Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Tiga Petenis Putri Indonesia Ukir Sukses Besar selama November 2022

30 November 2022   19:07 Diperbarui: 30 November 2022   19:13 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aksi Aldila Sutjiadi dalam Mandiri Tennis Open 2022 di Jakarta. (sumber: Kompas.id / Antara / M. Risyal Hidayat)

Sepanjang November 2022, tiga petenis putri Indonesia merebut gelar juara di empat turnamen yang berbeda di tiga negara yaitu Chile, Jepang dan Australia. Mereka adalah Aldila Sutjiadi, Jessy Rompies dan Priska Madelyn Nugroho.

Tanggal 13 November 2022 lalu, Aldila menjuarai nomor ganda turnamen lapangan tanah liat WTA 125 Copa LP Chile 2022 di Colina, Chile. Gelar tersebut merupakan gelar kedua Aldila yang ia raih dalam dua minggu setelah merebut gelar ganda WTA 125 Abierto Tampico di Meksiko pada Oktober 2022 lalu.

Di Colina, Aldila yang berpasangan dengan Yana Sizikova dari Rusia menjadi unggulan teratas. Mereka mengalahkan unggulan kedua Mayar Sherif (Mesir) / Tamara Zidansek di babak final dengan skor 6-1, 3-6, tie break 10-7.

Usai juara di Tampico dan Colina, peringkat Aldila semakin menanjak. Petenis berusia 27 tahun itu sudah berada di Top 50 WTA ganda, tepatnya di posisi 47 dunia. Ini merupakan posisi tertinggi Aldila sepanjang karir tenisnya di nomor ganda.

Petenis Indonesia lainnya, Jessy Rompies, juga menorehkan sukses besar di dua turnamen di Australia dan Jepang. Awal November lalu, Jessy menjadi finalis nomor ganda di turnamen lapangan keras ITF W60 NSW Open 2022 yang dihelat di kota Sydney, Australia.

Di turnamen tersebut, Jessy yang berpasangan dengan petenis Australia Alexandra Osborne dan menempati unggulan kedua. Di babak final yang diadakan Sabtu (5/1122) lalu, mereka harus mengakui ganda non unggulan dari Australia Destanee Alava/Lisa Mays dengan skor 5-7, 6-3, tie break 6-10.

Gagal juara di Sydney, Jessy pun terbang ke Tokyo, Jepang, untuk mengikuti turnamen lapangan keras lainnya yaitu ITF W60 Ando Securities Open 2022. Di turnamen tersebut, Jessy berpasangan dengan petenis Taiwan Hsieh Yu-Chieh dan menjadi unggulan pertama.

Di babak final yang digelar Minggu (20/11/22) lalu, Jessy/Hsieh bermain cemerlang dan tampil sebagai juara ganda. Mereka mengalahkan ganda bukan unggulan dari Jepang Mai Hontama / Junri Namigata dengan straight set 6-4, 6-3.

Hasil di dua turnamen tersebut membuat peringkat ganda Jessy kini di posisi 157 WTA edisi 21 November 2022. Seminggu berikutnya, peringkat Jessy mengalami penurunan ke peringkat 163 WTA. Hal ini bisa disebabkan karena pergeseran petenis yang berada di atas atau di bawah Jessy. Di tunggal, berdasarkan peringkat WTA 28 November 2022, Jessy duduk di peringkat 1210 dunia.

Saat ini petenis berusia 32 tahun itu sedang berusaha memperbaiki peringkat dunianya. Ia pernah menduduki posisi terbaik 132 WTA ganda pada 18 Juli 2022 lalu. Apabila ia konsisten dengan permainannya di turnamen-turnamen berikutnya, ia bisa menutup tahun 2022 ini di Top 150 WTA ganda.

Sementara itu, petenis remaja Priska Madelyne Nugroho juga punya prestasi tak kalah ciamik dengan dua seniornya tersebut. Priska, 19 tahun, di sepanjang November 2022 meraih sukses ganda yaitu juara tunggal dan ganda di dua turnamen di Australia.

Ia menjuarai turnamen lapangan keras ITF W25 Latrobe City Traralgon International #1 2022 yang digelar di kota Traralgon, Victoria, Australia. Di babak final yang digelar Senin (21/11/22) lalu, Priska yang merupakan petenis bukan unggulan membuat kejutan besar setelah menumbangkan unggulan ketiga Naikhta Bains dari Inggris dengan dua set langsung 6-4, 6-4.

Dalam perjalannya menuju babak final, Priska menyingkirkan tiga petenis unggulan. Priska menang atas unggulan kedelapan Sahaja Yamalapalli dari India di babak kedua, unggulan kedua Alexandra Bozovic dari Australia di babak perempat final dan unggulan keempat Talia Gibson yang juga dari Australia.

Di turnamen ini Priska juga turun di nomor ganda berpasangan dengan Bozovic dan menjadi unggulan kedua. Sayangnya mereka kandas di babak pertama setelah disingkirkan oleh ganda bukan unggulan Gibson / Petra Hule dengan dua set langsung.

Priska segera bergabung dengan turnamen bertajuk sama di seri kedua yaitu ITF W25 Latrobe City Traralgon International #2 2022 yang digelar di kota yang sama. Setelah tersingkir di babak pertama di seri pertama, Priska menjadi runner-up nomor ganda di seri kedua.

Ia menjadi unggulan teratas ganda berpasangan dengan petenis India Ankita Raina. Di babak final yang diadakan pada Minggu (27/11/22), mereka harus mengakui ganda non unggulan dari Australia Destanee Alava / Katherine Westbury dengan skor 1-6, 6-4, 5-10.

Di nomor tunggal seri kedua meski tampil sebagai pemain bukan unggulan, Priska mencatat hasil lumayan dengan melangkah ke babak perempat final. Ia takluk di tangan unggulan kedua Jaimee Fourlis dari Australia dua set langsung.

Sebagai informasi, Fourlis (23 tahun) adalah salah satu petenis top Australia. Ia adalah finalis grand slam Australian Open 2022 di nomor ganda campuran berpasangan dengan Jason Kubler.

Pencapaian apik Priska di nomor tunggal di  Traralgon berdampak pada peringkat dunianya yang melonjak dari peringkat 517 ke 401 WTA tunggal atau naik 116 level! Ini merupakan posisi tertinggi Priska di sepanjang karir profesionalnya selama kira-kira satu tahun ini. Sebuah pencapaian yang sungguh mengesankan.

Sedangkan di ganda, peringkat WTA ganda Priska per 28 November 2022 adalah 272 WTA. Ia pernah mencapai posisi terbaik 266 WTA akhir Oktober lalu setelah menjadi finalis ITF W60 City of Playford International di kota City of Playford, Adelaide, Australia.

Meraba kans Aldila, Jessy dan Priska di grand slam Australian Open 2023

Baik Aldila, Jessy dan Priska sedang sama-sama bergerak dari satu turnamen ke turnamen lainnya, dari satu negara ke negara lainnya. Mereka berjuang untuk meningkatkan pencapaian dan peringkat masing-masing.

Target mereka dalam waktu dekat bisa jadi grand slam Australian Open 2023. Nah, kita akan membahas tentang peluang ketiga petenis tersebut untuk tampil di babak utama grand slam awal musim tersebut.

Hajatan tenis paling akbar tahunan itu akan dimulai pada 16-29 Januari 2023. Menurut informasi dari laman Grand Slam Tennis Tour, babak kualifikasi akan mulai digelar pada 11 Januari 2022.

Kalau melihat posisi Aldila saat ini, kemungkinan besar ia akan langsung bermain di babak utama. Tapi sejauh ini belum diketahui Aldila akan berpasangan dengan petenis mana.

Bila melihat data pencapaian Aldila di WTA Tour nomor ganda, rasanya ia perlu mempertimbangkan kembali berduet dengan Miyu Kato dari Jepang di Australian Open 2023 nanti. Hasil di US Open 2022 bisa menjadi referensi karena baik US Open dan Australian Open merupakan turnamen lapangan keras.

Di US Open 2022 September lalu, Aldila/Kato mampu melangkah ke babak kedua sebelum disingkirkan oleh unggulan keenam Desirae Krawczyk (Amerika Serikat/AS) / Demi Schuurs (Belanda) dalam pertandingan tiga set yang cukup sengit. Begitu pula di grand slam lapangan tanah liat French Open 2022, Aldila/Kato juga terhenti di babak kedua oleh unggulan keempat Caty McNally (AS) / Zhang Shuai (China).

Bersama Kato, di sepanjang tahun 2022 ini Aldila menjadi semifinalis WTA 250 Laussane dan runner up WTA 250 Hamburg European Open. Berkat pencapaian tersebut, Aldila/Kato duduk di peringkat 31 WTA Race edisi 7 November 2022. Merujuk daftar tersebut, saat ini mereka adalah ganda terbaik kelima di Asia.

Sementara itu, peluang Jessy untuk tampil di grand slam Australian Open 2023 juga terbuka khususnya di nomor ganda putri. Dengan peringkat WTA yang saat ini di posisi 163 WTA ganda, Jessy mungkin perlu berpasangan dengan petenis yang berperingkat lebih tinggi. Ia mungkin bisa berduet dengan petenis Top 50 WTA tunggal atau ganda agar peluangnya bertanding di babak utama semakin besar.

Syarat kepesertaan ganda putri grand slam Australian Open (dan tiga turnamen grand slam lainnya) dihitung dari jumlah peringkat terbaik kedua petenis baik di peringkat tunggal atau pun ganda. Semakin tinggi peringkat tunggal atau ganda calon pasangan duet Jessy, maka semakin besar peluang Jessy tampil di babak utama  Australian Open 2023.

Nah, sekarang tentang Priska. Bila melihat peringkat WTA per 28 November 2022, posisi Priska di tunggal 401 WTA dan ganda 272 WTA, maka peluang tampil di babak utama grand slam Australian Open 2023 mungkin melalui tiket wildcard babak utama ganda putri. Priska mungkin bisa memperoleh satu tiket yang diperuntukkan bagi petenis ganda Asia Pasifik.

Tiket tersebut pernah diperoleh Aldila di Australian Open 2022 lalu ketika Aldila berduet dengan petenis Thailand Peangtarn Plipuech. Tiket untuk Aldila/Plipuech adalah salah satu dari total tujuh tiket wildcard babak utama ganda yang tersedia. 

Lima tiket lainnya diperuntukkan bagi ganda putri Australia. Sedangkan satu tiket lainnya untuk ganda senior-yunior Perancis Alize Cornet / Diane Parry yang merupakan hasil kerjasama antara Tennis Australia dan Fdration Franaise de Tennis.

Nah, Priska mungkin bisa mengulang duetnya kembali dengan petenis Filipina Alexandra Eala. Mereka berdua pernah menjuarai grand slam Australian Open 2020 untuk kategori ganda putri yunior.

Mereka bisa tampil bersama di sesi Australian Open Asia-Pacific Wildcard Play-off untuk mendapatkan tiket tersebut. Sesi play-off itu biasanya digelar setiap bulan Desember.

Tentang pencapaian Priska dan Eala di sepanjang tahun 2022, keduanya sama-sama punya catatan apik. Priska sudah mengoleksi empat gelar tunggal ITF W15 dan W25, serta tujuh gelar ganda ITF W15, W25 dan W60.

Sedangkan Eala yang masih berusia 17 tahun meraih sukses besar dengan merebut gelar juara grand slam US Open 2022 di nomor tunggal putri yunior. Usianya yang masih belia membuatnya masih bisa bertanding di level yaitu yunior dan profesional. Di level profesional, Eala baru merebut satu piala turnamen ITF (W25), menjadi finalis di satu turnamen ITF W60 dan semifinalis di tiga turnamen ITF W25, W60 dan W80.

Kita lihat saja bagaimana kiprah tiga petenis nasional kita selanjutnya. Mudah-mudahan mereka bertiga bisa membuat sejarah baru pertenisan nasional dengan tampil di babak utama grand slam Australian Open 2023. Semoga saja.

***

Sumber data dan informasi:
WTA Tennis 
ITF 
Australian Open 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun