Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Sembilan Lagu Horor yang Meresahkan

18 Juni 2022   22:38 Diperbarui: 19 Juni 2022   18:30 6624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi suasana horor. (Foto oleh Chanita Sykes / Pexels)

Karya musik atau pun lagu punya sejumlah nuansa di luar genre teknis seperti pop, rock, blues dan lain-lain. Ada yang bernuansa riang gembira, romantis, sedih, hingga... horor.

Musik atau lagu horor kerap meresahkan bila kita mendengarnya. Apalagi bila kita memutarnya ketika kita sedang sendirian di rumah atau di kost-an (khususnya bila listrik padam), kemping sendirian di tengah hutan, atau mungkin sedang bermalam di hotel atau penginapan horor.  

Nah, dimana saja kah hotel horor itu? Tunggu... Judul tulisan ini tentang lagu horor, bukan hotel horor. Nanti kapan-kapan deh kita bahas hotel horornya. Tapi enggak janji ya. :D Sekarang kita membahas lagu-lagu bernuansa horor saja.

Baiklah, mendengarkan lagu-lagu bernuansa horor ketika sendiri di malam hari yang sunyi sepi membuat suasana jadi tambah creepy. Apalagi bila terdengar suara burung hantu atau lolongan serigala di kejauhan.

Muncul rasa was-was di hati, bulu roma pun berdiri. Nah, kalau sudah begini, ada baiknya kita pelan-pelan menoleh ke belakang pundak kita untuk memastikan saja bahwa kita memang sendiri atau... Hiiyy.. Ngeriii...

No no no. Tunggu, jangan lari, jangan ciut nyali. Meski membahas beberapa lagu creepy, tulisan ini ditulis ketika hati penulisnya sedang hepi. Tidak ada maksud untuk menakut-nakuti, apalagi membuat pembaca lari. Please, stay calm and cool sampai selesai membaca tulisan ini.

Karya lagu dinilai seram tidak melulu dari musiknya yang suasana yang dibangun oleh lagunya, tetapi bisa dari liriknya atau latar belakang ketika lagu itu dibuat. Lagu bernuansa creepy juga bisa berasal dari soundtrack dari sebuah film horor.

Ada banyak sekali lagu-lagu seram. Tetapi tulisan ini akan membahas sembilan lagu saja yang menurut saya paling memiliki nuansa horor. Apa saja lagu-lagu tersebut? Yuk mari.

9. "Overgrown" - James Blake

Lagu "Overgrown" dari musisi Inggris James Blake layak menempati daftar lagu horor. Lagu bergenre electronic/soul ini bernuansa mellow tapi juga sekaligus horor lantaran video musiknya yang suram dan banyak sosok hantu berkeliaran. Waduh...

Bila kita mendengar lagunya tanpa menonton video musiknya pun suasana kelam akan terbangun dengan sendirinya. Entah mengapa lagu ini terdengar begitu misterius, seakan melempar diri kita ke lembah berkabut yang sunyi tanpa ada seorang pun di sekitar kita.  

Kalau kita dengarkan baik-baik, lagu ini sebenarnya artistik, gabungan antara harmonisasi musik dan vokal Blake yang unik. Lagu ini menjadi lagu pembuka album kedua Blake yang berjudul sama, yang dirilis April 2013 lalu. Lagu ini juga dirilis sebagai tunggalan kedua.

Blake terinspirasi dari puisi karya Emily Dickinson, seorang penyair Amerika Serikat, yang berjudul "All overgrown by cunning moss". Puisi itu bercerita mengenai ketidakkekalan hidup. (sumber: Songfacts). Sementara itu, lirik lagu "Overgrown" dari Blake kurang lebih bercerita tentang kesendirian seseorang hingga penghujung hidupnya.


8. "Putih" - Efek Rumah kaca

Lagu "Putih" dari band Efek Rumah Kaca memiliki kesan seram karena mungkin liriknya yang menceritakan tentang kematian. 

Inspirasi lagu ini adalah salah seorang teman band yang meninggal dunia. Lagu ini menjadi salah satu track dalam album ketiga band tersebut yang berjudul "Sinestesia" tahun 2015.

Sebenarnya lagu ini terdengar santun di telinga, bergerak santai mendayu di bagian awal tapi bertempo cepat menjelang penghujung lagu.

Di pertengahan lagu, terdengar suara seorang wanita menyenandungkan atau vocalize lafal "da da da" yang terdengar seperti sinden yang sedang menyanyikan tembang Jawa.

Kalau kita dengarkan musiknya saja, lagu ini nyaman dan menenangkan. Tetapi bila kita simak baik-baik liriknya, ehem... Agak gimana gitu mendengarnya. Tapi pesan dalam lagu ini membuat kita jadi sadar kalau hidup kita tidaklah lama.


7. "Yes I Know" - Memory Tapes

Musisi Amerika Dayve Hawk, atau yang bernama panggung Memory Tapes, pernah membuat lagu bernuansa horor berjudul "Yes I Know". Lagu tersebut merupakan salah satu komposisi dalam album "Player Piano" yang dirilis pada 5 Juli 2011 silam.

Lagu ini terdengar eerie, khususnya ketika kita sedang sendiri. Vokal Hawk direkam secaradenga efek lofi yang terdengar seperti lagu-lagu jadul tahun 1960an. Tetapi sound-nya terdengar kekinian yang bergenre alternatif.

Kalau kita menyimak liriknya, sepertinya lagu ini juga tidak jauh dari bahasan tentang kematian. Ketika kita menonton video musiknya yang hitam putih dan kadang blurry, sepertinya lagu ini memang bermakna demikian. Sudah lagunya terdengar kelam, video musiknya pun suram.

Walau begitu video musiknya sangat menarik untuk ditonton. Teknik animasinya level dewa, membuat video musik lagu ini menjadi salah satu nominasi Grammy Awarads tahun 2012 kategori "Best Short Form Music Video".


6. "In Heaven (Lady in the Radiator)" - Peter Ivers

Lagu bernuansa horor lainnya datang dari sebuah film horor klasik. Lagu ini berjudul "In Heaven (Lady in the Radiator)", dinyanyikan oleh Peter Ivers. Lagu ini merupakan soundtrack film horor surealis "Eraserhead" yang dirilis tahun 1977 silam.

Film hitam putih itu menceritakan tentang seorang pria bernama Henry Spencer yang ditinggalkan oleh pasangannya yang bernama Mary untuk merawat seorang bayi yang menderita cacat. Kondisi cacat bayi itu membuat bayi itu nampak seperti bayi alien atau bayi monster.

Film ini menyuguhkan sejumlah adegan yang disturbing alias mengganggu. Salah satunya adalah adegan vision atau mimpi Henry yang bertemu dengan seorang wanita aneh berpakaian putih. Wanita yang disebut dengan Lady in the Radiator itu memiliki bulu atau tonjolan aneh di pipinya. Ia menginjak bayi Henry dengan sepatunya.

Lagu "In Heaven" yag di-lipsynch oleh wanita itu terdengar creepy. Apalagi bila kita memiliki memori tentang adegan mimpi Henry di film tersebut.


5. Lagu tema film "Halloween"

Film "Halloween" adalah salah satu film paling mencekam di dunia ini. Film rilisan tahun 1978 itu menceritakan tentang seorang psikopat keji yang memiliki masa lalu yang suram.

Film tersebut menceritakan tentang seorang pasien gangguan mental bernama Michael Meyers yang berada di fasilitas khusus setelah membunuh kakak kandungnya di malam Halloween. Belasan tahun kemudian, ia melarikan diri dari fasilitas itu dan melakukan serangkaian pembunuhan di hari Halloween.

Lagu minus vokal itu digubah oleh John Carpenter, sang sutradara dan penulis skenario film itu. Carpenter juga menggubah seluruh music score yang mengiringi adegan-adegan dalam film tersebut. Wah, keren juga ya Carpenter ini.

Lagu tema film itu terdengar lumayan menyeramkan. Ia terinspirasi musik film "Psycho" yang juga bergenre horor. Tetapi lagu tema film "Psycho" rasanya kurang horor dibandingkan dengan lagu tema "Halloween" ini.

Kepada takenote, Carpenter mengatakan bahwa ia menggunakan synthesizer yang mengemulasi instrumen tradisional seperti piano, harpischord, string (alat musik petik), brass (alat musik tiup) dan bass. 

Dengan proses sedemikian rupa, hasilnya adalah sebuah lagu yang mencekam perasaan, khususnya ketika kita sedang sendirian. Lagu ini sukses membuat suasana hati menjadi dagdigdugderr.


4. "Rosemary's Lullaby" - Mia Farrow

Lagu ini dibuat untuk film "Rosemary's Baby", salah satu film horor terkenal yang dirilis tahun 1968. Film ini disutradarai oleh Roman Polanski dengan sejumlah bintang terkenal di masa itu antara lain Mia Farrow, John Cassavetes dan Ruth Gordon.

Film ini menceritakan tentang pasangan Guy dan Rosemary Woodhouse yang salah memilih tempat tinggal. Mereka bertetangga dengan seorang lansia yang ternyata merupakan anggota kelompok pemuja setan. 

Kelompok itu berniat menggunakan bayi Rosemary sebagai tumbal ritual mereka. Wah, premisnya saja sudah seram ya.

Nah, lagu pembuka film itu diberi judul "Rosemary's Lullaby" atau "Sleep Safe and Warm". Lagu bernuansa horor dengan lirik sederhana "la la la" yang di-vocalise oleh Farrow itu diciptakan oleh komposer asal Polandia bernama Krzysztof Komeda.

Nuansa horor lagu ini mungkin karena dipengaruhi oleh filmnya. Lagu ini sebenarnya terdengar creepy, tapi ketika menjadi opening title rasanya kurang begitu seram. 

Itu karena bagian tersebut menampilkan gambar panorama kota New York City hingga akhirnya kamera mengarah ke gedung apartemen yang menjadi awal kisah film. Gedung apartemen yang membuat hidup Guy dan Rosemary tak lagi sama.


3. "John Wayne Gacy, Jr." - Sufjan Stevens

Satu lagu yang layak masuk dalam daftar lagu horor adalah "John Wayne Gacy, Jr." yang ditulis dan dibawakan oleh Sufjan Stevens, musisi dari Amerika Serikat. Lagu beraliran indie folk ini adalah salah satu komposisi dalam album kelima Stevens yang berjudul "Illinois", dirilis tahun 2005 silam.

Lagu ini menceritakan tentang sesosok pembunuh berantai super kejam tahun 1970an bernama John Wayne Gacy, Jr. 

Pengadilan memutuskan Gacy bersalah setelah terbuti menyiksa, memerkosa hingga membunuh setidaknya 33 pria muda dan anak laki-laki. Ia juga mengubur setidaknya kerangka 26 korbannya di bawah lantai rumahnya.

Tidak ada orang yang mengira bahwa Gacy adalah seorang monster. Sehari-hari ia tampil sebagai badut penghibur di sejumlah rumah sakit anak. 

Penampilannya pasti lucu dan mengundang gelak tawa anak-anak. Setelah kasusnya terbongkar, orang-orang pun terkesiap seraya menjuluki Gacy sebagai "Killer Clown" atau Badut Pembunuh.

Rasanya jadi ingat dengan karakter Arthur Fleck di film blockbuster tahun 2019 yang berjudul "Joker". Karakter Fleck yang keji itu juga bekerja menjadi badut rumah sakit. Kurang tahu apakah karakter itu memang sesuai komiknya atau terinspirasi dari Gacy?

Nah, kehidupan tentang Gacy terangkum dalam lirik enam bait. Cara Stevens membawakan lagu ini sungguh apik dan berkesan dramatis walaupun lagu ini cuma diiringi piano dan gitar akustik.


2. "Kelam Malam" - The Spouse

Siapa yang tidak kenal dengan lagu ini? Gegara kesuksesan film remake "Pengabdi Setan" di tahun 2017 silam, lagu "Kelam Malam" juga ikut populer.

Dari rekamannya yang lofi dan sejumlah noise di sana-sini, banyak orang mengira lagu ini lagu lawas yang kemungkinan diproduksi tahun 1950an atau 1960an. Akan tetapi pendapat itu salah.

Lagu "Kelam Malam" ternyata adalah lagu yang khusus dibuat untuk film tersebut. Lagu itu diciptakan oleh musisi Tony Merle dan dinyanyikan oleh Aimee Saras. Pasangan suami istri itu membuat band bernama The Spouse yang secara resmi membawakan lagu tersebut.

Lagu itu terinspirasi dari lagu "Di Keheningan Malam" yang dibawakan oleh Anna Mathovani di tahun 1960an. Sebagian orang berpendapat kedua lagu itu mirip akan tetapi sebenarnya jauh berbeda.

Lirik lagu "Kelam Malam" bercerita tentang pasangan kekasih yang berikrar sehidup semati. Jadi lagu itu sebenarnya bernuansa romantis. Akan tetapi setelah digunakan sebagai soundtrack film "Pengabdi Setan", entah bagaimana lagu ini jadi bernafaskan horor.

Ketika kita mendengarkan lagu ini di saat sedang sendiri, rasanya kok jadi ngeri sendiri. Apalagi sambil mengingat karakter Ibu dalam film itu, bulu kuduk pun berdiri. Hehe..


1. "Gloomy Sunday"

Lagu "Gloomy Sunday" adalah salah satu lagu horor paling terkenal di muka Bumi. Lagu ini diciptakan oleh komposer dan pianis Hungaria bernama Rezso Seress di tahun 1933 silam dengan judul "Szomoru vasarnap".

Lagu ini masuk dalam daftar lagu horor karena ada banyak cerita kelam yang meenyertainya. Sebagai informasi, lagu ini dikenal dengan "Hungarian Suicide Song" karena sejumlah kasus bunuh diri di tahun 1920an / 1930an yang diduga berkaitan dengan lagu ini.

Entah bagaimana awalnya sehingga lagu ini dikaitkan dengan kasus-kasus bunuh diri. Sampai-sampai lagu ini dianggap mengandung kutukan yang mendorong orang untuk mengakhiri hidupnya.

Padahal sebenarnya lagu ini dibuat oleh sang komposer kepada tunangannya yang telah tiada. Tapi tragisnya, pada akhirnya sang komposer juga melakukan bunuh diri di tahun 1968 karena depresi.

Lirik lagu "Gloomy Sunday" memang mengandung kesedihan mendalam, keputusasaan, hingga perasaan bahwa tak ada gunanya untuk menjalani kehidupan. 

Ada yang berpendapat, bahwa lagu itu tidak ada sangkut pautnya secara langsung dengan kasus-kasus bunuh diri yang terjadi pada masa itu.

Ada jawaban logis mengapa lagu ini dikaitkan dengan angka bunuh diri. Lagu itu dirilis pada masa "The Great Depression", krisis ekonomi sangat parah yang terjadi antara tahun 1929 hingga 1939. Saking parahnya krisis ekonomi tersebut, sebagian orang menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup mereka.

Lagu "Gloomy Sunday" sendiri sempat menjadi hits di Hungaria di masa itu. Karena kepopulerannya, dibuatlah versi Bahasa Inggris agar lebih dikenal luas. 

Ketika dinyanyikan oleh Billie Holiday di tahun 1941, lagu ini semakin populer. Sebelumnya sudah ada lagu versi bahasa Rusia, Perancis dan Jepang.


Beberapa penyanyi dan musisi berhasil menginterpretasi lagu ini dengan baik. Tetapi versi asli dalam bahasa Hungaria memang paling terasa horornya. Begitu pula dengan versi Billie Holiday. Versi lainnya pernah dibawakan oleh Sinead O'Connor yang lebih nge-pop dan nuansa horornya agak rontok.

Dari sekian banyak versi lagu tersebut, versi paling menarik mungkin versi Bjork. Diaransemen ulang dengan iringan orkestra menawan, lagu versi Bjork tidak hanya artistik tapi juga bernuansa sedih sekaligus suram dan kelam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun