Mohon tunggu...
Gatot Tri
Gatot Tri Mohon Tunggu... Administrasi - Swasta

life through a lens.. Saya menulis tentang tenis, arsitektur, worklife, sosial, dll termasuk musik dan film.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Cara Praktis Mencegah Masuknya Ular ke Permukiman atau Rumah

10 Desember 2019   13:35 Diperbarui: 21 Desember 2019   08:55 3298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Amati sudut rumah, bila ada tumpukan barang, segera dipindahkan dari sana dan diletakkan di suatu tempat. Jika Anda memiliki gudang akan lebih baik lagi. Tetapi bila tidak memilikinya, usahakan tidak meletakkannya begitu saja. Siapa tahu kondisi area itu pas dengan kondisi yang diidamkan ular. Bila barang-barang itu sudah tidak diperlukan lagi, sebaiknya dibuang saja.

Sampah yang menumpuk di area permukiman warga juga bisa menjadi tempat yang nyaman bagi ular. Area permukiman harus bersih dari tumpukan sampah atau barang-barang yang tidak diperlukan untuk menghindari binatang apa pun termasuk ular berdiam di sana.

Ketiga, gunakan wewangian yang berbau tajam
Saya pernah membaca bahwa Indera penciuman ular itu ternyata benci dengan bau-bau wangi, apalagi bila baunya tajam. Ular akan memilih pergi dan mencari tempat lain yang bebas dari wewangian yang mengganggu indera penciumannya.

Saya beberapa kali menaburkan bubuk deterjen di area rumah yang kering. Misalnya di teras rumah. Menaburkannya sedikit saja. Waktu itu tujuan saya menaburkannya untuk mencegah kucing buang hajat di sana. Sebelumnya saya beberapa kali menemukan feses kucing di sana. Ada tips yang saya baca di internet bahwa cara itu bisa mencegah kucing buang hajat di tempat itu.

Saran itu manjur. Kucing tidak pernah buang hajat lagi di tempat tersebut. Nah ternyata bau bubuk deterjen yang wangi juga bermanfaat untuk mencegah ular masuk ke area rumah. Baunya yang wangi ternyata mengganggu indera penciuman ular. Ular pun enggan masuk ke rumah.

Ketika menaburkan bubuk deterjen, taburkan hanya sedikit saja dan di tempat yang kering. Karena bila area tersebut terkena air, bisa menjadi licin. Hal ini membahayakan apalagi bila area tersebut kerap dilalui anggota keluarga atau orang lain. Taburkan bubuk deterjen di tempat yang bebas tanaman. Hindari menaburkan deterjen di tanah karena bisa mencemari tanah.

Cara lain selain menggunakan bubuk deterjen adalah menggunakan kapur barus atau naphtalene. Kapur barus lemari yang berukuran kecil bisa disebar di beberapa tempat. Menggunakan kapur barus menurut saya lebih aman dari pada bubuk deterjen karena kapur barus menyublim. Terkena air pun tidak masalah.

Teras rumah sebaiknya juga rutin dibersihkan, disapu dan dipel. Menggunakan cairan karbol atau cairan pembersih lantai yang wangi bisa mencegah masuknya ular ke area rumah kita. Ikuti aturan penggunaan yang tertera di label produk. Setelah dipel, selain lantai bebas kuman juga bebas dari kunjungan binatang baik kucing liar, tikus dan ular.

Keempat, rajin membersihkan lingkungan permukiman termasuk membersihkan saluran air / parit / selokan
Apalagi di musim hujan sekarang ini. Saya beberapa kali mendengar kabar ular sanca berada di selokan. Apalagi jika terjadi banjir, salah satu ancaman adalah ular. Mendengar kabar seperti itu jadi ikut ngeri.

Sebagian warga kompleks perumahan biasanya ada yang menutup selokan di depan rumahnya agar bisa dimanfaatkan untuk, misalnya parkir kendaraan, pot tanaman dan lain-lain. Tetapi sering warga alpa dalam membersihkannya, tidak disangka selokan itu bisa saja menjadi sarang ular.

Di permukiman di Jember, warga menemukan telur-telur ular kobra yang pecah dan kulit ular di dalam selokan. Bisa jadi selokan itu sehari-hari tidak terkontrol sehingga ular merasa nyaman dan menetap di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun