Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sehat Bugar dan Awet Muda seperti Tyo Nugros dan Sophia Latjuba

6 Oktober 2022   22:04 Diperbarui: 6 Oktober 2022   22:06 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diet garam, mana mungkin? Eh, mungkin banget!

Tyo Nugros melakukan diet garam dengan alasan sebagaimana dijelaskan di atas. Setelah mencari info kesana kemari, ternyata di balik garam dan micin terkandung sejumlah resiko bagi tubuh bila kita mengonsumsinya secara berlebihan.

Garam memang membuat masakan menjadi nikmat, akan tetapi secara bersamaan ada bahaya yang mendekat. Garam bisa memicu hipertensi atau penyakit darah tinggi yang bisa menimbulkan penyakit jantung.

Konsumsi harian garam yang dianjurkan adalah 6 gram atau 1 sendok teh. Lebih dari itu bisa menimbulkan sejumlah resiko seperti penyakit jantung, gagal ginjal kronis, osteoporosis, kanker, hipernatremia atau penumpukan garam dalam organ tubuh, hingga gangguan saraf. (sumber: Kontan Kesehatan)

Ilustrasi garam meja. (sumber foto: Bruno /Germany / Pixabay)
Ilustrasi garam meja. (sumber foto: Bruno /Germany / Pixabay)
Begitu pula bila kita mengonsumsi micin alias MSG secara berlebihan ada dampak negatif yang menyertai. Konsumsi MSG atau micin maksimal per hari adalah 0,5-1,7 gram atau kira-kira sepertiga sendok teh.

Lebih dari itu bisa menimbulkan sejumlah keluhan hingga penyakit berbahaya antara lain sindrom Chinese restaurant, sakit kepala, obesitas dan hipertensi. Paling bahaya adalah kerusakan sel saraf otak dan kerusakan ginjal yang bisa terjadi apabila kita terlalu sering mengonsumsi micin secara berlebihan. (sumber: alodokter)

Meski garam dan micin mengandung resiko bagi tubuh kita, rasanya tidak mudah mengontrol asupan yang masuk ke mulut kita. Apalagi buat kalangan super sibuk yang lebih memilih yang praktis, yaitu membeli makanan jadi di warung makan atau restoran.

Nah, kita tidak tahu pasti berapa gram garam dan micin yang dicampurkan ke dalam makanan oleh para penjual makanan. Bukankah garam dan micin adalah pasangan serasi untuk memperkuat cita rasa makanan supaya lebih sedap? Bahkan terkadang ada pedagang yang tidak menakarnya dan langsung menaburkannya ke dalam masakan.

Butiran monosodium glutamate alias MSG a.ka. micin, mecin atau vetsin. (sumber foto: Kompas.com)
Butiran monosodium glutamate alias MSG a.ka. micin, mecin atau vetsin. (sumber foto: Kompas.com)
Saya pernah melihat penjual makanan yang seperti itu. Di suatu pagi yang cerah, saya membeli nasi soto daging sapi di sebuah warung dan makan on the spot. Aroma sedap soto yang keluar bersama kepulan asap dari panci soto sungguh menggoda selera. Perut yang lapar jadi semakin keroncongan saja.

Nah, ketika sedang menikmati nasi soto, saya iseng memperhatikan kegiatan sang penjual. Betapa terkejutnya saya ketika ia menuangkan seplastik micin kemasan pouch ke panci sotonya. (Saya kurang tahu pasti ukuran kemasannya, tapi seingat saya kemasannya seukuran tangan orang dewasa. Apakah mungkin kemasan 250 gram?)

Jadi sang penjual soto menuangkan seluruh micin itu ke dalam panci soto yang berada di dalam gerobak sotonya. Tanpa takaran, tanpa gram-graman, langsung masuk, langsung diaduk, membuat aroma sedap soto pun semakin menjadi-jadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun