Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Delapan Lagu Anti Perang Paling Bermakna

12 Agustus 2022   21:27 Diperbarui: 12 Agustus 2022   21:39 1757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah aksi demonstrasi menentang perang. (sumber foto: Mathias Reding / Pexels)

Penggalan lirik It's the same old theme, since nineteen-sixteen merujuk pada peristiwa Easter Rising atau Pemberontakan Paskah yang terjadi pada 24 April 1916 silam, bertepatan dengan Hari Raya Paskah. Pada waktu itu juga sedang terjadi Perang Dunia I dimana Inggris memimpin pasukan sekutu.

Meski begitu, lagu tersebut rasanya juga relevan dengan situasi konflik yang terjadi di belahan dunia manapun, termasuk konflik yang sedang dan akan terjadi. Kata "zombie" yang kerap disuarakan dalam lagu ini bisa jadi adalah hujatan terhadap siapapun yang menginisiasi perang.

Lirik What's in your head, in your head, Zombie, zombie, zombie... mengandung makna bahwa mereka yang terlibat dalam perang nihil kewarasan. Tidak ada lagi rasa kemanusiaan, membuat puluhan, ratusan hingga jutaan manusia menjadi korban.

Dolores membawakan lagu ini dengan sangat baik. Emosinya dapet, begitu pula ungkapan kemarahan dan caci makinya kepada mereka yang demen perang. Berikut video musik lagu "Zombie" dari The Cranberries:

3. Harry Patch (In Memory Of) - Radiohead

Ketika pertama kali mendengarkan lagu ini, kita tidak bisa menolak kalau lagu ini sangat indah. Sebuah band experimental art rock menyanyikan lagu bergenre klasik? Kalau bukan Radiohead rasanya ogah.

Ya, band asal Oxfordshire, Inggris, ini pernah menginisiasi sebuah gerakan sosial untuk para veteran perang Inggris. Mereka membuat sebuah lagu berjudul "Harry Patch (In Memory Of)" yang liriknya terinispirasi dari cerita Henry John Patch, seorang veteran Perang Dunia I.

Ketika diwawancarai oleh vokalis band Thom Yorke pada tahun 2005 lalu, sang veteran sudah berusia 107 tahun. Empat tahun kemudian, tepatnya di bulan Juli 2009, Patch meninggal di usia 111 tahun.

Sebulan kemudian, Radiohead merilis sebuah lagu spesial tersebut untuk mengenang sang veteran. Lagu yang dirilis sebagai self-released itu hanya tersedia di laman Radiohead sejak 5 Agustus 2009 dengan harga GBP 1 atau sekira 16.500 rupiah (kurs Agustus 2009). Seluruh hasil penjualaan lagu didonasikan pada sebuah organisasi veteran perang.

Lirik lagu ini tidak panjang, hanya 10 baris. Akan tetapi kalimat-kalimatnya lugas sekaligus menyayat. Apalagi kalimat penutupnya, akan membuat kita merenung selama beberapa waktu lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun