Glekk. Saya sempat menghentikan suapan selama beberapa detik. Tapi karena rasa sotonya enak bin lezat, jadi ya saya memakannya sampai habis. Hehe... Wah, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa dengan diri saya, ya.
Nah, kita tidak mengetahui seberapa banyak para penjual mencampurkan garam, atau micin ke dalam masakan yang ia jajakan. Jangan-jangan kalau dikalkulasi takarannya jauh lebih tinggi dari batas konsumsi harian yang dianjurkan.
Sampai di sini, saya rasa Tyo ada benarnya. Terkadang kita tidak menyadari kalau kita sudah mengonsumsi garam dan micin secara berlebihan setiap harinya. Seperti saya yang hampir setiap hari makan di luar.
Itu baru di produk makanan saja ya, belum minuman. Jangan salah, sebagian produk minuman kemasan juga mengandung garam. Oleh karena itu, sebelum mengonsumsinya tak ada salahnya membaca kandungan nutrisinya pada kemasan minuman.
Garam pada minuman kemasan biasanya ditulis dengan natrium atau sodium. Takarannya sebenarnya sudah pas untuk satu takaran saji. Angkanya bisa menjadi informasi penting untuk kebutuhan diet kita sehari-hari.
Lalu apakah demi tetap sehat, rupawan dan awet muda kita harus mengenyahkan garam dan micin dalam hidup kita? Demi itu semua apakah kita harus mengonsumsi makanan dan minuman yang hambar rasanya?
Nah, ternyata jagad perdietan sudah mengenal sejumlah bahan alternatif pengganti garam, lho. Bawang putih bisa menjadi alternatif, begitu pula dengan lada dan ketumbar.
Disarikan dari SehatQ, ada delapan bahan yang bisa menggantikan garam untuk memperkuat cita rasa masakan. Kedelapan bahan itu adalah bawang putih, lada, kaldu jamur, garam kalium, jahe, coconut aminos, ketumbar dan margarin.
Bawang putih bisa menambah rasa gurih masakan dan juga bermanfaat menurunkan tekanan darah tinggi. Sedangkan lada atau merica selain menambah cita rasa gurih pada masakan, juga bermanfaat untuk mengurangi peradangan dalam tubuh.
Kaldu jamur bubuk belakangan ini populer karena bisa membangkitkan cita rasa enak pada masakan. Bahan makanan yang disebut nutritional yeast ini ternyata bisa membantu menurunkan kolesterol.
Sedangkan garam kalium atau kalium klorida adalah garam pengganti garam dapur. Bahan ini juga memberikan cita rasa gurih tetapi lebih menyehatkan karena bisa mengurangi resiko hipertensi dan penyakit kardiovaskuler lainnya.