Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Lisa Fischer, Diva Musik yang Memilih Jadi Penyanyi Latar

23 Juli 2022   20:57 Diperbarui: 25 Juli 2022   19:11 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan Lisa Fischer di BRIC JazzFfest di New York tahun 2016. (Foto: Caitlin Ochs/The New York Times)

Lisa tumbuh di sebuah apartemen di Brooklyn, New York City. Kedua orangtuanya masih berusia remaja, masih senang kumpul-kumpul dengan teman-temannya, berpesta dan menikmati musik. Nampaknya lingkungan tersebut membuat Lisa kecil menjadi kenal dan senang dengan musik.

Kondisi ekonomi keluarganya waktu itu terbilang susah. Ada satu masa dimana keluarganya mengandalkan bantuan makanan.

Ketika orangtuanya berpisah, ibu Lisa menjadi tertekan yang membuatnya mulai mengonsumsi minuman keras. Ibunya meninggal dunia ketika Lisa masih berusia 17 tahun. Pada akhirnya ia dan dua adiknya diasuh oleh sang bibi, saudara kandung ibunya.

Waktu pun berlalu, Lisa mendapatkan beasiswa di Queens College untuk belajar tentang opera. Sayangnya studinya putus di tengah jalan karena ia perlu uang demi menyambung hidup. Ia pun mulai menyanyi di sebuah kelab malam kecil di Bronx.

Beberapa waktu kemudian, Lisa bertemu dengan penyanyi terkenal Luther Vandross. Singkat cerita, ia menjadi penyanyi latar sang bintang dari tahun 1983 hingga Luther meninggal dunia tahun 2005.

Lisa juga mengikuti audisi penyanyi latar band rock asal Inggris, The Rolling Stones. Ia diterima dan bekerja sebagai penyanyi latar band tersebut sepanjang tur band tahun 1989 hingga 2015, atau selama 26 tahun lamanya. Ia pun melanglang buana ke berbagai kota dan negara di dunia.

Sebagai penyanyi latar penyanyi dan band terkenal, relasinya di inndustri musik semakin luas. Berkat dukungan Luther, ia pun mengenal sejumlah figur yang berpengaruh di dunia musik.

Lisa merekam sejumlah lagu demo hingga akhirnya kesempatan emas membuat album solo pun tiba. Di tahun 1991, lahirlah album studio perdananya, "So Intense".

Album studio pembawa berkah

Kemunculan album perdana Lisa itu bersamaan ketika Whitney Houston dan Mariah Carey sedang tenar. Whitney sudah menjadi penyanyi terkenal sejak pertengahan tahun 1980an. Sedangkan popularitas Mariah sedang menanjak setelah kesuksesan album pertamanya yang dirilis tahun 1990.

Di album pertamanya tersebut, Lisa menulis lirik lagu "How Can ..." yang menjadi lead single dan lagu tunggalan kedua "Save Me". Ia menggarapnya bersama musisi dan produser musik terkenal Narada Michael Walden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun