Nah, gerakan Swiatek yang merentangkan kedua tangannya itulah yang menurut sebagian fans tenis termasuk dalam kategori hindrance atau aksi menghalangi atau menghambat atau mempersulit seorang petenis (dalam hal ini, lawannya) untuk melakukan sesuatu (sumber: Tennis World Live). Bahkan ada fans tenis yang meminta agar WTA secara tegas mengulas insiden itu dan menghukum Swiatek dengan pengurangan poin.
Agar isu itu tak berkembang liar, Swiatek segera meminta maaf kepada Vekic lewat akun media sosialnya seraya memuji permainan sang lawan. Ternyata postingan permintaan maaf itu tidak serta-merta meredakan keriuhan fans tenis mengenai isu tersebut.
Setelah melihat cuplikan video aksi Swiatek tersebut beberapa kali, saya pribadi melihatnya sebagai gerakan refleks Swiatek. Ketika Swiatek berlari cukup kencang ke arah net, tiba-tiba ia mengerem pergerakannya dengan kaki kanannya sebagaimana yang kerap ia lakukan ketika bertanding di lapangan tanah liat.
Beberapa saat usai video dugaan hinderance itu diunggah di media sosial, ada salah satu fans tenis yang menuliskan klarifikasi dari Swiatek bahwa pada waktu itu ia berusaha menyeimbangkan badannya.Â
Penjelasan ini rasanya sangat logis ketika ia dalam posisi seperti itu. Tubuh Swiatek memang sempat berguncang seperti hendak jatuh, lalu secara refleks ia merentangkan kedua tangannya agar keseimbangannya terjaga sehingga ia bisa memukul bola.
Akan tetapi ada salah satu fans tenis yang mengumpulkan cuplikan video pertandingan Swiatek lainnya dimana ia juga melakukan gerakan yang sama yang segera memancing perdebatan.Â
Nah, unggahan video yang memuat salah satu aksi negatif Swiatek itu juga ada di Youtube, salah satunya ketika menghadapi Lauren Davis dari AS di babak ketiga US Open 2022. Videonya sebagai berikut.
Apabila kita melihat tayangan tersebut, Swiatek memang melakukan gerakan merentangkan kedua tangannya bak seekor burung. Tampak bahwa ia tidak sedang berusaha menyeimbangkan tubuhnya seperti ketika menghadapi Vekic di San Diego Open 2022 baru-baru ini.
Kalau memang Swiatek kerap melakukan itu dengan maksud untuk mengganggu konsentrasi lawannya, itu menjadi ranah WTA untuk mengevaluasinya lebih lanjut. WTA memiliki peraturan sangat ketat dalam setiap pertandingan tenis.
Apabila gerakan Swiatek dinilai melanggar ketentuan WTA alias ilegal, sudah pasti akan ada sanksi tertentu yang diberlakukan kepada Swiatek. Akan tetapi bila WTA menganggapnya legal, rasanya tidak ada yang perlu di perdebatkan lagi.
***
Sumber data dan informasi:
WTA TourÂ
ATP TourÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H