Sebagaimana kita ketahui bersama, teknologi ruang angkasa Rusia adalah salah satu yang terbaik di dunia. Sejarah teknologi ruang angkasanya dimulai di tahun 1957 silam ketika era Uni Soviet. DI tahun tersebut satelit Sputnik 1 sukses diluncurkan pada 4 Oktober dan menimbulkan euforia global (sumber: CIA.gov).
Misi ruang angkasa Uni Soviet semakin berkembang dengan peluncuran sejumlah misi antariksa berikutnya, hingga runtuhnya Uni Soviet di tahun 1991. Dalam kurun waktu tahun 1957 hingga tahun 1991, Uni Soviet bersama Amerika Serikat adalah pemain utama di bidang antariksa.
Setelah bubarnya Uni Soviet, program antariksa Uni Soviet masih eksis, dilanjutkan oleh Rusia yang memiliki lembaga Roscosmos dan Ukraina lewat lembaga Biro Antariksa Ukraina (SSAU). Belakangan muncul negara lain yang juga punya minat yang sama yaitu China, Jepang dan India.
Kesepakatan Arab Saudi dan Rusia di bidang ruang angkasa ini merupakan langkah strategis bagi Arab Saudi untuk menatap angkasa. Misi antariksa Arab Saudi ini merupakan bagian dari Visi 2030 yang ditetapkan oleh pemerintah Arab Saudi.
Arab Saudi ingin melokalkan teknologi strategis, memaksimalkan konten lokal dan memberdayakan kaum muda setempat untuk mendapatkan pengetahuan tentang teknologi canggih yang berkaitan dengan pengembangan dan pembuatan satelit.
Sebelum Badan Antariksa Arab Saudi berdiri, urusan tentang ruang angkasa dilakukan oleh badan yang bernama King Abdulaziz City for Science and Technology (KACST). Badan ini akan tetap eksis dan akan melakukan penelitian ilmiah serta pelatihan di bidang teknologi.
Selain dengan Rusia, Arab Saudi juga telah menandatangai kerja sama dengan Kazakhstan di tahun 2011, serta dengan Ukraina dan China di tahun 2017 dalam hal penelitian ruang angkasa, pembuatan pesawat ruang angkasa dan komponen-komponennya, penginderaan jarak jauh, komunikasi via satelit, infrastruktur ruang angkasa dan peluncuran wahana.
Kerja sama dengan Rusia merupakan wujud keseriusan Arab Saudi dalam bidang ruang angkasa, salah satu sektor masa depan. Bisa jadi, nantinya Arab Saudi tidak hanya mandiri dalam peluncuran satelit, tetapi juga mumpuni dalam misi eksplorasi ruang angkasa yang lebih luas, yaitu menjelajah semesta.
Bacaan: