Ia membuat kejutan lagi di babak perempat final setelah menyingkirkan unggulan ketiga Aryna Sabalenka dari Belarus dengan tiga set. Di babak semifinal, langkahnya juga belum terbendung setelah menang atas runner-up Australian Open 2022 Danielle Collins dari AS, juga dengan tiga set, 6-4, 4-6, 7-6(7-2).
Pertandingan antara Vekic melawan Collins sempat terhenti beberapa kali karena hujan deras yang mengguyur arena Barnes Tennis Center. Pertandingan keduanya baru dilanjutkan Minggu (16/10/22), beberapa jam sebelum Vekic menghadapi Swiatek di babak final.
Pertandingan babak final antara Swiatek dan Vekic berlangsung selama 1 jam 47 menit. Meski memiliki waktu yang sangat singkat sejak ia menjadi finalis Ostrava Open 2022 seminggu sebelumnya, penampilan Swiatek di sepanjang turnamen sangat mengesankan.
Terlebih ia terbang dari Ceko ke San Diego yang jaraknya hampir separuh dunia. Sudah pasti ia mengalami jetlag yang bisa mempengaruhi performanya, apalagi kabarnya selama mengikuti Ostrava Open ia sedang tidak fit. Tapi ternyata petenis 21 tahun itu memiliki stamina yang luar biasa sehingga bisa mengatasi semuanya dan mampu bermain apik di San Diego.
Tentang Vekic, penghuni peringkat 77 dunia itu bukanlah petenis ecek-ecek. Perjalanan Vekic sejak babak kualifikasi hingga ke babak final sudah cukup menjelaskan tentang kehebatan petenis 26 tahun itu.
Sebagai informasi, Vekic pernah mencapai peringkat 19 dunia di tahun 2019 lalu. Karena cedera lutut kanan serius, ia sempat absen di tahun 2021 sebelum kembali sepenuhnya di tahun 2022 namun dengan serentetan kekalahan di babak-babak awal.
Setelah jatuh bangun lagi, rupanya ia telah menemukan permainannya di San Diego 2022. Ia membuat sejumlah kejutan dengan menyingkirkan sejumlah petenis unggulan. Ia juga mampu menyulitkan pergerakan Swiatek dan berhasil merebut set kedua.
Permainan Swiatek yang solid dengan groundstrokes valid serta footwork yang gesit membuatnya mampu mendominasi lapangan. Sedangkan Vekic juga bermain tak kalah agresif dengan variasi pukulan yang lebih banyak diluncurkan dari baseline.
Di set pertama Swiatek sempat unggul 1-0 sebelum disamakan 1-1 oleh Vekic. Begitu pula ketika Swiatek unggul 2-1, Vekic bisa menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Namun di game kelima hingga ketujuh, Vekic seakan mati kutu. Apalagi di game ketujuh dimana Swiatek mampu membuat love game dan memimpin 5-2, membuat peluang Swiatek untuk menjadi juara terbuka lebar.
Apabila kita melihat penampilan Vekic di lapangan, sepertinya ia kelelahan. Karena selain bertanding sejak babak kualifikasi, ia juga baru menyelesaikan babak semifinal beberapa jam sebelumnya setelah tertunda berkali-kali gegara hujan deras.