Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Ketika Benang Layang-layang Merenggut Nyawa

22 Juni 2020   11:49 Diperbarui: 23 Juni 2020   19:45 965
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara yang selama ini dilakukan yaitu dengan membubuhkan bubuk kaca pada benang. Biasanya benang seperti ini disebut benang gelasan.

Ketika masih sekolah dulu saya juga pernah bermain layang-layang. Saya memakai benang bol atau benang kasur milik ibu saya

 Pernah juga memakai benang layang-layang polosan atau benang yang tidak diperkuat karena saya tidak pernah bermain adu layang-layang.

Sekadar informasi, benang yang polosan saja teksturnya sudah kasar.

Suatu kali saya melihat salah seorang teman yang suka bermain adu layang-layang. Untuk memperkuat benang layang-layangnya, ia memakai bubuk gelas atau bubuk kaca yaitu pecahan kaca yang ditumbuk hingga halus lalu dicampurkan ke cairan perekat atau lem.

Benang dimasukkan ke cairan perekat tersebut lalu diangin-anginkan di dua batang pohon hingga mengering.

Setelah kering, benang digulung, siap dipakai untuk adu layang-layang. Cara membuat benang gelasan secara detail salah satunya halaman blog ini.

Dulu saya juga pernah melihat ada yang memakai bubuk kaca tetapi kaca tidak ditumbuk hingga halus. Serpihan-serpihan kaca itu nampak menempel di badan benang, membuat benang tampak lebih kuat. Benang gelasan semacam ini yang mungkin menjerat wanita di Sidoarjo itu.

Benang gelasan memang berbahaya. Ketika saya membantu teman saya menggulung benang gelasan yang memakai bahan bubuk kaca halus, pernah salah satu jari saya tersayat. Tidak membuat luka yang dalam tetapi sempat mengeluarkan sedikit darah. Padahal itu cuma kegiatan menggulung benang.

Jadi saya bisa membayangkan ketika benang gelasan itu melintang tegang di jalan raya dan tidak nampak oleh pengendara motor yang sedang lewat. Maka ketika seorang pengendara motor terjerat benang gelasan tersebut, lehernya akan mengalami luka sayat.

Sebagai informasi, di bagian leher terdapat pembuluh darah arteri yaitu arteri karotis dan sejumlah saraf vital. Tak heran korban mengalami pendarahan hebat ketika lehernya tersangkut benang layang-layang semacam ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun