun 2021 dengan 4,68 juta unit.

Salah satu lagu dalam album tersebut, "Easy on Me", menjadi hits di seluruh dunia dan memuncaki tangga lagu di puluhan negara. Lagu tersebut merupakan lagu pop balada bertempo lambat dengan karakter vokal Adele yang dominan dengan iringan instrumen piano dan drum bass.

Lagu bernuansa pop itu segera populer, disuka para pria dan wanita, tua dan muda. Lagu dengan kunci F mayor dan D minor (sumber: Musescore) itu bisa disenandungkan siapa saja, mulai solois kamar mandi, penyanyi cover version di YouTube, artis pensi, hingga peserta ajang pencarian bakat.

Lagu "Easy on Me" mencatat rekor 24 juta stream dalam 24 jam pertama sejak dirilis di platform musik Spotify. Begitu pula video musiknya di YouTube ditonton 59 juta kali dalam kurun waktu 24 jam sejak dirilis. (sumber: The Wrap)

Di Grammy 2023, lagu itu meraih empat nominasi termasuk kategori utama "Record of the Year" dan "Song of the Year". Album "30" juga meraih nominasi di "Album of the Year" dan "Best Pop Vocal Album". Total Adele dinominasikan di tujuh kategori.

Dengan sejumlah rekor tersebut dan popularitasnya yang masih awet hingga penghujung tahun 2022 ini, lagu "Easy on Me" punya kans kuat meraih piala Grammy kategori utama. Tetapi Adele bakal bersaing keras dengan artis-artis lain yang karya musiknya juga sama-sama apik.

"Bad Habit" -- Steve Lacy (produser: Steve Lacy, engineers/mixers: Neal Pogue dan Karl Wingate, mastering engineer: Mike Bozzi)

Steve Lacy menjadi nominator termuda di kategori "Record of The Year" Grammy 2023. Insan musik alternative R&B/jazz/funk berusia 24 tahun ini dinominasikan dalam empat kategori termasuk "Record of the Year" untuk lagu "Bad Habbit". Ini adalah kali ketiga nama Lacy masuk nominasi setelah Grammy Awards 2016 (bersama band The Internet lewat album "Ego Death") dan 2020 (album solo pertama "Apollo XXI") untuk kategori "Best Urban Contemporary Album".

Lacy pasti tak menduga karya musiknya di album solonya keduanya ini bakal diapresiasi setinggi itu. Karya musiknya mungkin tidak sepopuler karya musik para nominator lainnya yang memiliki jam terbang lebih tinggi dan basis fans yang sudah terbentuk.  

Lagu "Bad Habbit" adalah tunggalan kedua album solo keduanya yang berjudul "Gemini Rights" yang dirilis Juli 2022 lalu di bawah label RCA. Lagu itu dirilis beberapa pekan sebelum albumnya dirilis dan terbilang sukses di sejumlah music charts global, termasuk memuncaki tangga lagu Billboard Hot 100 selama tiga pekan di bulan Oktober 2022. (sumber: Gold Derby)

Nama Lacy segera populer di Amerika Serikat, Kanada, Australian, Selandia Baru dan Eropa. Musiknya unik, mendasarkan pada genre R&B tetapi secara bersamaan memamerkan neo-soul dan psychedelic soul dengan melodi yang membuat penyuka musik genre tersebut betah menikmati musiknya.

"Bad Habit" adalah kisah asmara tentang seseorang yang memendam rasa suka (dan sekaligus terobsesi) pada seseorang lainnya yang membuatnya suka melakukan kebiasaan buruk. That's all. Liriknya sebenarnya biasa saja dengan kalimat-kalimat sederhana tetapi Lacy merangkainya dengan begitu cermat. Beberapa bagian mengandung kata-kata eksplisit.

Musik lagu ini mengandung elemen synth-pop R&B tahun 1970an/1980an dengan perpaduan elemen jazz dan yang cantik dan tidak monoton. Vokal Lacy unik, terkadang melakukan falseto dan di tengah lagu malah melakukan akapela yang keren. 

Secara keseluruhan, lagu ini sungguh spesial dengan tone menarik dan enak banget dinikmati. Rasanya lagu ini bakal menjadi kuda hitam di Grammy 2023.

"Break My Soul" - Beyonc (produser: Beyonc, Terius "The-Dream" Gesteelde-Diamant, Jens Christian Isaksen dan Christopher "Tricky" Stewart, engineers/mixers: Brandon Harding, Chris McLaughlin dan Stuart White, mastering engineer: Colin Leonard)

Sebagaimana Adele, karya musik Beyonc juga dinanti oleh para penggemarnya di seluruh dunia. Setelah enam tahun vakum merilis album studio, pada akhirnya di tahun 2022 ini Beyonc merilis album studionya yang ketujuh berjudul "Renaissance".

Album bergenre dance / disco / pop R&B itu juga memasukkan elemen retro tahun 1990an yang membuat album ini berbeda dengan album-album Beyonc sebelumnya. Wait, sebenarnya ia pernah mengadopsi genre itu di lagu "Sweet Dreams" dari album "I Am... Sasha Fierce. Iya, yang lagunya bernuansa "Beat It" dari Michael Jackson itu.

Nah, tunggalan pertama "Break My Soul" mengandung sound lagu dance tahun 1990an yang sayup-sayup mengingatkan kita dengan lagu "Show Me Love", lagu tahun 1990 dari Robin S. Generasi X yang semasa mudanya suka melipir ke diskotik bisa jadi familiar dengan lagu tersebut. Mereka yang akrab dengan acara Rick Dees Weekly Top 40 apalagi. Hehe..

Ternyata benar, menurut arsip Who Sampled, lagu "Break My Soul" memasukkan elemen atau sampling lagu "Show Me Love" dari Robin S. versi StoneBridge Mix yang dirilis tahun 1992. Selain itu juga terdapat sampel lagu "Explode" dari Big Freedia tahun 2014. Rapping Big Freedia menjadi backing lagu Beyonc tersebut.

Meski "Break My Soul" mengandung elemen yang cukup ramai, lagu ini sangat nyaman di telinga. Siapapun yang mendengarkan lagu ini bakal otomatis mengangguk-anggukkan kepala dan/atau menggoyangkan jemari kaki selama commuting di KRL atau MRT. Lirik lagu "Break My Soul" juga mungkin relatable untuk sebagian orang, tentang seseorang yang memutuskan keluar dari pekerjaan rutin 9-to-5 dan bersiap menjalani petualangan yang baru.

Malam anugerah Grammy 2023 nanti mungkin akan menjadi malam bersejarah. Beyonc yang dinominasikan di sembilan kategori kemungkinan akan menorehkan rekor sebagai peraih Grammy Awards terbanyak sepanjang sejarah.

Sejauh ini Queen Bey sudah mengoleksi 28 piala gramofon emas di rumahnya. Ia sudah menyamai pencapaian musisi legendaris Quincy Jones dengan 28 piala dan perlu empat piala lagi untuk melewati rekor Sir Georg Solti, music conductor dari Hungaria yang sudah meraih 31 Grammy. (sumber: Grammy.com)

Beyonc juga pasti sangat berharap bisa memenangkan kategori "Record of The Year" dan "Album of the Year". Meski sudah sekian banyak piala Grammy yang ia raih, Beyonce belum pernah mendapatkan piala Grammy untuk dua kategori paling bergengsi tersebut.

Sejak tahun 2000, ia memang beberapa kali dinominasikan di dua kategori tersebut baik ketika tampil bersama girlband Destiny's Child, duet dengan artis lain, atau pun tampil solo. Sayangnya Dewi Fortuna belum berpihak kepadanya. Nah, bisa jadi mimpinya akkan terwujud di Grammy Awards 2023 mendatang.

Sayangnya lagu ini tidak memiliki video musik kecuali video musik versi lirik dan versi Cliquebait. Versi terakhir ini disebut sebagai official music video di kanal YouTube Beyonc, akan tetapi tayangan visualnya cuma muncul di 38 detik pertama dimana sang diva tampil molek nan menggoda.

"Good Morning Gorgeous" -- Mary J. Blige (produser: D'Mile & H.E.R., engineers/mixers: Bryce Bordone, Serban Ghenea & Pat Kelly)

Grammy 2023 kali ini punya kejutan dengan mencantumkan Mary J. Blige sebagai salah satu nominasi. Penyanyi, penulis lagu dan bintang film berusia 51 tahun itu dinominasikan untuk kategori "Record of the Year" lewat lagu "Good Morning Gorgeous" dan lima ketagori lainnya termasuk "Album of the Year".

Blige yang merilis karya musiknya sejak tahun 1992 kerap disebut-sebut sebagai Ratu Hip-Hop Soul dan Ratu R&B. Sejauh ini ia sudah merilis 14 album studio dan sudah mengoleksi sembilan piala Grammy dari total 31 nominasi di sepanjang karirnya (sumber: Grammy.com).

Blige adalah sosok multitalenta, salah satu dari segelintir artis yang menekuni musik dan akting, termasuk voice over film animasi. Namanya tercantum sebagai nominasi di sejumlah even penghargaan musik dan film utama (major awards) yaitu Grammy Awards (31 kali), Academy Awards (dua kali), Golden Globe Awards (tiga kali), Emmy Awards (satu kali) dan Screen Actors Guild Awards (dua kali).

Lagu "Good Morning Gorgeous" adalah lagu R&B soul baru yang sangat kental dengan sentuhan tahun 1990an, era ketika Blige sedang membangun popularitasnya di dunia musik. Di Grammy 2023, lagu ini juga menjadi nominasi di kategori "Best Traditional R&B Performance"

Blige menulis lirik lagu ini bersama D'Mile, H.E.R. (atau Gabrielle Wilson), David D. Brown (a.k.a. Lucky Daye) dan Tiara Thomas. Lirik lagu ini merupakan representasi dari suara hatinya tentang kehidupan yang ia jalani pasca perpisahannya dengan sang suami yang resmi digetok pengadilan tahun 2018 lalu.

Lagu ini menjadi semacam motivasi bagi dirinya untuk bangkit dari keterpurukan yang mempengaruhi kesehatan fisik, mental dan spiritualnya. Juga merupakan sebuah renungan dan kontemplasi untuk meninggalkan masa lalunya yang kelam seraya meyakini bahwa ada secercah harapan di masa depan.

Video musiknya bernuansa tahun 1990an hingga awal 2000an, di era ketika para diva seperti Toni Braxton, Deborah Cox atau Faith Evans sedang berada di masa jayanya. Pergerakan kameranya, adegan-adegannya, hingga outfit yang dikenakan Blige, seakan membawa kita masa-masa tersebut.

"As It Was" -- Harry Styles (produser: Tyler Johnson dan Kid Harpoon, engineers/mixers: Jeremy Hatcher & Spike Stent, mastering engineer: Randy Merrill)

Apa yang terlintas dari lagu "As It Was" dari Harry Styles ini? Yup, sound tahun 1980an yang musik intronya terdengar mirip dengan lagu "Take On Me" dari band A-ha. Bener, nggak?

Pertama kali mendengar lagu dari personil One Direction ini, ingatan kita pasti menuju ke lagu hits band asal Norwegia itu. Hentakan drum dan melodi synthesizer dari kedua lagu tersebut terdengar memiliki beat yang sebelas dua belas.

"As it Was" bisa jadi terinspirasi oleh lagu "Take On Me". Seorang content creator di YouTube mencoba membuat video gabungan antara kedua lagu itu dan memang terdengar punya vibes yang mirip tapi tidak sama persis.

Kedua lagu tersebut punya satu kesamaan, yaitu sama-sama pernah duduk di peringkat 1 Billboard Hot 100. "Take On Me" duduk di posisi puncak selama satu pekan saja (sumber: Billboard.com), sedangkan "As It Was" sudah 15 minggu menjadi nomor satu secara non consecutive atau tidak berturut-turut (sumber: BBC).

Hingga tulisan ini diunggah, lagu "As It Was" masih bertengger di Top 30 Billboard Hot 100 di pekan ke-36. Meski sudah hampir setahun dirilis, tunggalan pertama dari album "Harry's House" itu masih lumayan trending di tangga lagu global.

Lirik lagu yang berirama upbeat ini ditulis oleh Styles bersama musisi Inggris Thomas Hull (a.k.a Kid Harpoon) dan penulis lagu kawakan dari Amerika Tyler Johnson . Lagu ini menceritakan tentang berbagai aspek kehidupan penyanyi asal Inggris berusia 28 tahun itu. Sebagaimana judul albumnya yang diberi tajuk "Harry's House", penikmat musiknya seakan diajak untuk menyelami "rumahnya" yang penuh dengan kisah hidupnya yang penuh lika-liku dan pasang surut.

Dirangkum dari American Songwriter, lagu ini mengandung cerita tentang sendirian Harry menyusul perpisahan kedua orang tuanya. Tapi di bagian lain juga terbersit kisah asmara dengan seorang selebritas Amerika bernama Olivia Wilde. Kabar terakhir, keduanya malah berpisah November 2022 lalu.

Di Grammy 2023 ini, Styles dinominasikan di empat kategori yaitu "Record of the Year", "Song of the Year", "Best Pop Solo Performance" dan "Best Music Video". Video musik lagu ini hingga tulisan ini diunggah sudah ditonton 382 juta kali.

"You and Me on the Rock" -- Brandi Carlile featuring Lucius (produser: Dave Cobb & Shooter Jennings, engineers/mixers: Brandon Bell, Tom Elmhirst & Michael Harris, mastering engineer: Pete Lyman)

Brandi Cralile menjadi satu-satunya musisi genre Americana / country rock / folk yang menjadi salah satu nominasi Grammy 2023 kategori "Record of the Year" lewat lagu "You and Me on the Rock" yang ia bawakan bersama band Lucius. Selain itu, Carlile juga dinominasikan di tujuh kategori lainnya termasuk "Album of the Year" lewat album ketujuhnya yang berjudul "In These Silent Days".

Musisi berusia 41 tahun asal Washington itu punya dua album studio sepanjang tahun 2021-2022, yaitu "In These Silent Days" (2021) dan "In the Canyon Haze" (2022). Sebenarnya kedua album sama saja, sama-sama powerful dan keren. Bedanya, album tahun 2022 diaransemen ulang secara unplugged atau akustik.

Album tahun 2022 punya tracks sama dengan album tahun 2021, namun ada bonus satu lagu cover version "Space Oddity"-nya David Bowie. Selain itu, Carlile juga mengajak pasangan hidupnya untuk membawakan ulang lagu "You and Me on the Rock".

Carlile juga mendapatkan nominasi untuk track lainnya yang berjudul "Broken Horses" di kategori "Best Rock Performance" dan "Best Rock Song". Jujurly, saya lebih suka lagu ini yang menjadi nominasi "Record of the Year" karena lagu ini lebih keren dari pada "You and Me on the Rock".

Vokal Carlile di kedua lagu itu sama-sama cakep, dengan vokalnya yang husky yang mengingatkan kita dengan vokal Adele. Tetapi iringan musik country rock yang brilian di lagu "Broken Horses" sebenarnya lebih memiliki kekuatan untuk berkompetisi dengan lagu-lagu lain di kategori tersebut.

Lagu "You and Me on the Rock" menceritakan tentang hubungan Carlile dengan sang belahan hatinya. Ia bermaksud menyampaikan pesan bahwa tidak ada satu pun di dunia ini yang akan menggoyahkan kehidupan dan kebersamaan mereka. Jadi lagu ini sebenarnya adalah lagu cinta, tetapi dengan kata-kata yang tidak cheesy.

Video musik lagu "You and Me on the Rock" merupakan montase artwork ala lukisan krayon yang dianimasikan. Gambar-gambarnya cantik, penuh warna-warni lembut yang menggambarkan lirik lagu tersebut.

"Woman" -- Doja Cat (produser: Crate Classics, Linden Jay, Aynzli Jones dan Yeti Beats, engineers/mixers: Jesse Ray Ernster & Rian Lewis, mastering engineer: Mike Bozzi)

Sejak kesuksesan lagu "Say So" yang fenomenal di tahun 2020 lalu, karir musik penyanyi/rapper wanita Doja Cat pun melejit. Tiba-tiba banyak orang suka dengan lagu easy listening bergenre pop/disko/retro itu. Penampilan Doja Cat yang kerap menonjolkan keseksiannya baik di video musik atau pun di atas panggung selalu ditunggu khususnya oleh para fans pria.

Nah, album ketiga artis 27 tahun yang berjudul "Planet Her" yang dirillis tahun 2021 itu menuai sukses besar di Grammy 2022 dan 2023. Ada dua lagu dari album itu yang dinominasikan dalam kategori "Record of the Year" yaitu "Kiss Me More" (duet dengan SZA) di Grammy 2022 dan "Woman" di Grammy 2023.

Track "Woman" sebenarnya adalah tunggalan keempat yang dirilis awal Oktober 2021, tetapi masih memenuhi syarat eligibility untuk mengikuti Grammy 2023. Selain kategori tersebut, Doja Cat juga menjadi salah satu nominator di kategori "Best Pop Solo Performance" dan "Best Music Video" di lagu yang sama.

Lirik "Woman" ditulis oleh Doja Cat yang credit-nya menggunakan nama aslinya Amala Ratna Zandile Dlamini. Ia dibantu lima penulis lagu lainnya yang berasal dari Amerika Serikat dan Inggris, yaitu rapper Jidenna Mobisson (yang juga menjadi backing vocal di lagu ini), Aaron Horn, Aynzli Jones, David Sprecher (alias Yeti Beats), dan Linden Jay.

Meski mengandung sejumlah kata-kata eksplisit, lagu "Woman" punya makna yang positif. Lagu ini mengandung pesan kepada para pria untuk menghormati dan menjaga wanita yang menjadi pasangannya.

Setinggi apapun pencapaian seorang wanita dan bagaimanapun situasi yang dihadapi oleh pasangan pria-wanita, wanita selalu mendambakan sosok pria. Begitu pula wanita akan menjadi pendamping hidup pria yang paling setia.

Irama lagu ini merupakan campuran Afrobeats, pop R&B dan reggae yang di-mix dengan sangat rapi. Beat-nya yang jedag-jedug mantap membuat siapa saja yang mendengarkan lagu ini pasti ingin menggerakkan tubuhnya.  

Video musik lagu ini sangat keren, bernuansa padang pasir dengan penampilan Doja Cat yang begitu menggoda dengan efek visual yang ciamik. Video musik ini merupakan video musik pertama yang codable, dimana beberapa adegan dibuat dengan bahasa program CSS, Javascript dan Python.

Sebuah laman bernama dojacode.com menginformasikan bagian-bagian video yang dibuat dengan bahasa program tersebut. Laman web tersebut interaktif, setiap pengunjung bisa memilih elemen yang diinginkan sesuka hati untuk menghasilkan visualisasi yang berbeda-beda. Sangat menarik!

Kreator video musik "Woman" adalah Girls Who Code, organisasi nirlaba internasional yang  memiliki misi untuk menarik minat para perempuan usia sekolah dan profesional muda mempelajari ilmu komputer.

"The Heart Part 5" -- Kendrick Lamar (produser: Beach Noise, engineers/mixers: Beach Noise, Rob Bisel, Ray Charles Brown Jr., James Hunt, Johnny Kosich, Matt Schaeffer dan Johnathan Turner, mastering engineer: Michelle Mancini)

Karya musik Kendrick Lamar seakan menjadi jaminan mutu. Sejak pertama kali menjadi nominator Grammy 2014, hampir saban tahun penyanyi/rapper 35 tahun ini dinominasikan di perhelatan tersebut kecuali Grammy 2021 dan 2022.  

Puncak kejayaan Lamar terjadi di Grammy 2016 ketika ia menjadi nominator terbanyak dengan 11 nominasi dan meraih lima piala gramofon emas dalam satu malam lewat album "To Pimp a Butterfly" (2015). Meski bukan piala kategori utama (General Fields), raihan itu membuatnya berada di bawah artis legendaris Michael Jackson yang pernah dinominasikan di 12 kategori dan merebut delapan piala dalam Grammy 1984 silam. (sumber: Beats-Rhymes-List).

Di Grammy 2023 ini, bisa jadi Lamar akan mengulang kesuksesannya di tahun 2016. Lewat album "Mr. Morale & the Big Steppers" dan dua lagu di dalam album tersebut, ia dinominasikan dalam delapan kategori termasuk tiga kategori utama yaitu "Record of the Year", "Song of the Year" dan "Album of the Year".

Jumlah nominasi Lamar persis di bawah Beyonce yang menjadi nominasi di sembilan kategori. Jadi, keduanya akan bersaing ketat di Crypto.com Arena 6 Februari 2023 nanti.

Salah satu track dalam album itu "The Heart Part 5", dinominasikan di lima kategori. Yaitu dua kategori utama dan tiga kategori lainnya yaitu "Best Rap Performance", "Best Rap Song", dan "Best Music Video".

Track "The Heart Part 5" adalah bagian kelima dari rangkaian lagu "The Heart" dimana bagian pertama hingga keempat telah dirilis antara tahun 2010 hingga 2017 lalu (sumber: Rap-Up). Lagu "The Heart Part 5" adalah lagu "The Heart" pertama yang masuk ke dalam album studio resmi Lamar.

Lagu ini bercerita tentang banyak hal, seakan merekam sejumlah peristiwa yang menyangkut warga kulit hitam di Amerika sejak Lamar masih kanak-kanak hingga dewasa. Ia memberitahu tentang masa kecilnya yang keras di Compton, California, Amerika Serikat, tentang kasus pembunuhan yang dilakukan oleh atlet NFL O.J. Simpson di tahun 1994, lalu penembakan rapper Nipsey Hussle hingga tewas di tahun 2019, hingga tentang insiden Will Smith yang menampar Chris Rock di panggung Academy Awards 2022 lalu.

Lamar punya uneg-uneg dan kritikan terhadap semua peristiwa itu dan ia memilih menuangkannya lewat sebuah karya lagu. Ia membawakan intro lagu dengan begitu santun, sebagai kalimat permisi sebelum ia mulai melontarkan kata-katanya.

Dari sepuluh lagu yang menjadi nominasi di kategori "Record of the Year", lagu Lamar ini yang paling saya suka. Selain rap dan musiknya yang keren parah, paling penting adalah isu-isu yang ia angkat dalam lagu itu.

Video musik lagu ini terlihat simpel tapi sangat ciamik karena menggunakan teknologi deepfake. Lamar yang mengenakan tees putih dan bandana Bohemian di lehernya di-shoot dengan posisi medium close-up dengan latar belakang merah marun. Wajahnya berganti-ganti yang diawali dengan wajahnya, lalu wajah O.J. Simpson, lalu berubah menjadi wajah Kanye West, Jussie Smollett, Will Smith, Kobe Bryant dan Nippsey Hussle. Super keren!

"About Damn Time" -- Lizzo (produser: Ricky Reed dan Blake Slatkin, engineers/mixers: Patrick Kehrier, Bill Malina dan Manny Marroquin, mastering engineer: Michelle Mancini)

Penyanyi Lizzo tercantum kembali di daftar nominasi Grammy 2023 di lima ketagori. Ia berpeluang mengulang sukses di tahun Grammy Awards 2020 lalu dimana pada waktu itu ia sukses membawa pulang tiga piala Grammy dari delapan nominasi.

Ketika tren musik tahun 2022 diramaikan dengan musik retro, Lizzo juga meramaikan suasana dengan album keempatnya yang diberi judul "Special". Agar fansnya lebih memahami warna musiknya di album terbarunya ini, lagu "About Damn Time" dirilis sebagai tunggalan pertama.

Ternyata sambutan fans musik luar biasa, membuat penyanyi bertubuh subur berusia 34 tahun ini sangat bahagia. Lagu tersebut sempat duduk di posisi puncak Billboard Hot 100 selama dua minggu berturut-turut, yaitu pekan 30 Juli dan 6 Agustus 2022. Begitu pula albumnya debut di posisi kedua Billboard Hot 200 di pekan 30 Juli 2022.

Meski punya sound jadul 1980an, "About Damn Time" terdengar fresh, renyah dan membuat siapa saja bakal bergoyang. Dengan irama upbeat, lagu ini punya melodi yang fun dipadu dengan vokal Lizzo yang ceria.

Kita bakal mendengar funk, pop, disko hingga rap dengan racikan khas Lizzo. Kalau kita dengar baik-baik, lagu ini mengingatkan kita dengan lagu Lizzo lainnya yang berjudul "Juice" dari album ketiganya "Cuz I Love You" tetapi dengan musik retro yang lebih kental.

Intro musik lagu ini punya vibes dengan salah satu lagu hits "Good Times" dari band Chic yang dirilis tahun 1979 silam. Juga sepintas punya vibes lagu hits "Get Lucky" (2013) dari band Daft Punk dan "Levitating" dari Dua Lipa. Officially, lagu "About Damn Time" memberikan credit pada lagu "Hey DJ" (1984) milik World's Famous Supreme Team. (sumber: Variety)

Lizzo, ketika diwawancarai oleh Zane Lowe dari New Music Daily - Apple Music 1, mengatakan bahwa lagu ini bercerita tentang banyak hal. Tentang ketidakpastian pandemi COVID-19, ketidakstabilan politik, dan isu global lainnya yang sedang berlangsung dimana itu semua berdampak pada kesehatan mental setiap orang di seluruh dunia. (sumber: Euphoria)

Semua itu menginspirasi Lizzo untuk membuat lirik lagu tersebut bersama tujuh penulis lagu lainnya. Dalam kredit lagu tersebut, nama Lizzo tercantum dengan nama aslinya yaitu Melissa Jefferson.

Video musik lagu ini super keren dan menjadi semacam anthem bagi siapa saja yang merasa insecure dengan kondisi fisik mereka. Ada satu adegan yang mengingatkan kita dengan video musik lagu "Billie Jean" dari Michael Jackson, yaitu adegan lantai koridor yang bisa mengeluarkan cahaya iluminasi. Niceee...

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun