Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Rumah dari Tanah Liat, Arsitektur Masa Depan?

4 Agustus 2022   12:30 Diperbarui: 6 Agustus 2022   07:30 3152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah rumah tinggal yang terbuat dari tanah liat. (sumber foto: hisks / Freeimages)

Boleh berlantai satu atau dua, tapi dengan jumlah kamar yang cukup, ada kamar mandi, plus ada dapurnya juga. Sukur-sukur ada tamannya walau cuma seuprit.

Selain berdinding tembok, rumah idaman mesti memiliki instalasi listrik, air dan gas yang baik. Di Indonesia yang temperaturnya cenderung terik, penyejuk udara atau AC perlu ada supaya rumah tinggal jadi lebih nyaman.

Di dunia ini, bangunan rumah tinggal yang terbuat dari tanah liat mungkin sudah nyaris punah. Saat ini banyak orang, khususnya warga perkotaan, memilih tinggal di kompleks hunian moderen atau pun apartemen.

Bila ada pengembang yang menawarkan rumah berbahan utama tanah liat, sudah pasti calon pembeli kabur mencari pengembang lain yang menawarkan rumah moderen. Rumah tanah liat rasanya cuma ada di YouTube.

Hmmm... Jadi mikir, para pembuat konten rumah dari tanah liat itu apakah cuma konten demi cuan, atau rumah yang mereka bangun itu benar-benar mereka tinggali ya?

Bangunan dari tanah liat eksis di Yaman dan Mali

Di masa kini, kota-kota besar di dunia ibarat kebun beton yang penuh dengan bangunan-bangunan tinggi, termasuk gedung apartemen. Pembangunan kompleks hunian berupa rumah tapak juga masif, biasanya di wilayah pinggiran kota atau di kota-kota penyangga.

Di negara kita, rasanya tidak ada bangunan dari tanah liat yang bisa kita temui di wilayah manapun. Bahkan di kota hingga kelurahan dimana kita tinggal, rasanya tidak ada orang yang memiliki dan tinggal di rumah tanah liat.

Selain bukan bagian dari budaya kita, negeri kita kaya akan material alami siap pakai untuk membangun rumah. Nenek moyang kita dulu justru menggunakan bambu, kayu kelapa hingga kayu jati. Tanah liat kebanyakan dimanfaatkan sebagai genteng.  

Tapi ada satu negara yang masih melestarikan bangunan dari tanah liat, yaitu Yaman. Tiga kota di negara tersebut, Sana'a, Shibam dan Zabid, masih memiliki bangunan dari tanah liat. Bahkan bangunan tanah liat mendominasi lansekap kota.

Hampir tidak ada bangunan yang berdinding bata atau beton di tiga kota tersebut. Padahal bangunan yang ada di kota-kota tersebut rata-rata bertingkat. Artinya meski dibangun dari tanah liat, bangunan di sana kuat dan kokoh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun